Suasana di salah satu perkampungan nampak tenang di pagi itu. Sejumlah masyarakat nampak sudah sibuk dengan aktivitasnya, kaum pria dewasa memberi makan ayam peliharaanya, anak-anak berlarian di lapangan dan kaum ibu nampak asyik bersenda gurau di halaman rumah.
Tidak ada hujan, tidak ada angin, kampung yang tadinya tenang berubah mencekam takala terjadi bencana alam gempa bumi yang mengguncang permukiman. Menyadari terjadi gempa bumi, warga berlarian ke lapangan, mereka berlari ketakutan dengan bencana alam yang melanda.
Warga langsung berkumpul di lapang, namun di samping itu ada warga yang terjebak di dalam rumah dan tertindih bangunan. Menyadari terjadi bencana alam, warga lainnya bahu membahu membantu warga yang menjadi korban, ada juga warga yang memukul kentongan tanda bencana terjadi.
Babinkamtibmas dan Babinsa setempat langsung turun ke lapangan menantau kondisi perkampungan. Babinkamtibmas desa setempat juga berkoordinasi dengan perwira PAMAPTA dan perwira PAMAPTA berkoordinasi dengan insatans terkait untuk segera menerjunkan peralatan kebencanaan.
Petugas kebencanaan tiba di lokasi kejadian dan melakukan evakuasi warga ke lokasi aman. Sebagaian petugas lainnya, mendirikan tenda dan menyiapkan perlaatan untuk mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan.
Sejumlah anjing pelacak dari K-9 Polda Jabar juga diterjunkan untuk mencari korban yang dikhawatirkan tertimbun tanah dan bangunan. Anjing-anjing itu mengendus setiap lokasi yang ada di permukiman warga terdampak bencana alam.
Karena lokasi kejadian terisolasi dan bala bantuan kesehatan dibutuhkan, dokter dari Biddokes Polda Jabar IPTU Anisa tiba di lokasi kejadian dengan menaiki helikopter Polda Jabar. IPTU Anisa turun dengan menggunakan seutas tali dan langsu menuju ke lokasi bencana.
Dalam mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan, IPTU Anisa memberikan arahan petugas yang melakukan evakuasi korban. Dengan hati-hati, petugas gabungan menyingkirkan material bangunan yang menimpa korban. Setelah material bangunan berhasil disingkirkan, korban pun dikeluarkan.
Dalam kejadian ini ada korban yang meninggal dunia dan langsung dinaikan ke ambulans Biddokes Polda Jabar. Sementara itu, ada korban yang alami luka dan diperlukan penanganan medis mendesak, langsung dibawa petugas dan dievakuasi menggunakan helikopter.
Setelah seluruh korban terevakuasi, Polwan Polda Jabar memberikan trauma healing kepada para korban yang bertahan di pengungasian. Selain itu, Polda Jabar dengan instansi lainnya mendirikan dapur umum.
Kejadian bencana gempa bumi itu bukan bencana alam yang sebenarnya, melainkan simulasi kebencanaan yang dilakukan Polda Jabar dalam Apel Siaga Tanggap Darurat tingkat Jawa Barat bersama instansi lainnya seperti Provinsi Jabar, Kodam III Siliwangi, danlainnya yang digelar di kawasan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (5/11/2025).
Kapolda Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, kegiatan ini digelar sesuai arahan BMKG bahwa kemungkinan akan terjadi beberapa potensi bencana di wilayah Jawa Barat.
“Saya sampaikan di sini bahwa Jawa Barat tidak bisa diselesaikan oleh sendiri. Ini oleh seluruhnya komponen Jawa Barat, tentunya di bawah pimpinan Bapak Gubernur sebagai Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat dan kami semua sebagai komponennya siap sedia, kami terus melatih personilnya ke siapsediaan termasuk juga peralatan,” kata Rudi kepada awak media.
Rudi mengungkapkan, per November ini 25 bencana alam terjadi di Jawa Barat dan jika dihitung dari Bulan Januari ada sekitar 1.500 bencana terjadi. “Nah oleh sebab itu kita perlu serius dan melihat dari beberapa kenyataan bapak Gubernur dan kesiapan semua teman-teman di Jawa Barat, ini siap untuk menyelamatkan, menolong warga yang apabila terjadi bencana terkena dampaknya,” ujarnya.
“Tadi sudah dilihat dari pra, kita sudah warning, kita sudah siap, sampai terakhir tadi adalah pasca bencana kita lakukan trauma healing supaya masyarakat tetap apa itu psikologisnya itu terjaga,” tambahnya.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya juga mengantisipasi timbulnya kerusakan infrastuktur saat bencana alam menerjang.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Saya sampaikan tadi kekurangannya misalnya pada daerah yang terjadi bencana, jalan biasanya hancur, infrastruktur hancur, dan di situ selalu pengalaman saya kesulitan transportasi. Pakai apa? Biasanya waktu itu di Sukabumi saya berinisiatif ngumpulin off-roader untuk segera bisa menuju lokasi yang terangkut,” kata KDM sapaan karib Dedi Mulyadi.
Dengan adanya helikopter Polda Jabar, nantinya distribusi bantuan ke pelosok-pelosok Jabar bisa membantu pemerintah. KDM juga akan siapkan rumah sakit terapung di wilayah Selatan Jawa Barat. Pihaknya juga siapkan anggaran kebencanaan dan Gedung Sate akan digunakan Gedung Sate sebagai ruangan call center kebencanaan.
“Kemudian juga kami akan menyiapkan seluruh komponen jaringan kesiapsiagaan di 5 kantor gubernur wilayah. Kita akan menyiapkan di Bogor, kita menyiapkan di Garut, menyiapkan di wilayah Purwakarta, menyiapkan di Cirebon, dan yang terakhir kan disini, di Bandung,” pungkas KDM.







