Geliat budi daya lobster di kawasan wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat, mulai digeluti sejumlah kelompok warga. Peluang budi daya ini dinilai cukup besar bagi industri perikanan.
Misalnya, yang dilakukan oleh warga di Desa Cibenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Komoditas lobster dari daerah ini cukup kesohor di wilayah pesisir selatan Jabar.
Bahkan, fasilitas budi daya ini sudah dikembangkan secara modern. Hal ini menyebabkan persaingan jual beli lobster di Pangandaran makin diminati pasar luar negeri.
Salah satu pegiatnya di Pangandaran adalah Cahaya Lobster Indonesia. Kelompok tersebut saat ini fokus membudidayakan lobster dari laut Pangandaran.
Kelompok ini dianggap berhasil meningkatkan produksi dan menjaga suplai pengiriman lobster dari Pangandaran. Salah satu pegiat lobster, Viktorinus mengatakan budi daya lobster memberikan angin segar terhadap stabilitas harga di pasar lokal.
“Angka konsumsi dan pemasok juga stabil, tidak fluktuatif,” ucap Viktorinus, Senin (15/12/2025).
Ia mengatakan ekspor lobster dari Pangandaran terbilang stabil, terutama ke Asia Timur. Oleh karena itu, nelayan penangkap lobster mempunyai peluang.
Namun, kata dia, tentunya dalam setiap pengelolaannya pasti ada tantangan tersendiri. Terutama dalam menjaga kadar air.
“Kadar garam, pH, dan oksigen harus stabil. Lobster hanya berkembang optimal dalam kondisi air tertentu. Yang sakit langsung kami karantina,” ucapnya.
Dengan melimpahnya benih lobster dari perairan Pangandaran, para pembudi daya melihat momentum penting untuk meningkatkan produksi nasional. Aep Saefullah, pembudi daya lokal, menyebut bahwa Indonesia seharusnya tidak lagi hanya menjadi pemasok benih bagi negara lain.
“Ketersediaan benih sangat melimpah. Jangan terus mengalir ke Vietnam. Dengan budi daya modern, kita bisa rebut kembali pasar dunia,” katanya.
Di sisi lain, nelayan lokal merasakan dampak ekonomi yang lebih pasti. Dayat, nelayan lobster, menyebut fasilitas budi daya ini sebagai titik balik.
“Unit budi daya seperti ini sangat membantu ekonomi kami. Semoga bertambah banyak,” ujarnya.
Secara komoditas, Pangandaran mulai memosisikan diri sebagai pusat suplai baru dengan potensi besar untuk mendongkrak posisi Indonesia di pasar global. Produksi yang meningkat, kestabilan pasokan, serta peluang ekspor yang terbuka membuat industri lobster nasional kembali diperhitungkan.
“Jika kondisi ini berlanjut, Pangandaran berpotensi menjadi salah satu sentra komoditas laut yang menentukan arah pergerakan harga dan suplai lobster di tingkat internasional dan mampu menekan dominasi negara pesaing,” ucapnya.







