Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Sabtu (26/8/2025) dari mulai seekor macan tutul masuk balai desa di Kabupaten Kuningan hingga 229 kepala sekolah di Jawa Barat dimutasi.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Seekor macan tutul masuk ke dalam balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Meleber, Kabupaten Kuningan. Masuknya macan tutul tersebut membuat geger warga sekitar. Dalam video yang tersebar di media sosial terlihat seekor macan tutul sedang berada di sebuah pojok ruangan di bawah deretan tumpukan kursi.
Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusuma membenarkan bahwa ada macan tutul yang masuk ke dalam balai desa. Menurutnya, macan tutul tersebut masuk ke salah satu ruangan di gedung lama Balai Desa Kutamandarakan.
“Kalau dilihat dari warna memang jenisnya itu macan tutul warna kuning dengan warna hitam berbentuk lingkaran. Ada informasi itu dari hari Senin malam. Kebetulan itu gedung bekas balai desa cuman aulanya masih sering dipakai rapat,” tutur Arga hari ini.
Macan tutul tersebut, lanjut Arga, ditemukan oleh seorang pekerja bangunan pada Selasa pagi. Saat itu, pekerja bangunan ingin mengambil perkakas di ruangan lama balai desa, namun, ia melihat macan di pintu bagian depan. Sontak saja, pekerja bangunan tersebut kaget dan lari. Sedangkan untuk macannya sendiri masuk ke dalam ruangan yang lebih dalam.
“Macam itu awalnya ditemukan oleh pekerja bangunan yang sedang membangun. Karena itu kan ruangannya bekas Balai Desa dulu. Ketika mau ngambil perkakas melihat macan ada di pintu bagian depan. Jadi sama-sama kaget, pekerjanya lari, macannya pindah ke ruangan yang lebih dalam,” tutur Arga.
2 jam terperangkap di balai desa, Kepala Desa Kutamandarakan, Kecamatan Meleber, Kabupaten Kuningan, Ihak Sunardi mengatakan jika satwa liar itu berhasil dievakuasi. Rencananya setelah ditangkap akan dibawa ke BKSDA Provinsi akan dikembalikan habitatnya di Gunung Ciremai.
“Sudah selesai proses evakuasinya. Sudah masuk kerangkeng, selesai itu sebelum jam 15.00 WIB. Agak lamanya karena menunggu alat tembak obat biusnya itu. Kan ini rencananya akan dibawa ke BKSDA Bandung. Kalau sudah mungkin akan dikembalikan ke habitatnya. Komunikasi Pak Bupati mah akan dikembalikan ke Gunung Ciremai pokoknya sekitar Kuningan,” tutur Ihak.
Menurut Ihak, kejadian masuknya macan ke pemukiman warga baru pertama kali terjadi di desanya. Padahal, lanjut Ihak, desanya cukup jauh dari kawasan hutan.
“Kalau ke hutan itu jaraknya cukup jauh harus melewati sungai juga. Saya termasuk orang yang heran, seumur-umur baru pertama ada macan masuk ke desa. Kemungkinan karena habitatnya terganggu atau makanannya nggak tersedia jadi turunnya ke desa, ” tutur Ihak.
Ihak sendiri tidak mengetahui secara pasti sejak kapan macan tutul tersebut masuk. Namun, Menurut Ihak, macan tersebut masuk lewat atap kamar mandi yang jebol dan terbengkalai. Dari atap kamar mandi tersebut, macan tutul masuk ke dalam gedung bekas Balai Desa.
“Kebetulan di belakang itu ada kamar mandi yang atapnya jebol, gentingnya jebol karena memang nggak dipakai sehingga bisa masuk ke Balai Desa. Yang jelas baru ketahuan tadi pagi karena kemarin pagi kami sama pekerja berkumpul di sekitar tempat tersebut. Dan nggak ada macan itu, baru ketahuan tadi pagi saja,” tutur Ihak.
Pelaku pembunuhan Putri Apriani, wanita asal Indramayu yang ditemukan tewas dengan luka bakar di kamar kos telah ditangkap. Pelaku yang merupakan eks polisi ditangkap saat kabur ke NTB.
Pelaku berinisial AMS itu dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Indramayu hari ini.
Dengan mengenakan baju tahanan berwarna biru, AMS tampak digiring oleh sejumlah petugas menuju ruang konferensi pers. Rambutnya pendek dan sedikit ikal, sementara ekspresinya terlihat lesu saat berjalan diapit aparat kepolisian. Tangannya diborgol.
Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang memastikan bahwa AMS merupakan pelaku yang melakukan aksi pembunuhan terhadap Putri Apriani.
“Kami telah melakukan penyelidikan dan penyidikan. Dari hasil pemeriksaan alat bukti yang kita temukan, dapat dipastikan, yang bersangkutan pelaku atas nama inisial AMS, umur 23 tahun,” ucap Fajar.
Fajar menegaskan, status pelaku sudah bukan anggota Polri. Ia telah diberhentikan tidak dengan hormat berdasarkan sidang kode etik Polri.
“Status yang bersangkutan sudah bukan anggota Polri dan sudah diberhentikan tidak dengan hormat sejak tanggal 14 Agustus 2025, sesuai dengan putusan sidang komisi kode etik Polri,” kata Fajar.
Fajar menambahkan, pelaku berhasil ditangkap setelah beberapa hari buron. Pelariannya berakhir usai tim gabungan Polres Indramayu dan Polda Jawa Barat, dibantu Polres Dompu berhasil meringkusnya di wilayah Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Sabtu (23/8).
Saat ini, AMS telah ditetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Putri. Akibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara.
“Pasal yang dikenakan, Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 ayat (3) dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun,” kata Fajar.
Diketahui, Putri, seorang wanita asal Indramayu ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya, Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu, Sabtu (9/8). Saat ditemukan, tubuhnya mengalami luka bakar.
Viral di media sosial sekelompok pendaki terpaksa dievakuasi oleh relawan dan Tim Sar Gabungan dari Gunung Burangrang, via Legok Haji, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dalam video yang beredar, evakuasi yang berlangsung pada malam hari itu menunjukkan beberapa ranger dan relawan menandu pendaki yang diduga mengalami masalah kesehatan. Di belakangnya relawan lain menggendong tabung oksigen.
Berdasarkan penelusuran infoJabar, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/8). Hal itu diceritakan Buhuy, salah seorang relawan sekaligus pencinta alam di Gunung Burangrang yang terlibat dalam evakuasi tersebut.
“Jadi kita dapat informasi sekitar jam 6 sore kemarin, kebetulan kita selalu di lokasi. Tapi dari pagi, memang ranger sudah melakukan evakuasi, tapi sampai sore belum turun,” kata Buhuy saat dikonfirmasi hari ini.
Dari informasi yang mereka terima, ada sekitar enam pendaki yang berasal dari satu rombongan mengalami hipotermia, cedera engkel, hingga asam lambung atau gerd. Sementara jumlah rombongan pendaki itu dikabarkan lebih dari 20 orang.
Ia dan teman-temannya sesama pendaki gunung yang sudah menguasai medan Gunung Burangrang, kemudian naik di sore hari dengan membawa tabung oksigen untuk membantu pendaki yang hipotermia.
“Jadi kita awalnya mau bantu yang hipotermia, makanya kita bawa tabung (oksigen). Posisi survivor itu ada di pos 4, yang hipotermia itu ada 2 informasinya,” kata Buhuy.
Namun ketika perjalanan mereka baru sampai di Pos 2, ternyata ada survivor lain dari rombongan yang sama mengalami gerd dan membutuhkan penanganan langsung.
“Nah kami ketemu survivor ini, perempuan perkiraan usia 30 tahun dengan rombongannya. Dia sudah tidak sadarkan diri, dugaannya memang asam lambung sehingga langsung dilakukan pertolongan pertama dan segera dibawa turun, karena kondisi di situ sudah enggak kondusif,” ujar Buhuy.
Perjalanan evakuasi akhirnya selesai di pukul 23.00 WIB. Semua survivor yang mengalami gangguan kesehatan berhasil dibawa turun lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis memadai.
“Semua evakuasi selesai jam 11 malam, karena yang terlibat evakuasi juga lumayan banyak. Jadi evakuasi itu berkala, tim awal sudah turun dengan survivor yang cedera, lanjut ke pendaki lainnya,” kata Buhuy.
Jika melihat rombongan pendaki itu, Buhuy memperkirakan mereka bukan orang baru untuk aktivitas naik gunung. Namun tetap saja, jika persiapan kurang maksimal kondisi yang mereka alami bukan tak mungkin terjadi.
“Kayaknya mereka bukan pemula, pernah pastinya. Cuma kita enggak tahu pasti apakah memang memaksakan sebelumnya, persiapannya kurang, atau meremehkan naik gunung,” kata Buhuy.
Aktor-aktor di balik kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang sebuah bank di Jakarta, mulai terkuak. Salah satu otak kejahatan yang berhasil diringkus adalah Dwi Hartono (DH). Lelaki tersebut seorang pengusaha bimbingan belajar (bimbel).
“Benar, DH adalah seorang pengusaha bimbel online,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, sebagaimana dilansir infoNews hari ini.
Menurut Ade Ary, peran Dwi Hartono sangat sentral, yaitu sebagai salah satu aktor intelektual atau dalang di balik penculikan yang berujung maut tersebut.
“DH merupakan salah satu dari aktor intelektual penculikan,” kata Ade.
Kasus ini dimulai pada Rabu, 20 Agustus 2025. Menurut keterangan polisi, Ilham Pradipta terakhir terlihat seusai menghadiri rapat di sebuah supermarket di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
Saat berjalan menuju mobilnya di area parkiran, dua pria tak dikenal langsung menghampiri dan membawanya masuk secara paksa ke dalam mobil putih yang sudah menunggu di lokasi. Aksi penculikan ini terekam jelas oleh kamera CCTV yang ada di area tersebut.
“Korban habis meeting kantor, sama teman-teman kantornya juga,” ujar Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Charles Bagaisar.
Ilham sempat melakukan perlawanan, namun kalah cepat dari para pelaku. Dari rekaman CCTV, ia terlihat dibawa pergi dengan mobil putih tersebut.
Pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025, jasad Ilham ditemukan di semak-semak dekat jalan Desa Sukasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi Ilham sangat mengenaskan, dengan mata, tangan, dan kakinya terikat lakban.
Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memindahkan kepala sekolah agar dapat bertugas di kampung halamannya segera terealisasi. Kebijakan ini disebut sebagai salah satu bentuk peningkatan kesejahteraan bagi para kepala sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Purwanto menjelaskan pemetaan sudah dilakukan dan tahapannya kini hampir rampung. “Ya, kita sudah pemetaan. Jadi salah satu bentuk kesejahteraan yang kita berikan kepada kepala sekolah adalah mereka bisa kembali bertugas di kabupatennya masing-masing,” ujar Purwanto hari ini.
Menurutnya, total ada 229 kepala sekolah yang akan segera dipindahkan atau dimutasi ke daerah asal. Jumlah tersebut merupakan bagian dari 644 formasi kosong yang saat ini tengah diisi.
“Total, kalau pengangkatan kan sekarang 229 itu totalnya kan ada 644 semuanya ya yang kosong dan ini yang kita tempatkan, karena kan efek dominonya tinggi tuh,” jelasnya.
Proses pemindahan pun tidak perlu menunggu lama. Purwanto menegaskan bahwa pelantikan akan dilakukan dalam waktu dekat. “Ya sekarang. Mungkin bulan-bulan sekarang sudah dilantik,” katanya.
Saat ini proses administrasi untuk memindahkan kepala sekolah ke daerah asal sudah rampung. Namun Pemprov Jabar kata Purwanto harus menunggu persetujuan dari pemerintah pusat dalam hal ini Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Sudah, sudah selesai. Sudah tinggal diusulkan ke Jakarta (BKN), karena kan harus ke Jakarta,” tutur Purwanto.