Laga pembuka BRI Super League 2025/2026 akan menjadi panggung adu kecerdasan dua pelatih asing, Bojan Hodak dan Eduardo Almeida. Pertemuan dua juru taktik ini bakal tersaji saat Persib Bandung menjamu Semen Padang FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (9/8/2025) pukul 15.30 WIB.
Meski berada di kutub yang berbeda dalam hal pencapaian musim lalu, keduanya tetap menyimpan potensi untuk menyuguhkan pertarungan strategi yang sengit. Hodak datang dengan aura juara, sementara Almeida membawa semangat membuktikan diri bersama tim yang sempat terseok musim lalu.
Bojan Hodak menjelma menjadi simbol kestabilan dan efektivitas bagi Persib. Sejak menukangi Maung Bandung pada awal musim 2023/2024, Bojan langsung menyatu dengan karakter tim dan membawa filosofi sepak bola yang efisien.
Hasilnya, dua gelar liga berhasil ia bawa ke lemari trofi Persib secara berturut-turut. Musim lalu, Hodak menutup kompetisi dengan catatan impresif, 18 kemenangan, 12 hasil imbang, dan hanya 3 kekalahan dari total 34 pertandingan.
Dengan 66 poin, Persib berdiri di puncak klasemen sebagai kampiun Liga 1 2024/2025.
Kekuatan pelatih asal Kroasia ini ada pada kemampuannya memaksimalkan materi pemain baik lokal dan asing secara merata. Ia juga dikenal dengan taktik serangan balik cepat yang efisien.
Berbeda dengan Hodak, Eduardo Almeida harus berjuang keras menghindari degradasi bersama Semen Padang musim lalu. Tim asal Sumatera Barat itu sempat terpuruk di zona merah hingga pekan-pekan terakhir kompetisi.
Namun pelatih asal Portugal ini akhirnya mampu membawa Kabau Sirah finis di posisi ke-13. Semen Padang mengoleksi 8 kemenangan, 7 imbang, dan 11 kekalahan, dengan total 31 poin.
Meski pencapaiannya belum gemilang, Almeida tetap menjadi sosok penting di ruang ganti. Ia dikenal sebagai pelatih yang keras dalam latihan namun cukup fleksibel dalam pendekatan taktik, terutama dalam laga-laga besar seperti menghadapi tim sekelas Persib.
Pertemuan ini menjadi kesempatan pertama bagi keduanya saling mengukur kemampuan musim ini. Hodak tentu ingin mempertahankan dominasi sejak awal, sementara Almeida ingin membuat kejutan.