Berlokasi di jalur Pantai Utara Pulau Jawa, tidak membuat masyarakat Kabupaten Cirebon gemar mengonsumsi ikan tawar maupun ikan laut. Seperti yang disampaikan oleh Kepala DKPP Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana usai menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Bazar Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) Tahun 2025 di halaman Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Selasa (6/5/2025).
Ia menyampaikan meskipun antusiasme pelaku usaha cukup tinggi untuk ikut kegiatan ini, namun karena keterbatasan tempat, hanya 25 pengolah dan pemasar produk perikanan (Poklahsar) yang bisa ikut serta.
“Banyak yang ingin berpartisipasi, tapi tempatnya terbatas. Ke depan, jika ada dukungan dari berbagai pihak, kegiatan seperti ini akan diperluas ke tingkat kecamatan,” kata Erus.
Ia menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama bagi pelaku UMKM perikanan adalah pemasaran produk. Melalui kegiatan bazar, pelaku usaha dapat langsung bertemu dengan konsumen dan memperkenalkan produk mereka.
“Ini juga bagian dari upaya kami meningkatkan angka konsumsi ikan di Kabupaten Cirebon yang saat ini masih 34,6 kg per kapita per tahun, di bawah rata-rata konsumsi tingkat provinsi,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal ini, DKPP membentuk forum peningkatan konsumsi ikan di tiap kecamatan dan mendorong pembentukan forum serupa di tingkat desa. Langkah ini diharapkan dapat memperluas pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan, terutama bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan.
“Kalau konsumsi ikan meningkat, otomatis anak-anak kita akan lebih sehat, lebih kuat, dan lebih cerdas. Ini juga mendukung program nasional pencegahan stunting,” ujarnya.
Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon mencatat, total produksi perikanan daerah tersebut mencapai angka mencengangkan, yakni 44 ribu ton.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar produksi tersebut berasal dari subsektor perikanan tangkap sebesar 37.660 ton. Sisanya, sebanyak 7.048 ton, berasal dari subsektor perikanan budidaya dan air tawar.
“Angka ini menjadi bukti nyata potensi besar yang dimiliki Kabupaten Cirebon di sektor perikanan. Ini adalah modal penting untuk mengembangkan industri perikanan bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan,” ucapnya.
Tidak hanya berhenti pada produksi, DKPP Kabupaten Cirebon juga serius mendorong hilirisasi. Diversifikasi produk olahan perikanan menjadi prioritas, termasuk pengembangan makanan siap saji, camilan laut, hingga produk turunan lainnya yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
“Kami aktif memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada pelaku usaha perikanan agar produk mereka memenuhi standar pasar, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor,” tambahnya.
Dalam rangka memperkuat posisi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), DKPP juga memfasilitasi akses permodalan serta membuka ruang kemitraan dengan sektor swasta. Strategi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem perikanan yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing.
Upaya promosi produk-produk perikanan lokal juga terus digencarkan melalui berbagai event, media digital, dan pameran nasional.
Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron yang turut hadir menegaskan pentingnya makan ikan sebagai sumber protein yang dibutuhkan anak-anak untuk tumbuh sehat dan cerdas.
“Kita ini Cirebon, punya laut dan juga banyak balong (kolam air tawar). Artinya, kita punya sumber ikan yang melimpah. Tapi kesadaran masyarakat untuk makan ikan masih kurang. Maka lewat kegiatan ini, kita ingin tingkatkan wawasan masyarakat agar lebih gemar makan ikan,” ujar Imron.
Menurutnya, konsumsi ikan sangat penting dalam mendukung pertumbuhan anak dan mencegah masalah kesehatan seperti stunting. Ia bahkan mengimbau para orang tua untuk membiasakan anak-anak membawa bekal ikan ke sekolah, meskipun hal itu perlu disiapkan secara bertahap.
“Saya mengimbau, khususnya kepada para orang tua, agar membiasakan anak-anaknya makan ikan. Minimal di rumah, atau kalau bisa bekal sekolah juga ada ikan. Karena gizi anak itu sangat menentukan masa depan mereka,” pungkasnya.