Pemerintah Kabupaten Cianjur bakal menyegel kos-kosan yang terindikasi menjadi tempat beroperasinya prostitusi online atau Open BO. Langkah tersebut diambil usai Satpol PP dan polisi berhasil meringkus 27 gadis muda yang diduga open BO di sejumlah indekos di Kota Santri.
Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Cianjur Djoko Purnomo mengatakan, dalam razia gabungan yang dilakukan pada Jumat (30/5/2025) malam, ada enam kos-kosan yang didatangi dengan total 27 gadis muda yang dibawa ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Cianjur.
“Dari hasil pemeriksaan para gadis ini, ditemukan aplikasi yang sering digunakan untuk open BO atau prostitusi online. Kamar kos yang mereka sewa pun jadi tempat untuk melayani tamu atau pelanggannya,” ujar dia, Sabtu (31/5/2025).
Menurut Djoko, untuk para gadis yang terindikasi open BO akan diberi pembinaan agar tak mengulangi perbuatannya.
“Kami bina melalui Dinsos. Orangtua dan keluarganya juga dipanggil. Karena kan alasannya kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, makanya kami bina bersama keluarganya,” kata dia.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Sementara itu untuk kos-kosan yang dijadikan tempat prostitusi online akan diperiksa dan dievaluasi izinnya. Bahkan petugas tak segan menyegel kosan yang terindikasi jadi tempat prostitusi.
“Kami akan evaluasi izinnya, kalau memang tidak ada izin akan langsung kami segel,” kata dia.
Dia menambahkan selain enam kosan tersebut, Satpol PP juga akan memeriksa kos-kosan lain di Cianjur yang terindikasi dijadikan tempat prostitusi online.
“Untuk warga Cianjur silakan turut andil dengan melaporkan atau menginformasikan pada kami mana saja kos-kosan yang terindikasi dijadikan tempat prostitusi online,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 27 gadis muda diringkus tim gabungan Satpol PP dan polisi dari sejumlah indekos di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Diduga mereka menjajakan diri secara online atau ‘Open BO’ dengan menjadikan indekos sebagai lokasi melayani pria hidung belang yang menjadi tamu atau pelanggannya.
