Tim peneliti dan pemugaran berhasil mengungkap usia Situs Megalitikum Gunung Padang yang diperkirakan dibangun pada 6.000 sebelum Masehi (SM). Hal itu memastikan Gunung Padang berusia lebih tua dibandingkan Piramida Giza di Mesir.
Ketua Tim Peneliti dan Pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang Ali Akbar mengatakan dalam tiga bulan penelitian, tim peneliti mengambil sejumlah sampel dari berbagai titik yang digali atau diekskapasi. Menurut dia, salah satu sampel yang diteliti dan diuji ialah kandungan karbon yang diambil dari teras kelima, tepatnya pada kedalaman empat meter di bawah permukaan situs.
“Kami sudah ambil sampel sejak penelitian tiga bulan kemarin. Dan, sekarang sudah keluar hasilnya, sehingga dapat diketahui usia dari struktur terluar yang kita lihat saat ini, usianya berapa tahun,” kata dia, Jumat (28/11/2025).
Dia mengatakan berdasarkan hasil uji labolatorium, terungkap jika Situs Megalitikum Gunung Padang dibangun sejak 6.000 SM. “Dari uji lab kandungan karbon terungkap usianya 6.000 sebelum Masehi. Dengan itu pun sudah menjadikan situs ini berusia lebih tua dibandingkan piramida Giza di Mesir,” kata dia.
Menurut dia, selain menemukan fakta terkait usia, peneliti juga menemukan struktur fondasi berupa bebatuan berbentuk bulan pada kedalaman empat meter tersebut. “Jadi di dalam empat meter, bentuk batuannya bukan memanjang berbentuk segi lima, tetapi bulat. Bebatuan itu tersusun rapi menjadi satu hamparan. Kami yakini itu ada struktur fondasi,” kata dia.
Dia menambahkan dengan adanya temuan fondasi tersebut juga mengungkapkan jika Situs Gunung Padang memang dibangun secara bertahap dalam beberapa periode. “Setelah fondasi terbentuk, kemudian di periode berikutnya dibangun lagi struktur di atasnya. Begitu seterusnya hingga yang terakhir ialah struktur yang terlihat saat ini,” kata dia.
Ali menambahkan, pihaknya akan melanjutkan pada proses berikutnya yakni pemugaran awal, dengan memperbaiki sejumlah bebatuan yang rusak atau terjatuh. “Rencananya pada Desember 2025 dimulai pemugaran kecil. Prosesnya satu bulan. Kemudian penelitian dan pemugaran lanjutan dalam skala besar akan dilakukan 2026,” kata dia.
