Jabar Hari Ini: Kondisi Rizki Diduga Korban TPPO di Kamboja baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Rabu (19/11/2025) beberapa diantaranya memantik perhatian pembaca infoJabar. Soal kabar pesepakbola Bandung diduga jadi korban TPPO di Kamboja, update kondisi korban kecelakaan Cipali hingga jasad pemanding ditemukan mengambang di Sukabumi. Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini:

Dugaan kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) kembali mencuat setelah seorang remaja asal Kabupaten Bandung, Rizki Nur Fadhilah (18), dikabarkan berada di Kamboja akibat ditipu saat hendak mengikuti seleksi tim sepak bola di Medan.

Kabar tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu kekhawatiran keluarga serta masyarakat, terutama karena banyaknya kasus serupa yang melibatkan iming-iming peluang di luar negeri.

Informasi awal menyebutkan bahwa Rizki diduga dibawa ke luar negeri secara tidak resmi setelah dijanjikan kesempatan mengikuti seleksi klub sepak bola hingga mengalami kekerasan. Namun kabar itu mendapat bantahan langsung dari Rizki.

Melalui sebuah video yang diunggah di media sosial, Rizki mengabarkan kondisinya. Dalam video berdurasi singkat tersebut, ia menyampaikan klarifikasi mengenai situasinya di Kamboja.

“Saya Rizki Nur Fadhilah, saya ingin meluruskan fakta terkait isu yang beredar dikarenakan itu tidak benar, itu kemauan saya sendiri tidak ada paksaan,” kata Rizki dalam video yang beredar seperti dilihat infoJabar, Rabu (19/11/2025).

Rizki juga memastikan bahwa dirinya tidak mengalami kekerasan, pemaksaan, atau perlakuan buruk seperti yang dikhawatirkan publik. Ia menyebut, kebutuhan dasarnya seperti makan juga terpenuhi.

“Saya di sini baik-baik saja, kondisi saya aman, tadi sudah dikasih makan. Saya pingin pulang,” ungkapnya.

Kabar terbaru, Rizki saat ini telah dibawa ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja. Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Luthfi Olot Gigantara di Mapolresta Bandung, Soreang, Rabu (19/11/2025).

Mantan penjaga gawang Diklat Persib itu saat ini masih menjalani pemeriksaan. “Tadi kami memperoleh informasi dari KBRI Kamboja yang ada di Pnom Penh bahwa korban saudara Rizki saat ini sudah berada di KBRI Pnom Penh yang mana masih dilakukan pemeriksaan,” ujar Luthfi.

Polisi saat ini terus melakukan penyelidikan terkait perkembangan kasus tersebut. Terutama ketika korban diduga menjadi korban TPPO oleh orang tidak dikenal.

“Selanjutnya kami dari Satreskrim terus melakukan penyelidikan untuk menggali fakta-fakta hukum yang terjadi ketika korban saudara Rizki ini berangkat menuju negara Kamboja,” katanya.

Pihak terkait saat ini tengah berupaya dalam proses pemulangan Rizki. Kemudian saat ini, polisi terus berkoordinasi dengan BP3MI dan Direktorat Siber dan Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar.

“Kita terus melakukan koordinasi ke KBRI Kamboja terkait dengan proses pemulangan saudara Rizki ke Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, keluarga Rizki Nur Fadhilah (18) memberikan respons setelah beredarnya video pengakuan Rizki selama berada di Kamboja. Meski begitu, keluarga masih diliputi kekhawatiran dan berharap Rizki segera bisa dipulangkan ke Indonesia.

Keluarga mengaku sudah melihat video tersebut. Namun, mereka tetap was-was karena Rizki masih berada di Kamboja.

“Iya sudah, kami sudah melihat videonya,” ujar nenek Rizki, Imas Siti Rohanah (52), saat dihubungi infoJabar, Rabu (19/11/2025).

Imas mengatakan setelah kasus ini viral, pelaku kembali menghubungi pihak keluarga. Menurutnya, pelaku meminta ia membuat video klarifikasi yang menyatakan bahwa Rizki berangkat ke Kamboja bukan karena paksaan.

“Awalnya saya diminta buat klarifikasi video, ibu kalau Rizki nggak dipaksa datang ke Kamboja, karena Rizki tahu akan berangkat ke sana. Ibu kan disuruh klarifikasi, tapi sama ibu enggak dilakuin. Jadi karena ibu nggak bikin klarifikasi itu, makanya pelaku neken Rizki buat bikin video itu,” ungkapnya.

Keluarga menduga video yang dibuat Rizki dilakukan dalam tekanan. “Emang diteken, karena kalau ngomong, Rizki nggak selancar itu pasti. Dia itu ngomongnya suka grogi. Jadi keluarga sekarang masih khawatir,” jelasnya.

Kecelakaan maut yang melibatkan dua bus dan satu minibus terjadi di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 72, Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Selasa (18/11/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.

Tabrakan keras yang terjadi saat tiga kendaraan melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta itu menewaskan lima orang dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka.

“Jadi memang benar pada (pukul) 2.30, telah terjadi laka lantas di Tol Cipali Kilometer 72 500, arah dari Cirebon menuju Jakarta yang melibatkan tiga kendaraan, dua kendaraan bus dan satu kendaraan truk,” ujar Kapolres Purwakarta AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya.

Ketiga kendaraan yang terlibat antara lain bus PO Agra Mas (B 7654 KGA), bus PO Sinar Jaya (B 7895 TGA), serta minibus Gran Max (B 2508 TFT). Pihak kepolisian masih melakukan pendataan lanjutan mengenai kondisi para korban.

“Kami lakukan olah TKP, kemudian membantu korban ke rumah sakit, kemudian evakuasi kendaraan-kendaraan sehingga di TKP harus sudah evakuasi. Pada saat ini kita sedang melakukan pendataan terhadap korban-korban baik korban kecelakaan maupun ada informasi yang tersedia,” katanya.

Sementara itu sebanyak 15 korban luka akibat kecelakaan maut di KM 72 Tol Cipali, Kabupaten Purwakarta, hingga Rabu (19/11/2025) masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Abdul Radjak Purwakarta. Kondisi 15 korban berangsur membaik.

“Yang dirawat di kami ada 15 orang. Tiga pasien kemarin menjalani operasi, sementara tiga lainnya masih kami observasi ketat di ruang intensif,” ujar Kepala IGD RS Abdul Radjak Purwakarta Minaldi Nurgono kepada wartawan, Rabu (19/11/2025).

Minaldi menyebutkan, dari 15 orang itu, tiga di antaranya alami luka berat seperti benturan kepala dan patah tulang. Ketiganya sudah menjalani operasi namun masih dalam pemantauan, karena kondisinya belum sepenuhnya sadar.

“Semua sudah mendapat penanganan. Ada yang sudah pulang ke rumah masing-masing, tapi ada juga yang perlu observasi lanjutan. Untuk sadar penuh, belum. Namun respons mereka terhadap terapi sudah mulai terlihat dan kami terus melakukan observasi ketat,” katanya.

Dari total 38 korban yang dibawa ke RS Abdul Radjak, lima di antaranya meninggal di lokasi kejadian, tiga luka berat dan selebihnya luka ringan.

“Korban meninggal sudah dibawa pulang keluarga masing-masing. 18 korban luka pun sudah diperbolehkan pulang,” ungkapnya.

Korban hilang usai terseret ombak di Pantai Cikeueus Loji, Kabupaten Sukabumi akhirnya ditemukan, Rabu (19/11/2025). Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi, Suryo Adianto mengatakan, korban atas nama Ujang Agus ditemukan mengambang dengan kondisi pakaian hingga sepatu masih lengkap melekat di tubuhnya.

“Syukur allhamdulilah hari ini hari Rabu Basarnas bersama nelayan, Polair dan pihak keluarga berhasil menemukan korban atas nama Ujang Agus. Korban kita temukan di sekitaran pantai Cibakung, sekitar 1 nautical mile,” ujar Suryo.

Korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB langsung dievakuasi dari perairan. “Selanjutnya korban kita evakuasi ke RSUD palabuhanrahu,” katanya.

Suryo menjelaskan, ciri-ciri korban yang ditemukan sangat jelas karena seluruh pakaian masih melekat. “Ciri ciri korban yang kita ketemukan pada hari ini seluruh yang dikenakan korban masih melekat baju celana dan sepatu. Jadi setelah kita melihat yang di kenakan oleh korban tersebut keluarga yakin itu atas nama Ujang Agus,” ungkapnya.

Terkait posisi penemuan, Suryo menyebut, jaraknya tidak terlalu jauh dari titik hilang. “Untuk jarak dari posisi korban saat menghilang dan ditemukan sekitar 2 nauticalmile atau sekitar 2 sampai 3 kilometer dari lokasi kejadian dan kita temukan posisi korban telungkup. Mengambang di perairan,” ujarnya.

Identifikasi telah dilakukan bersama keluarga, dan korban dipastikan merupakan Ujang Agus, pemancing yang sebelumnya dilaporkan hilang.

Pertikaian kakak beradik di Kabupaten Majalengka berujung tragis. Seorang perempuan berusia 65 tahun mengalami luka serius di bagian kepala setelah dibacok kakaknya sendiri di sebuah kebun di Blok Saptu, Dusun Mekarsari, Desa Kawunggirang, Kecamatan Majalengka, pada Senin (17/11) pagi.
Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Udiyanto membenarkan, kejadian tersebut. Ia menjelaskan, kejadian itu berawal dari cekcok soal benih padi.

Pelaku bernama Sobari (70) mendatangi kebun tempat sang adik, Tini, beraktivitas. Ia menanyakan, keberadaan benih padi. Namun jawaban Tini yang menyebut, benih itu sudah diberikan kepada orang lain memicu emosi pelaku. “Pelaku menanyakan benih padi. Korban menjawab benih tersebut sudah diberikan kepada orang lain. Dari situ pelaku emosi,” kata Udiyanto kepada infoJabar, Rabu (19/11/2025).

Cekcok kecil itu berubah menjadi tindak kekerasan brutal. Sobari disebut membacok korban menggunakan golok sebanyak delapan kali. “Pelaku membacok korban sebanyak delapan kali dan mengenai bagian kepala,” ujar Udiyanto.

Serangan bertubi-tubi itu membuat Tini roboh bersimbah darah. Beruntung aksinya itu diketahui oleh warga, dan akhirnya korban di bawa ke rumah sakit. “Atas kejadian tersebut korban mengalami luka sobek pada bagian kepala dan membutuhkan sekitar 40 jahitan. Tangan kanannya juga memar saat mencoba menangkis serangan” jelasnya.

Warga juga melaporkan kejadian ini ke Polsek Majalengka Kota. Polisi segera menuju lokasi dan mengamankan sebilah golok bergagang kayu yang diduga digunakan pelaku. “Barang bukti sudah diamankan. Pelaku juga telah kami tangkap dan sedang menjalani pemeriksaan,” pungkas Udiyanto.

Seorang pekerja jaringan telekomunikasi meninggal dunia setelah tersengat arus listrik di Kampung Tambak Baya, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (19/11/2025). Korban bernama Aldi Yusup (22) asal Cisompet, Garut.

“Benar ada peristiwa kecelakaan kerja. Korban meninggal dunia di lokasi usai tersengat listrik,” kata Kapolsek Sukaraja Kompol Puryono pada infojabar, Rabu (19/11/2025).

Aldi tengah bekerja melapisi kabel jaringan menggunakan fiber. Ia menaiki tiang jaringan diduga tidak dilengkapi alat pelindung diri. Nahasnya, diduga kawat helikal yang dibawanya menyentuh kabel 220 volt jaringan listrik hingga tersengat. Korban kemudian terjatuh usai tersengat arus listrik.

“Sudah kerja dua hari korban di lokasi. Memang jadwal hari ini mengencangkan jaringan. Korban tersengat dan jatuh. Saat itu korban sedang membetulkan jaringan kabel Ivorte milik salah satu seluler yang menyambung ke lokasi Tower (Fiberisasi),” kata Puryono.

Korban alami luka bakar pada telapak tangan kiri, tangan kiri dan kanan, dada, serta kemaluan korban. Dada korban berwarna kehitaman dan rompi yang digunakan terbakar. “Luka bakar serius hampir di sekujur tubuhnya,” kata Puryono.

Dua rekan kerja korban, Tono (40) dan Iqbal Ludin (23), serta ayah kandung korban, Iyus Nurodin (43), berada di lokasi dan menjadi saksi mata tragedi ini. Meskipun demikian, pihak keluarga korban telah menyatakan keikhlasan dan menolak untuk dilakukan autopsi. Jenazah Aldi Yusuf segera diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.

Kabar Pesepakbola Bandung Diduga Jadi Korban TPPO di Kamboja

Update Kecelakaan Cipali

Jasad Pemancing Ditemukan Mengambang di Sukabumi

Kakak Bacok Adik di Majalengka

Pekerja Jaringan Meninggal di Tasikmalaya

Pertikaian kakak beradik di Kabupaten Majalengka berujung tragis. Seorang perempuan berusia 65 tahun mengalami luka serius di bagian kepala setelah dibacok kakaknya sendiri di sebuah kebun di Blok Saptu, Dusun Mekarsari, Desa Kawunggirang, Kecamatan Majalengka, pada Senin (17/11) pagi.
Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Udiyanto membenarkan, kejadian tersebut. Ia menjelaskan, kejadian itu berawal dari cekcok soal benih padi.

Pelaku bernama Sobari (70) mendatangi kebun tempat sang adik, Tini, beraktivitas. Ia menanyakan, keberadaan benih padi. Namun jawaban Tini yang menyebut, benih itu sudah diberikan kepada orang lain memicu emosi pelaku. “Pelaku menanyakan benih padi. Korban menjawab benih tersebut sudah diberikan kepada orang lain. Dari situ pelaku emosi,” kata Udiyanto kepada infoJabar, Rabu (19/11/2025).

Cekcok kecil itu berubah menjadi tindak kekerasan brutal. Sobari disebut membacok korban menggunakan golok sebanyak delapan kali. “Pelaku membacok korban sebanyak delapan kali dan mengenai bagian kepala,” ujar Udiyanto.

Serangan bertubi-tubi itu membuat Tini roboh bersimbah darah. Beruntung aksinya itu diketahui oleh warga, dan akhirnya korban di bawa ke rumah sakit. “Atas kejadian tersebut korban mengalami luka sobek pada bagian kepala dan membutuhkan sekitar 40 jahitan. Tangan kanannya juga memar saat mencoba menangkis serangan” jelasnya.

Warga juga melaporkan kejadian ini ke Polsek Majalengka Kota. Polisi segera menuju lokasi dan mengamankan sebilah golok bergagang kayu yang diduga digunakan pelaku. “Barang bukti sudah diamankan. Pelaku juga telah kami tangkap dan sedang menjalani pemeriksaan,” pungkas Udiyanto.

Seorang pekerja jaringan telekomunikasi meninggal dunia setelah tersengat arus listrik di Kampung Tambak Baya, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (19/11/2025). Korban bernama Aldi Yusup (22) asal Cisompet, Garut.

“Benar ada peristiwa kecelakaan kerja. Korban meninggal dunia di lokasi usai tersengat listrik,” kata Kapolsek Sukaraja Kompol Puryono pada infojabar, Rabu (19/11/2025).

Aldi tengah bekerja melapisi kabel jaringan menggunakan fiber. Ia menaiki tiang jaringan diduga tidak dilengkapi alat pelindung diri. Nahasnya, diduga kawat helikal yang dibawanya menyentuh kabel 220 volt jaringan listrik hingga tersengat. Korban kemudian terjatuh usai tersengat arus listrik.

“Sudah kerja dua hari korban di lokasi. Memang jadwal hari ini mengencangkan jaringan. Korban tersengat dan jatuh. Saat itu korban sedang membetulkan jaringan kabel Ivorte milik salah satu seluler yang menyambung ke lokasi Tower (Fiberisasi),” kata Puryono.

Korban alami luka bakar pada telapak tangan kiri, tangan kiri dan kanan, dada, serta kemaluan korban. Dada korban berwarna kehitaman dan rompi yang digunakan terbakar. “Luka bakar serius hampir di sekujur tubuhnya,” kata Puryono.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Dua rekan kerja korban, Tono (40) dan Iqbal Ludin (23), serta ayah kandung korban, Iyus Nurodin (43), berada di lokasi dan menjadi saksi mata tragedi ini. Meskipun demikian, pihak keluarga korban telah menyatakan keikhlasan dan menolak untuk dilakukan autopsi. Jenazah Aldi Yusuf segera diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.

Kakak Bacok Adik di Majalengka

Pekerja Jaringan Meninggal di Tasikmalaya