Geger Plester Bekas di Menu MBG Sukabumi, Berikut Fakta-faktanya

Posted on

Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat buat heboh. Seperti di Kabupaten Sukabumi, warga Kecamatan Cisaat temukan benda asing dalam menu MBG. Sebuah plester bekas ditemukan di dalam gorengan tahu yang dibagikan kepada siswa sekolah dasar.

Berikut 5 fakta dalam kejadian ini:

Kejadian ini viral di media sosial. Plester itu berada di dalam balutan adonan terigu yang sudah matang. Selain itu, plester tersebut hampir termakan oleh siswa penerima MBG.

Salah satu warga, Andri (23) yang juga kakak dari salah satu penerima MBG Sekolah Dasar Negeri (SDN) mengatakan, dia kaget ketika menemukan benda asing itu setelah adiknya membawa pulang makanan dari sekolah.

“Jadi pas pulang mau dimakan, menunya ada goreng tahu. Setelah digigit, kok ada yang keras. Dicek, ternyata di balik kulit tahu itu ada plesternya,” ujar Andri, Selasa (21/10).

Andri mengungkapkan, jika dirinya sempat kesal dengan kejadian itu karena MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo. Ia lalu memotret temuan tersebut dan mengunggahnya ke media sosial hingga viral.

“Sudah saya foto, terus saya posting. Eh, langsung ramai di media sosial,” ungkapnya.

Andri sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak sekolah. Makanan itu pun disimpan sebagai barang bukti dan tidak dimakan lagi oleh adiknya.

“Sudah dilaporkan ke sekolah, dan disimpan sebagai bukti. Jadi ini bukan hoaks,” tegasnya.

Dalam kejadian ini, Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cigunung Desa Sukaresmi, Hana Nabilah Azmi menyampaikan permintaan maaf. Ia mengaku, belum mengetahui bagaimana plester tersebut bisa lolos dari dapur penyajian.

“Pertama-tama, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini,” kata Hana.

Menurutnya, insiden tersebut terjadi akibat lemahnya pengawasan saat proses penyajian, terutama karena beberapa relawan mengalami kelelahan atau luka ringan.

“Ini jadi bahan evaluasi kami agar pengawasan lebih ketat ke depan. Kami juga akan memastikan relawan tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) selama bekerja,” ujarnya.

Hana menegaskan pihaknya akan memperketat quality control (QC) di dapur agar kejadian serupa tak terulang. Dapur itu baru melayani MBG selama dua bulan.

“Ke depan kami akan lebih teliti dan memperkuat prosedur keselamatan kerja,” pungkasnya.

Ada di Adonan Terigu

Buat Kesal

Dilaporkan ke Sekolah

SPPG Minta Maaf

Akan Perketat QC