Dalam rentang dua hari, wilayah Kabupaten Sukabumi diguncang dua gempa bumi dengan kekuatan berbeda. Gempa pertama terjadi di wilayah selatan, sementara yang kedua mengguncang bagian barat laut.
Pada Selasa (22/4) pukul 17.14 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 dengan pusat gempa berada di laut, 174 kilometer tenggara Sukabumi dan kedalaman 10 kilometer. Guncangan dirasakan di sejumlah wilayah pesisir, mulai dari Simpenan hingga Palabuhanratu.
“Getarnya cuma sebentar, sekitar 2 sampai 3 info. Tapi terasa, seperti ada getaran halus dari bawah tanah,” ujar Ujang (42), warga Citepus, Palabuhanratu, yang saat kejadian sedang duduk di teras rumahnya.
Rini (36), warga Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, juga merasakan getaran serupa. “Jendela sempat bergetar pelan. Saya kira awalnya angin, tapi ternyata gempa. Tidak terlalu kuat, tapi cukup terasa,” tuturnya.
BMKG mencatat, gempa ini memiliki intensitas mencapai III MMI di wilayah Nagrak, Sukabumi, Cidolog, dan Cidadap, serta II-III MMI di Bandung. Tidak ada laporan kerusakan atau korban.
Dua hari berselang, Kamis (24/4) pukul 10.48 WIB, gempa kembali mengguncang Sukabumi. Kali ini berkekuatan magnitudo 3,9, dengan pusat gempa berada di laut, 16 kilometer barat laut Sukabumi dan kedalaman hanya 5 kilometer.
BMKG menyatakan gempa ini termasuk gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif, dan tidak berpotensi tsunami. Guncangan terasa cukup kuat di wilayah pesisir seperti Palabuhanratu, Bayah, dan Cisolok, dengan intensitas III hingga IV MMI.
“Baru mulai beraktivitas, tiba-tiba lantai terasa bergetar beberapa info. Getarannya cukup kuat, tapi enggak lama,” ujar Edo (38), warga Citepus, Palabuhanratu, kepada infoJabar.
Hal serupa dirasakan oleh Ilyas Supendi (23). Saat gempa terjadi, ia tengah berada di lingkungan kantor polisi.
“Kerasa banget, getarannya mendadak dua kali. Saya langsung berdiri dan keluar dari dalam ruangan, kebetulan sedang di Polres. Lumayan kencang, meskipun cuma sebentar,” tuturnya.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada. Hingga kini, tidak ada laporan kerusakan dari dua gempa tersebut. Namun warga diminta untuk tetap memperhatikan informasi resmi yang dikeluarkan oleh instansi berwenang.