Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Jumat 17 Oktober 2025 dari mulai empat warga Kiaracondong Bandung alami luka bakar serius dalam peristiwa ledakan gas 3 Kg hingga 28 pelajar di Bandung Barat alami keracunan. Berikut rangkuman Jabar hari ini.
Suara ledakan menghebohkan warga yang tinggal di permukiman padat penduduk yang di Gang Mansur RT 006 RW 007, Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, pagi tadi. Ledakan itu berasal dari tabung gas yang alami kebocoran di rumah salah satu warga.
Keempat korban, yakni Ade (47) pemilik rumah mengalami luka bakar 80 persen, Mita (45) atau istri Ade alami luka bakar 80 persen, Serli (17) atau anak Ade dan Mita alami luka 90 persen, dan Soleh (28) atau penjual gas alami luka bakar 60 persen. Mereka sudah dilarikan ke Rumah Sakit Pindad.
Dalam kejadian ini, sebuah boneka beruang berwarna pink tergeletak di pinggir jalan gang menuju rumah yang mengalami ledakan, boneka itu menjadi saksi bisu ledakan tabung gas 3 Kg tersebut. Boneka itu tampak gosong di bagian punggungnya. Dari informasi warga, kain yang menempel di boneka tersebut merupakan sisa baju milik Serli (17), yang menjadi salah satu korban ledakan.
“Bonekanya nempel di punggung Serli, dicopot sampai pakai pisau, lengket banget,” kata Dedi (47), warga sekitar, kepada infoJabar hari ini.
Dedi menduga, boneka pink itu sempat digunakan Serli untuk melindungi diri dari hembusan panas akibat gas yang bocor. “Kayanya buat menghalau,” tambahnya.
Dalam kejadian ini, Dedi menyebut jika kondisi tabung yang alami kebocoran sudah dalam kondisi gosong. Dia mengisahkan, ledakan terjadi saat dirinya masih tertidur.
“Ada suara ledakan, saya lagi tidur, ledakan besar, saya keluar. Terdengar ada yang minta tolong, langsung ke atas saya sama Pak Dodi,” ungkapnya..
Menurut Dedi, ledakan itu diduga dipicu oleh kebocoran gas 3 Kg yang baru dibeli oleh Mita. “Ibu Mita beli gas, ternyata gasnya bocor, dibawa lagi ke warung, bawa yang baru, bocor lagi. Kembali lagi sama Pak Soleh, gak tahu seperti apa kejadiannya, gas langsung meledak,” tutur Dedi.
Menurutnya, seluruh korban berhasil dievakuasi sebelum api membesar. Api kemudian muncul dan berhasil dipadamkan oleh petugas Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandung.
“Korban dalam kondisi sadar, bisa duduk. Serli alami luka bakar total depan belakang, Ayahnya dari bagian muka, kaki dan tangan. Ibunya kaki dan bagian dada ke tangan. Tukang gas tangan sama kaki. Mereka dievakuasi dari lantai dua,” jelasnya.
Semua korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pindad Bandung. “Korban dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil warga,” pungkas Dedi.
Aksi pencurian sepeda motor di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kembali terjadi. Kali ini, kejadian tersebut terekam jelas kamera pengawas (CCTV) dan menunjukkan dua orang pelaku yang beraksi di sebuah toko di Kecamatan Cigalontang.
Dalam rekaman CCTV yang dilihat infoJabar pada Jumat (17/10/2025), terlihat dua orang pelaku datang dini hari. Satu orang bertugas merusak gembok tralis besi yang terpasang di luar toko, sementara rekannya mengawasi situasi sekitar.
Setelah berhasil membuka gembok, pelaku langsung membawa kabur sepeda motor yang terparkir di depan toko. Seluruh aksi pencurian itu hanya memakan waktu kurang dari empat menit.
“Berdasarkan rekaman CCTV dan laporan masyarakat, kami berhasil mengidentifikasi para pelaku dan menangkapnya di Majalengka,” kata KBO Satreskrim Polres Tasikmalaya, Ipda Agus Yusuf Suryana, kepada infoJabar hari ini.
Dua pelaku yang berhasil diamankan adalah Yayat dan Eka Ramdani, keduanya berasal dari satu desa di Kabupaten Majalengka. Menurut polisi, mereka diketahui telah beraksi di beberapa titik wilayah Tasikmalaya. Target mereka antara lain sepeda motor yang diparkir di halaman rumah maupun di depan toko yang memiliki pagar besi.
“Terakhir memang mencuri di daerah Cigalontang dan Leuwisari. Sempat terekam kamera pengawas,” ujar Agus.
Pagi tadi, keduanya dihadirkan di hadapan penyidik. Dari hasil pemeriksaan, para pelaku mengaku beberapa kali mengalami nasib sial saat beraksi. Salah satu motor hasil curian pernah mogok, bahkan ada motor curian yang justru dicuri lagi ketika disimpan di rumah tersangka.
“Jadi waktu pencurian terakhir ini ada dua motor yang mau dibawa, ternyata yang satu malah mogok dan ditinggalkan begitu saja. Satu yang dicuri,” jelas Agus.
Yang lebih ironis, motor hasil curian yang berhasil dibawa kabur ternyata kembali raib setelah diparkir di halaman rumah pelaku.
“Jadi kami amankan pelaku pencurian dan memang dia nyuri dua, satu mogok, satu lagi dicuri lagi pas diparkir di rumah pelaku. Itu pengakuannya, kami akan terus dalami,” tambah Agus.
Polisi mengungkapkan, modus pelaku adalah merusak kunci motor dan gembok pagar saat dini hari, ketika warga sedang terlelap. Sementara itu, satu pelaku lain masih dalam pengejaran petugas.
“Modusnya mencuri dini hari saat orang terlelap tidur dan selalu merusak gembok,” ucap Agus.
Dalam pemeriksaan, Eka Ramdani juga mengaku kehilangan motor hasil curian sebelum sempat dijual. Padahal, motor tersebut sudah ada yang menawar dengan harga di atas empat juta rupiah.
“Cape kan, terus disimpan aja di luar, taunya pas pagi gak ada motornya, dicuri lagi,” kata Eka Ramdani.
Kini, kedua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di balik jeruji besi. Ironisnya, Eka harus meninggalkan bayi yang baru dilahirkan beberapa bulan lalu. Akibat perbuatannya, para pelaku terancam hukuman penjara hingga sembilan tahun.
Kecelakaan maut terjadi di jalur Pantura Cirebon, Jawa Barat, tepatnya di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, pada Kamis (16/10) malam. Insiden yang melibatkan tujuh kendaraan itu menewaskan dua orang pekerja PLN dan melukai dua lainnya.
Kapolsek Arjawinangun Kompol Sumairi membenarkan peristiwa tragis tersebut. Kecelakaan terjadi di jalan umum arah Palimanan menuju Arjawinangun, saat sejumlah pekerja PLN tengah memperbaiki jaringan listrik di tepi jalan.
“Dua orang pekerja PLN meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara dua lainnya mengalami luka-luka. Seluruh korban sudah dievakuasi ke RSUD Arjawinangun,” ujar Sumairi hari ini.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), terdapat tujuh kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun tersebut, di antaranya Truk Tronton bernomor polisi S-8871-UE, Daihatsu Grand Max Pick Up bernomor polisi D-8794-FO, Truk Fuso Crane PLN bernomor polisi E-8876-BZ, Daihatsu Grand Max bernomor polisi E-1328-LH.
Lalu sepeda Motor Honda Beat bernomor polisi E-6948-J, sepeda Motor Honda Scoopy bernomor polisi E-2655-OO dan sepeda Motor Honda PCX bernomor polisi E-6948-J.
Menurut keterangan polisi, truk tronton bernomor polisi S-8871-UE yang dikemudikan oleh Didik Tulus Wibowo (46), warga Blora, Jawa Tengah, melaju dari arah Palimanan menuju Arjawinangun. Saat tiba di lokasi kejadian, sopir diduga kurang waspada dan gagal mengendalikan laju kendaraannya.
Truk tersebut kemudian menabrak tiga mobil milik PLN serta tiga sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan. Para pekerja PLN yang saat itu sedang mencari titik gangguan jaringan listrik tidak sempat menyelamatkan diri.
Akibat tabrakan keras tersebut, dua pekerja tewas di lokasi, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Korban meninggal dunia merupakan pekerja lapangan PLN, yakni Ahmad Shobirin (30), warga Desa Warujaya, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon dan Jakaria (35), warga Desa Kroya, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.
Sementara korban luka-luka antara lain Arif Zaenuddin (32) dan Bakirudin (24), keduanya juga pekerja PLN.
“Korban yang selamat sudah mendapat perawatan di RSUD Arjawinangun. Kami juga sudah mengamankan sopir truk untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” tambahnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, kondisi jalan di lokasi lurus, beraspal baik, dan cuaca cerah saat kejadian. Insiden terjadi pada malam hari dengan lingkungan sekitar berupa lahan kosong di sisi kanan dan kiri jalan.
Polisi menduga faktor kelalaian pengemudi truk menjadi penyebab utama kecelakaan. Truk tronton yang dikemudikan Didik diketahui dalam kondisi laik jalan dan pengemudi memiliki SIM BII Umum.
Seluruh kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan telah diamankan di Mapolsek Arjawinangun sebagai barang bukti. Polisi juga masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan kemungkinan adanya unsur kelalaian lebih lanjut.
“Kami akan melakukan uji kendaraan dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pengemudi. Keselamatan pekerja di lapangan harus menjadi perhatian.
Deden Yudi (42) dan Zaizafan Dhiya (19) diduga hilang di kawasan Lembah Tengkorak, Kabupaten Bandung. Ayah dan anak itu dilaporkan hilang sejak Kamis (16/10).
Tim SAR Gabungan yang menerima informasi hilangnya dua survivor itu langsung melakukan pencarian. Namun hingga Jumat siang, belum ada kabar baik soal keberadaan keduanya.
“Hari ini kami melanjutkan lagi pencarian dua survivor atas dua survivor yang dilaporkan hilang sejak kemarin di Bukittunggul menuju Lembah Tengkorak,” kata Kepala kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana melalui keterangan tertulis yang diterima infoJabar hari ini.
Berdasarkan informasi, kedua survivor itu berangkat menuju Lembah Tengkorak via Bukittunggul, di perbatasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan Cilengkrang, Kabupaten Bandung pada Rabu (15/10) pagi.
“Jadi mereka berangkat Rabu pagi untuk trekking ke Bukittunggul menuju Lembah Tengkorak. Rencananya mereka mau pulang pergi, namun hingga Kamis (16/10) malam kedua survivor tak kunjung pulang,” kata Ade Dian.
Tim basecamp Lembah Tengkorak sudah melaksanakan pencarian awal via jalur Lembah Tengkorak, namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan kedua survivor.
“Kemudian kemarin kami memberangkatkan tim rescue untuk melaksanakan pencarian terhadap survivor karena sejak pencarian awal belum ada tanda-tanda keberadaan korban,” kata Ade Dian.
Hari ini, rencana operasi SAR akan melakukan pencarian di jalur Bukittunggul dan jalur Lembah Tengkorak di sekitar Last Known Position (LKP) dengan radius 3 kilometer melalui pola pencarian hasty search.
“Pencarian juga fokus pada pemeriksaan cepat di lokasi yang dicurigai atau terindikasi untuk menemukan petunjuk awal, seperti jejak kaki, barang yang tertinggal, atau tanda-tanda lain yang bisa mengarahkan ke korban. Selain itu tim juga menggunakan metode observasi visual dan pemantauan udara menggunakan drone UAV,” ujar Ade Dian.
Kepala Seksi Operasi dan siaga Kantor SAR Bandung, Moch Adip mengatakan keduanya berhasil ditemukan JUmat (17/10/2025) dalam keadaan selamat. “Tim SAR Gabungan menerima informasi dari warga bahwa survivor ditemukan dalam kondisi selamat pada Jumat, sekitar pukul 14.50 WIB,” kata Kepala Seksi Operasi dan siaga Kantor SAR Bandung, Moch Adip melalui keterangan tertulis yang diterima infoJabar, Jumat (17/10/2025).
Puluhan siswa SD Negeri 1 Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga keracunan usai menyantap jajanan telur gulung, hari ini.
Para siswa SD itu menyantap jajanan yang dibeli dari pedagang di lingkungan sekolah sekitar pukul 10.00 WIB. Beberapa jam berselang, mereka mengeluhkan mual, pusing, hingga muntah-muntah.
Guru SDN 1 Ciptaharja lalu melakukan penanganan darurat di sekolah. Kemudian siswa yang diduga keracunan itu dilarikan ke Puskesmas Rajamandala untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami terima siswa diduga keracunan, namun hasil penyelidikan bukan akibat MBG (Makan Bergizi Gratis), melainkan jajanan di sekolah,” kata Kepala Puskesmas DTP Rajamandala, Teguh Hadian, saat dikonfirmasi hari ini.
Dari 28 siswa yang ditangani, 15 siswa dirawat sementara 13 siswa lainnya masih diobservasi. Pihaknya mengantisipasi kedatangan lebih banyak siswa lain dengan gejala keracunan di waktu yang berbeda.
“Yang di puskesmas langsung ditangani, kemudian kami juga datang langsung ke sekolah untuk observasi, khawatirnya jumlah yang terdampak bertambah,” kata Teguh.
Hasil anamnesa pada para pasien, mereka membeli jajanan telur gulung dicampur mie. Untuk memastikan penyebab keracunan, sampel makanan sudah dibawa untuk diuji laboratorium
“Sesuai keterangan siswa, dugaannya dari jajanan sekolah yang mereka beli, jenisnya telur gulung atau telur goreng. Kami masih cek penyebab pastinya,” kata Teguh.