Jabar Hari Ini: Kekejaman Ibu Tiri Tewaskan Bocah di Bogor (via Giok4D)

Posted on

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Rabu (22/10/2025). Mulai dari kasus kematian seorang anak berusia 6 tahun oleh ibu tirinya di Bojonggede, Kabupaten Bogor, hingga tiga petugas SPPG di Tasikmalaya diduga keracunan usai hirup asap genset.

Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:

Tubuh kecil itu awalnya disangka meninggal wajar. Namun, ketika proses pemulasaraan dimulai, luka-luka di sekujur tubuh bocah enam tahun asal Bojonggede, Bogor, justru membuka tabir kekerasan yang berujung maut. Polisi pun bergerak cepat dan pelaku ternyata ibu tirinya sendiri.

Polres Metro Depok menetapkan RN sebagai tersangka penganiayaan anak hingga tewas setelah penyelidikan menunjukkan adanya kekerasan fisik sebelum korban meninggal dunia.

“Ya, memang kejadian tersebut terjadi di daerah Rawa Panjang, Bojonggede. Seorang anak umur enam tahun diduga menerima kekerasan secara fisik oleh orang tuanya,” ujar Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, Selasa (21/10/2025).

Bojong Gede secara adminstratif masuk Kabupaten Bogor, namun wilayah hukum merupakan bagian dari Depok. Kasus ini terungkap bukan dari laporan awal, melainkan dari kecurigaan seorang amil pemandi jenazah. Ketika hendak memandikan tubuh bocah itu, ia melihat tanda-tanda tak wajar. “Saat memandikan jenazah sepertinya meninggal tidak wajar, adanya luka pada korban,” ucap Made.

Penyidik Polsek Bojonggede kemudian memanggil kedua orang tua korban untuk dimintai keterangan. Dalam proses itulah, ibu tiri korban akhirnya mengakui perbuatannya. “Ya ibu tiri (tersangka), ibu tiri dari korban,” jelas Made.

Berdasarkan keterangan awal, korban sempat mengeluhkan rasa sakit akibat penganiayaan yang berlangsung selama tiga hari sebelum akhirnya meninggal dunia. “Selama kurang lebih tiga hari itu korban diketahui telah disiksa ataupun dilakukan penganiayaan, sehingga setelah hari keempat diketahui korban sudah meninggal,” terang Made.

Polisi menemukan luka di bagian badan, punggung, dada, dan wajah korban. Barang bukti berupa sebilah sapu turut diamankan karena diduga digunakan pelaku untuk memukul. “Sampai saat ini kami informasikan ada satu barang bukti yang kami amankan, yaitu sebilah sapu,” ungkap Made.

Tersangka RN kini diamankan bersama ayah korban untuk dimintai keterangan lebih lanjut. “Untuk korban sudah dimakamkan di daerah Bojonggede dan mungkin untuk keperluan otopsi, kami akan lakukan proses lebih lanjut,” pungkasnya.

Suasana tenang di Dusun Cibenda, Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, mendadak berubah heboh. Sebuah lubang misterius tiba-tiba muncul di samping rumah Ibu Cicih (56). Lubang itu menganga dengan diameter sekitar 1,5 meter dan kedalaman mencapai tiga meter.

Warga yang penasaran pun berdatangan untuk melihat langsung fenomena alam tak biasa itu. Lubang tersebut pertama ditemukan pada Selasa (21/10/2025) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, cuaca di wilayah Kecamatan Pamarican diguyur hujan deras.

“Benar ada lubang yang tiba-tiba muncul, kedalaman sekitar 3 meter dan diameter 1,5 meter, kemarin sore setelah hujan deras,” ujar Anggora FK Tagana Ciamis Baehaki Efendi, Rabu (22/10/2025).

Warga pun melaporkan penemuan lubang misterius itu kepada aparat pemerintah setempat untuk ditindaklanjuti. Warga khawatir lubang tersebut diduga adanya pergerakan tanah atau longsor.

“Kepala Dusun Cibenda melaporkan ada sebuah lubang yang tiba-tiba muncul di samping salah satu rumah warganya,” kata Baehaki.

Setelah mendapat laporan, Relawan Tagana, Pemerintah Desa Neglasari dan juga Polsek Pamarican langsung mendatangi lokasi. Termasuk anggota BPBD Ciamis yang juga mendapat laporan itu langsung mendatangi tempat munculnya lubang misterius itu.

“Setelah kami lokasi langsung berkordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Pamarican dan BPBD Ciamis untuk penanganan lebih lanjut,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi hal yang membahayakan, lubang yang menganga itu sementara ditutup menggunakan papan. Aparat pemerintah setempat juga memasang penghalang dan rambu peringatan di sekitar lokasi lubang.

“Warga setempat berharap ada kajian mendalam dari pihak terkait, dari Tim Geologi dan BMKG,” ucapnya.

Pelaku pencurian motor inisial RS (32) nekat kabur dan masuk ke sungai di Jalan Raya Pasirjambu-Ciwidey, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Aksi penangkapan tersebut viral di sosial media.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi, Senin 20 Oktober 2025 lalu. Pelaku tersebut dikejar dan sempat menjadi bulan-bulanan warga. Tidak berselang lama Polisi langsung datang ke TKP dan mengamankan pelaku.

“Iya itu kejadiannya Senin kemarin tanggal 20 Oktober sekitar jam 11 siang,” ujar Kanit Reskrim Polsek Pasirjambu, IPDA Dede Suherman, kepada infoJabar, Rabu (22/10/2025).

Saat menerima laporan ada dugaan pelaku pencurian yang dikejar warga, Polisi langsung bergerak ke lapangan. Saat tiba di TKP, ternyata terduga pelaku sudah ada di dalam sungai yang kering.

“Jadi betul setibanya kami di TKP ada seseorang yang diduga pelaku pencurian tersebut di sungai yang memang tidak begitu dalam airnya, nampak batu2 gitu di wilayah cibereum dan kebetulan masuk wilayah Pasirjambu,” katanya.

Setelah dibawa ke dataran tinggi di jalan raya, warga langsung mengkerubuti terduga pelaku tersebut. Kemudian polisi langsung membawa ke Polsek Pasirjambu.

“Setelah dibawa didataran tinggi di jalan utama massa betul ingin menghakimi, wah rame lah. Tapi tetep kami wajib melindungi. Akhirnya kami evakuasi di mobil kami dan kami amankan di Polsek Pasirjambu,” ucapnya.

Polisi langsung melakukan interogasi kepada terduga pelaku. Kemudian saat melakukan introgasi, ada salah satu saudara pemilik motor yang datang ke Polsek dan membawa motor yang diduga hasil curian pelaku.

“Setelah kami mengintrogasi dari yang mengaku sodara pemilik motor dan introgasi juga kepada pelaku. Awalnya pelaku tidak mengaku. Akhirnya di dapat keterangan bahwasannya kendaraan yang saat itu digunakan oleh pelaku ternyata hasil curian diwilayah Kadungora, Kabupaten Bandung,” bebernya.

Setelah pengakuannya, ternyata kronologi awalnya adalah salah satu saudara korban tengah melintas di wilayah Soreang. Kemudian melihat motor korban yang diduga telah hilang beberapa hari yang lalu.

“Nah diikuti lah sampai akhirnya di wiilayah Cibereum itu kebetulan motor itu mati mendadak di pertanyakan lah orang itu dan sempat cekcok adu mulut si pelaku mengelak, tapi mungkin karena banyaknya orang, si pelaku berfikir saya harus lari saya harus kabur. Nah pada saat waktu kabur itu bagaimana caranya dia menghindari masyarakat akhirnya masuk ke sungai tersebut,” ungkapnya.

Dede menambahkan dari pengakuan pelaku, tujuan ke wilayah Ciwidey adalah akan mengarah ke Cianjur Selatan. Tujuannta adalah untuk menjual motor hasil curiannya tersebut.

“Dari pengakuan pelaku, bahwasannya dia sudah ketiga kali dengan yang sekarang melintas kesini itu untuk menjual barang hasil curian ke daerah Cianjur Selatan,” bebernya.

Pelaku tersebut merupakan warga asli Cicalengka, Kabupaten Bandung. Kemudian melakukan pencurian di daerah Kadungora, Kabupaten Garut.

“TKP curanmor nya di Kadungora Cibaduyut, Garut. Saat ini pelaku berikut kendaraan hasil curian sudah kami serahkan ke Polsek Kadungora Polres Garut,” pungkasnya.

Polisi akhirnya mengamankan pengendara motor yang viral karena berkendara ugal-ugalan di Jalan Raya Cicurug Sukabumi – Bogor, Kabupaten Sukabumi. Pelaku diketahui bernama Ali Saepudin warga Kecamatan Cicurug.

Kasatlantas Polres Sukabumi AKP Arif Saepul Haris membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyebut pengendara itu kini sedang ditangani oleh Satlantas Polres Sukabumi.

“Pengendara roda dua yang viral sedang ditangani oleh Satlantas Polres Sukabumi,” kata Arif, Rabu (22/10/2025).

Menurut Arif, pihaknya langsung bergerak setelah video aksi ugal-ugalan itu ramai di media sosial. Anggota Satlantas diterjunkan untuk menelusuri identitas pelaku dan kendaraan yang digunakan.

“Pada saat kejadian sehari setelahnya, selepas viral kami merespons cepat kejadian tersebut dengan menurunkan anggota untuk menyelidiki atau mencari info untuk orang dan kendaraannya, karena kita tahu kendaraannya tidak dilengkapi dengan kelengkapan yang standar, plat nomor dan spion tidak ada,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku disebut sempat marah karena tidak terima ditegur warga saat melintas. “Menurut keterangan singkat hasil pemeriksaan, dia tidak terima ditegur, kemudian dengan sengaja menggerung-gerungkan motornya, marah kepada yang negur,” kata Arif.

Polisi menjerat pengendara tersebut dengan pasal dalam Undang-undang Lalu Lintas karena mengemudikan kendaraan dengan cara yang membahayakan pengguna jalan lain. “Tindakan selanjutnya kami menerapkan pasal 11 UU Lalu Lintas, yang mana dengan sengaja mengendarai kendaraan yang dapat membahayakan orang lain,” jelasnya.

Barang bukti berupa sepeda motor saat ini telah diamankan. Arif menambahkan, masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan melengkapi dokumen kendaraan. “Imbauan kepada para pengguna jalan, selalu mentaati peraturan lalu lintas dan hati-hati dalam berkendara, taati aturan, lengkapi surat-surat kendaraan,” tutupnya.

Dari hasil pemeriksaan di lapangan, Ali diketahui tidak memiliki SIM C dan surat kendaraan yang sah. Petugas juga melakukan tes urine untuk memastikan kondisi pelaku saat kejadian.

“Dilakukan pemeriksaan urine kepada pengendara sepeda motor Suzuki Satria tanpa TNKB atas nama saudara Ali Saepudin,” ujar Arif.

Arif menambahkan, kasus ini kini dilimpahkan ke Satuan Narkoba Polres Sukabumi untuk pemeriksaan lanjutan. “Barang bukti yang diamankan motor, kemudian pelaku kami serahkan ke Satuan Narkoba,” katanya.

Tiga petugas dapur MBG SPPG di Desa Raksasari, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dilarikan ke layanan kesehatan pada Rabu dini hari (22/10/2025). Mereka mengalami gejala keracunan setelah menghirup asap dari mesin genset.

“Benar ada tiga orang yang dilarikan ke layanan medis, dugaan memang keracunan gas karena di dapur menyalakan genset,” kata Kapolsek Taraju Iptu Ali Mustafa kepada infoJabar, Rabu (22/10/2025).

Ketiga korban masing-masing bernama Dina, Susanti, dan Sifa Nurhamidah. Mereka mengalami sesak napas, pusing, hingga sempat kehilangan kesadaran. “Secara tiba-tiba ketiga orang tersebut mengalami pusing, sesak napas, dan hilang kesadaran,” ujar Ali Mustafa.

Kepala Puskesmas Taraju Ayi Rusmana menyebut para korban diduga menghirup gas beracun dari pembakaran genset yang dinyalakan di dapur SPPG. “Itu karena listrik sering mati, kebetulan matinya dari sore. Nah, genset disimpan di dalam jadi asap gak keluar. Walaupun pintu dibuka, kalau angin berputar di dalam bisa timbulkan sesak,” kata Ayi Rusmana.

Pemadaman listrik di wilayah Kecamatan Taraju terjadi sejak pukul 16.00 WIB hingga 23.00 WIB. Untuk menerangi dapur, pihak MBG SPPG menyalakan genset sejak sore.

Saat para karyawan sedang membersihkan bahan makanan di ruang persiapan, ketiganya tiba-tiba merasakan pusing, sesak napas, dan kehilangan kesadaran. Dugaan kuat, mereka menghirup asap genset yang terperangkap di ruangan tertutup.

“Pasien dibawa ke puskesmas. Kebetulan yang dirujuk mau pulang dua di Puskesmas sambil nunggu lab. Kalau hasilnya bagus gak dirujuk. Itu bukan keracunan MBG atau makanan, itu dari asap,” ujar Ayi Rusmana.

Usai mendapat penanganan medis, kondisi ketiga korban berangsur membaik. Mereka mendapat perawatan berupa infus dan bantuan pernapasan. Korban Dina sempat dirujuk ke RSUD KHZ Musthafa, sementara dua lainnya masih dirawat di Puskesmas Taraju. “Jadi yang dua masih nunggu hasil uji lab,” kata Ayi Rusmana.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Petugas dari Polsek Taraju dan Satreskrim Polres Tasikmalaya turun tangan melakukan penyelidikan. Mereka memintai keterangan para korban dan saksi mata, serta memeriksa lokasi dapur SPPG.

Perangkat Desa Raksasari Dadang menjelaskan saat kejadian para karyawan tengah menyiapkan bahan makanan untuk menu MBG. “Jadi warga kami ini ada yang keracunan asap genset saat mau masak menu MBG. Karena kan mati listrik, jadi pakai genset,” kata Dadang.

Kapolsek Taraju, Iptu Ali Mustafa, menegaskan kejadian ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak. “Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja, terutama saat menggunakan genset sebagai sumber penerangan darurat,” ujarnya.

1. Kekejaman Ibu Tiri Tewaskan Anak 6 Tahun di Bogor

2. Lubang Misterius Sedalam 3 Meter Muncul di Dekat Rumah Warga Ciamis

3. Pencuri Motor Kabur hingga ke Sungai di Pasirjambu Bandung

4. Pemotor Ugal-ugalan di Sukabumi Ditangkap Polisi, Ini Sosoknya

5. Tiga Petugas SPPG di Tasik Diduga Keracunan Usai Hirup Asap Genset

Polisi akhirnya mengamankan pengendara motor yang viral karena berkendara ugal-ugalan di Jalan Raya Cicurug Sukabumi – Bogor, Kabupaten Sukabumi. Pelaku diketahui bernama Ali Saepudin warga Kecamatan Cicurug.

Kasatlantas Polres Sukabumi AKP Arif Saepul Haris membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyebut pengendara itu kini sedang ditangani oleh Satlantas Polres Sukabumi.

“Pengendara roda dua yang viral sedang ditangani oleh Satlantas Polres Sukabumi,” kata Arif, Rabu (22/10/2025).

Menurut Arif, pihaknya langsung bergerak setelah video aksi ugal-ugalan itu ramai di media sosial. Anggota Satlantas diterjunkan untuk menelusuri identitas pelaku dan kendaraan yang digunakan.

“Pada saat kejadian sehari setelahnya, selepas viral kami merespons cepat kejadian tersebut dengan menurunkan anggota untuk menyelidiki atau mencari info untuk orang dan kendaraannya, karena kita tahu kendaraannya tidak dilengkapi dengan kelengkapan yang standar, plat nomor dan spion tidak ada,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku disebut sempat marah karena tidak terima ditegur warga saat melintas. “Menurut keterangan singkat hasil pemeriksaan, dia tidak terima ditegur, kemudian dengan sengaja menggerung-gerungkan motornya, marah kepada yang negur,” kata Arif.

Polisi menjerat pengendara tersebut dengan pasal dalam Undang-undang Lalu Lintas karena mengemudikan kendaraan dengan cara yang membahayakan pengguna jalan lain. “Tindakan selanjutnya kami menerapkan pasal 11 UU Lalu Lintas, yang mana dengan sengaja mengendarai kendaraan yang dapat membahayakan orang lain,” jelasnya.

Barang bukti berupa sepeda motor saat ini telah diamankan. Arif menambahkan, masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan melengkapi dokumen kendaraan. “Imbauan kepada para pengguna jalan, selalu mentaati peraturan lalu lintas dan hati-hati dalam berkendara, taati aturan, lengkapi surat-surat kendaraan,” tutupnya.

Dari hasil pemeriksaan di lapangan, Ali diketahui tidak memiliki SIM C dan surat kendaraan yang sah. Petugas juga melakukan tes urine untuk memastikan kondisi pelaku saat kejadian.

“Dilakukan pemeriksaan urine kepada pengendara sepeda motor Suzuki Satria tanpa TNKB atas nama saudara Ali Saepudin,” ujar Arif.

Arif menambahkan, kasus ini kini dilimpahkan ke Satuan Narkoba Polres Sukabumi untuk pemeriksaan lanjutan. “Barang bukti yang diamankan motor, kemudian pelaku kami serahkan ke Satuan Narkoba,” katanya.

Tiga petugas dapur MBG SPPG di Desa Raksasari, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dilarikan ke layanan kesehatan pada Rabu dini hari (22/10/2025). Mereka mengalami gejala keracunan setelah menghirup asap dari mesin genset.

“Benar ada tiga orang yang dilarikan ke layanan medis, dugaan memang keracunan gas karena di dapur menyalakan genset,” kata Kapolsek Taraju Iptu Ali Mustafa kepada infoJabar, Rabu (22/10/2025).

Ketiga korban masing-masing bernama Dina, Susanti, dan Sifa Nurhamidah. Mereka mengalami sesak napas, pusing, hingga sempat kehilangan kesadaran. “Secara tiba-tiba ketiga orang tersebut mengalami pusing, sesak napas, dan hilang kesadaran,” ujar Ali Mustafa.

Kepala Puskesmas Taraju Ayi Rusmana menyebut para korban diduga menghirup gas beracun dari pembakaran genset yang dinyalakan di dapur SPPG. “Itu karena listrik sering mati, kebetulan matinya dari sore. Nah, genset disimpan di dalam jadi asap gak keluar. Walaupun pintu dibuka, kalau angin berputar di dalam bisa timbulkan sesak,” kata Ayi Rusmana.

Pemadaman listrik di wilayah Kecamatan Taraju terjadi sejak pukul 16.00 WIB hingga 23.00 WIB. Untuk menerangi dapur, pihak MBG SPPG menyalakan genset sejak sore.

Saat para karyawan sedang membersihkan bahan makanan di ruang persiapan, ketiganya tiba-tiba merasakan pusing, sesak napas, dan kehilangan kesadaran. Dugaan kuat, mereka menghirup asap genset yang terperangkap di ruangan tertutup.

“Pasien dibawa ke puskesmas. Kebetulan yang dirujuk mau pulang dua di Puskesmas sambil nunggu lab. Kalau hasilnya bagus gak dirujuk. Itu bukan keracunan MBG atau makanan, itu dari asap,” ujar Ayi Rusmana.

Usai mendapat penanganan medis, kondisi ketiga korban berangsur membaik. Mereka mendapat perawatan berupa infus dan bantuan pernapasan. Korban Dina sempat dirujuk ke RSUD KHZ Musthafa, sementara dua lainnya masih dirawat di Puskesmas Taraju. “Jadi yang dua masih nunggu hasil uji lab,” kata Ayi Rusmana.

Petugas dari Polsek Taraju dan Satreskrim Polres Tasikmalaya turun tangan melakukan penyelidikan. Mereka memintai keterangan para korban dan saksi mata, serta memeriksa lokasi dapur SPPG.

Perangkat Desa Raksasari Dadang menjelaskan saat kejadian para karyawan tengah menyiapkan bahan makanan untuk menu MBG. “Jadi warga kami ini ada yang keracunan asap genset saat mau masak menu MBG. Karena kan mati listrik, jadi pakai genset,” kata Dadang.

Kapolsek Taraju, Iptu Ali Mustafa, menegaskan kejadian ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak. “Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja, terutama saat menggunakan genset sebagai sumber penerangan darurat,” ujarnya.

4. Pemotor Ugal-ugalan di Sukabumi Ditangkap Polisi, Ini Sosoknya

5. Tiga Petugas SPPG di Tasik Diduga Keracunan Usai Hirup Asap Genset

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *