Jabar Hari Ini: Malam Mencekam Menimpa Remaja di Arcamanik

Posted on

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini dari mulai Wakil Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) mendatangi RSHS Bandung untuk mengecek lokasi pemerkosaan hingga remaja di Arcamanik jadi korban kekerasan.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mendatangi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk menindaklanjuti kasus pemerkosaan yang dilakukan residen PPDS Unpad Priguna Anugerah P kepada penunggu pasien hari ini.

Pada kesempatan itu, Wakil KemenPPPA Veronica Tan terlihat hadir dan mendatangi langsung lokasi pemerkosaan yang berada di Gedung Maternal & Child Health Center (MCHC) lantai 7 RSHS.

Usai meninjau langsung lokasi, Veronica Tan menyebut pelaku yakni Priguna Anugerah Pratama alias PAP (31) kemungkinan sudah merencanakan niat jahatnya karena mengetahui kondisi gerung yang belum beroperasi.

“Tadi ketika kita mendatangi, itu adalah ruangan yang masih dalam proses perbaikan, jadi itu ruangan di lantai yang belum dioperasikan, jadi memang ada ruangan-ruangan yang sudah menjadi perencanaan dari pada si oknum itu (Priguna),” ucap Veronica.

Veronica mengungkapkan, dirinya membayangkan kondisi korban yang saat itu tengah kebingungan karena kondisi orang tuanya yang sedang dirawat intensif. Menurutnya ada kemungkinan pelaku mengiming-imingi korban agar mau mengikuti perintahnya datang ke Gedung MCHC.

“(Dia) sudah tahu lewat tangga darurat, keluar dari lantai 6 naik tangga, terus masuk ke lantai 7 dan di saat tengah malam dan saya lagi membayangkan kondisi korbannya itu kan pasti ayahnya lagi sakit, mungkin saja diiming-iming tidak usah bayar, saya lagi membayang ya,” ujarnya.

Menurut Veronica, seharusnya jika korban saat itu dalam kondisi yang baik-baik saja psikologisnya kemungkinan korban akan menolak diajak ke Gedung MCHC karena kondisi gedung yang masih berantakan serta tidak ada perawat lain di sana.

“Karena saya merasa ketika ada di lantai 7 itu di ruangannya itu juga berantakan sebenarnya, jadi seorang dalam kondisi yang tidak rentan, mana mungkin ada prosedur yang tidak ada suster, tidak ada tanda tangan apapun, melakukan sebuah prosedur dan di ruangan yang notabene itu masih berantakan sebenarnya,” katanya.

“Ranjang masih berantakan dan masih bocor-bocor gitu, itu kan seolah-olah seperti memang dari korban itu mungkin, saya lagi menganalisa ya mungkin lagi posisi susah, ayah sakit, mungkin lagi kurang dana juga atau seperti apa tiba-tiba dijanjikan, ini saya (pelaku) bantu atau apapun,” lanjutnya.

Karena itu, Veronica mengingatkan kepada seluruh pasien dan keluarga pasien di rumah sakit untuk tidak mengikuti permintaan tenaga medis jika prosedurnya dianggap tidak sesuai. Menurutnya pasien berhak menolak tindakan medis jika tak sesuai prosedur.

“Jangan teriming-iming hanya sesuatu bantuan apapun sehingga kita mengizinkan apapun terjadi, ketika sudah terjadi itu sudah terlambat. Jadi itu adalah proses-proses yang harus secara sadar, kita itu jangan gampang diperdaya hanya karena seorang profesi atau apapun yang notabene itu adalah oknum,” tutup Veronica.

Tongkat kepemimpinan Kapolda Jawa Barat berganti. Irjen Rudi Setiawan kini memimpin Lodaya 1 menggantikan Irjen Akhmad Wiyagus.

Pergantian ini tertuang dalam surat tugas Kapolri Nomor : ST/688/IV/KEP/2025. Dalam surat tersebut, Rudi yang sebelumnya bertugas di KPK menggantikan Akhmad Wiyagus yang promosi jabatan sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops Kapolri).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan membenarkan terkait pergantian itu. Menurutnya, jajaran Polda Jabar mendukung penuh keputusan pimpinan dan siap menjalankan perintah serta arahan dari Kapolda yang baru.

“Selamat datang Bapak Irjen Pol Rudi Setiawan, ini merupakan awal dari pengabdian beliau di Jawa Barat, dan sebagaimana dijadwalkan, beliau akan menerima tugas dan tanggung jawab langsung dari Bapak Kapolri sebagai Kapolda Jabar,” ujar Hendra dalam keterangannya.

Irjen Rudi Setiawan memiliki rekam jejak panjang dan pengalaman yang luas dalam bidang reserse maupun manajerial. Beberapa jabatan strategis yang pernah diembannya antara lain Penyidik Madya Unit I Dit II/Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri.

Bahkan Rudi Setiawan juga pernah menjabat sebagai Kapolres Indramayu Polda Jabar pada tahun 2010, Wadirreskrimsus Polda Sumut tahun 2012, serta penugasan sebagai Sekretaris Pribadi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2013.

Rudi juga pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Bekasi Kota Polda Metro Jaya pada tahun 2014, Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri tahun 2015, Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri dalam rangka Dik Sespimti Polri tahun 2015, Dirreskrimsus Polda Lampung dan Polda Sumsel pada 2017, Kapolrestabes Surabaya tahun 2017, Wakapolda Lampung dan Sumsel tahun 2019, serta Staf Ahli Sospol Kapolri dan Deputi Penindakan KPK tahun 2023.

Seorang pemuda berinisial F (18) menjadi korban kekerasan saat melintas di Jalan Pacuan Kuda, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (13/4) malam sekitar Pukul 19.00 WIB. F mengalami luka di bagian wajah setelah dipukul dengan menggunakan botol oleh orang tidak dikenal.

Elsa, ibu korban mengatakan, kejadian kekerasan yang menimpa anaknya terjadi saat F dan adiknya pulang dari Rumah Sakit Hermina ke rumahnya di Cisaranten dengan melintasi Jalan Pacuan Kuda, Kecamatan Arcamanik.

“Anak saya menuju perjalanan pulang, sampai di GOR Bulutangkis boncengan sama adiknya, agak maju sebelum Alfamart, dari arah berlawanan datang motor. Pelaku dari arah SOR, ada dua motor nyalip motor yang di depan, begitu nyalip yang boncengan itu kaya mau mukul, ngelempar gitu mukul. (F) Langsung lari ke UGD muter balik ke Hermina,” kata Elsa dihubungi melalui sambungan telepon hari ini.

Sebelumnya, Elsa tak mengetahui benda apa yang dipukulkan ke wajah anaknya, setelah dilihat di motornya ada serpihan beling. “Entah dipukul atau dilempar. Kita kira kaca helm, tapi banyak serbuk kaca yang menempel di makanya,” tuturnya.

Elsa tak menyebutkan, berapa banyak luka yang dialami korban, saat tiba di rumah sakit wajah korban sudah bersimbah darah. Menurutnya, siang ini F akan menjalani operasi untuk mengangkat serpihan beling yang ada di wajahnya.

“Muka sobekan (luka), dioperasi jam 12 siang ini, ada serpihan kaca yang masuk ke muka,” tambahnya.

Elsa menyebut jika pihaknya belum lakukan pelaporan resmi, karena harus menangani anaknya terlebih dahulu. Selain itu, sang suami juga sedang dirawat di rumah sakit yang sebelumnya dijaga oleh F dan adiknya.

“Polsek udah datang, laporan resmi belum sempat. Saya belum bisa, harus saya yang laporin. Nanti habis operasi ke polsek,” jarnya.

Disinggung apakah ada barang anaknya yang hilang, Elsa sebut tidak ada. “Gak ada yang hilang karena tidak berhenti,” tambahnya.

Kapolsek Arcamanik Kompol Adi Surjanto mengatakan, F bukan korban begal, karena tidak ada barang yang hilang. Namun F jadi korban kekerasan yang dilakukan pengendara lain yang saat ini masih dilakukan penyidikan terhadap kasus ini.

“Informasi yang beredar di medsos mah kan begal, padahal hasil cek TKP tadi malam jadi memnag masih dalam penyelidikan. Korban dan adiknya datang dari arah Jalan AH Nasution ke arah Pacuan Kuda, jadi berpapasan kemudian tiba-tiba diduga dipukul sama botol. Kejadiannya begitu cepat jadi korban tidak sempat berhenti,” kata Adi dihubungi via sambungan telepon.

Saking cepatnya kejadian itu, saat pihaknya mendatangi TKP tak ada saksi yang mengetahui kejadian ini. Menurut Adi, kejadian itu terjadi saat suasana lalu lintas masih ramai.

“Kejadiannya kemarin, jam 7 malam. Tukang parkirnya yang di Alfamart juga tidak tahu. Saat kejadian korban kembali lagi ke rumah sakit, kita dapat informasi, langsung kita cek TKP,” ujarnya.

Adi menyebut, jumlah pelaku diduga dua orang dan saat ini masih dalam pencarian.

“Luka yang dialami korban di bagian muka, luka di area wajah dan leher,” tambahnya.

Adi menyebut, pihaknya masih menyelidiki kejadian ini. Untuk mengantisipasi kejadian berulang, pihaknya akan meningkatkan patroli di wilayah Arcamanik.

“Jadi kita menempatkan mobil patroli di kawasan itu. Intinya langkah-langkah nya kita melakukan edukasi ke masyarakat,” pungkasnya.

Teni (48), seorang warga Garut yang dilaporkan hilang terseret arus Sungai Cikahuripan sembilan hari lalu ditemukan meninggal di sekitaran muara Pantai Cilaki. Jasad Teni ditemukan hari ini oleh warga setempat, bernama Adang (50).

Menurut Kapolsek Caringin Ipda Indra Koncara, Adang saat itu terkejut saat menemukan sesosok mayat wanita tanpa identitas saat hendak pergi memancing. “Korban ditemukan tergeletak oleh saksi di kawasan muara Pantai Cilaki, Desa Cimahi, sekitar jam 07.30 WIB pagi tadi,” kata Indra kepada infoJabar.

Adang kemudian melaporkan temuannya itu ke polisi. Personel Polsek Caringin kemudian mengecek ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berupaya mengidentifikasi mayat wanita tersebut. Hasilnya, dipastikan jika jasad tersebut adalah Teni.

Jasad Teni kemudian langsung dievakuasi petugas ke Puskesmas setempat. Setelah dipastikan identitasnya, korban kemudian langsung dibawa oleh pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan.

Diberitakan sebelumnya, Teni adalah seorang warga Ranca Tugu, Mekarmukti, Kecamatan Talegong, Garut. Dia dilaporkan hilang, setelah terseret arus Sungai Cikahuripan. Kejadian nahas yang menimpa Teni ini, terjadi pada Sabtu, (5/4) sore lalu sekitar jam 16.00 WIB. Saat itu, Teni bersama suaminya hendak pulang ke rumah usai bekerja di ladang.

Menurut Camat Talegong M. Badar Hamid saat itu, untuk bisa pulang ke rumah, Teni dan suaminya harus menyeberangi Sungai Cikahuripan. Namun nahas, saat itu Teni terseret arus kemudian menghilang. Karena, saat kejadian, arus sungai sedang deras karena diguyur hujan yang berlangsung sejak pagi. “Korban dinyatakan terbawa arus dan menghilang,” kata Badar.

Upaya pencarian kemudian dilakukan oleh petugas SAR gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, aparat pemerintahan setempat serta masyarakat. Namun, upaya pencarian tidak membuahkan hasil, sebelum akhirnya jasad Teni ditemukan hari ini.

Jalan Raya Pangalengan yang berada di Kampung Babakan Sukasari, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan sempat tertutup longsor. Akibatnya arus lalu lintas kedua arah lumpuh total.

Kapolsek Pangalengan AKP Edi Pramana membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya saat ini petugas gabungan tengah melakukan proses evakuasi material tanah.

“Iya benar ada longsor menutupi jalan. Kejadiannya tadi jam 04.50 WIB. Sekarang sedang kita upayakan evakuasi material tanah,” kata Edi, kepada infoJabar hari ini.

Pihaknya menjelaskan peristiwa longsor bermula saat hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut selama satu hari penuh. Kata dia, hal tersebut membuat volume air dan tanah semakin basah.

“Iya hujan itu melanda dari kemarin. Jadi air meningkat dan membuat tanah semakin basah,” katanya.

Edi mengungkapkan setelah itu warga yang baru menyelesaikan salat subuh tiba-tiba mendengar suara gemuruh. Setelah itu warga tersebut langsung mencari sumber suara.

“Iya ternyata benar telah terjadi pergeseran tanah atau longsor yang menutupi seluruh bagian badan jalan provinsi,” jelasnya.

Petugas gabungan TNI/POLRI, BPBD, Damkar dan unsur lainnya dikerahkan untuk membersihkan longsoran.

“Untuk longsoran sudah dapat dilalui pada pukul 10.50 WIB. Sekarang arus lalin dilaksanakan tutup buka, supaya menarik kendaraan dari bawah menuju atas Pangalengan, atau sebaliknya,” ujar Edi.

Menurutnya petugas dari Disdamkar Kabupaten Bandung berupaya membersihkan material tanah yang tersisa. Kata dia, hal tersebut dilakukan guna pengguna jalan tidak licin.

“Iya sudah dibuka tadi. Cuma sekarang lagi dibersihkan dulu sama Disdamkar. Supaya tanah yang ada di jalannya benar-benar hilang. Tapi hanya sebentar sekarang sudah bisa dilalui,” pungkasnya.

Wamen PPA Tinjau Lokasi Pemerkosaan di RSHS Bandung

Irjen Pol Rudi Setiawan Jadi Kapolda Jabar

Pilu Remaja di Arcamanik Jadi Korban Kekerasan Brutal

Warga Garut Tewas Mengambang di Sungai

Akses Jalan Pangalengan Sempat Tertutup Longsor



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *