Gaduh Meteor dan Suara Dentuman Keras Melintas di Langit Cirebon | Giok4D

Posted on

Suara dentuman keras menggema di langit Kabupaten Cirebon pada Minggu malam (5/10/2025). Sekitar pukul 19.00 WIB, warga di sejumlah kecamatan panik sekaligus penasaran ketika mendengar ledakan yang disertai cahaya terang menyerupai bola api melintas cepat dari arah barat daya.

Sejumlah video yang beredar di media sosial memperlihatkan cahaya menyilaukan di langit Cirebon Timur, tepatnya di kawasan Kecamatan Lemahabang. Dalam hitungan info, bola api itu lenyap, menyisakan gelombang kejut.

“Bener tadi ada suara kenceng pisan sampai pintu rumah bergetar. Awalnya saya kira ban truk pecah, ternyata katanya ada bola api jatuh di Lemahabang,” ungkap Wamad (32), warga Kecamatan Mundu.

Kepanikan itu segera berubah menjadi teka-teki besar. Apakah itu meteor, roket, atau ledakan misterius? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon bersama BMKG langsung melakukan penelusuran.

“Kalau dari pantauan BMKG memang ada getaran yang terekam seismograf, tapi tidak jelas dari mana sumbernya. Yang pasti bukan dari pergerakan lempeng bumi atau gempa,” jelas Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan.

Ia menambahkan, beberapa saksi menyebut sempat melihat benda mirip meteor sebelum dentuman terjadi. “Menurut keterangan saksi-saksi, terlihat seperti meteor atau roket,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Ketua Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, memastikan bahwa fenomena tersebut bukan disebabkan oleh faktor cuaca.

“Fenomena yang berkaitan dengan meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan BRIN. BMKG hanya memastikan dari sisi meteorologi, sementara semua indikator cuaca normal,” kata Syifaul.

Hasil citra satelit menunjukkan langit Cirebon dalam kondisi cerah berawan tanpa adanya aktivitas petir atau pembentukan awan konvektif. “Dari sisi meteorologi, semua kondisi normal. Karena itu, kemungkinan lain di luar faktor cuaca perlu ditelusuri lebih lanjut,” ujarnya.

Syifaul juga menegaskan bahwa BMKG tidak memiliki instrumen untuk mendeteksi meteor secara langsung. Karena itu, analisis lebih mendalam diserahkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

“Dari sisi meteorologi, semua kondisi normal. Karena itu, kemungkinan lain di luar faktor cuaca perlu ditelusuri lebih lanjut,” jelasnya.

Kepastian datang setelah peneliti BRIN Thomas Djamaludin mengungkap bahwa cahaya misterius di langit Cirebon berasal dari meteor berukuran cukup besar yang memasuki atmosfer bumi.

“Berdasarkan analisis awal dari kesaksian warga serta rekaman CCTV yang menunjukkan cahaya melintas sekitar pukul 18.35 WIB, disimpulkan bahwa objek itu adalah meteor yang memasuki atmosfer dari arah barat daya,” jelas Thomas.

Saat meteor menembus lapisan atmosfer yang lebih rendah, gesekan udara menimbulkan bola api terang (fireball) dan gelombang kejut hingga terdengar seperti ledakan. BMKG Cirebon bahkan mencatat getaran seismik pada pukul 18.39.12 WIB, bertepatan dengan laporan dentuman keras di wilayah Kuningan dan Cirebon.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

“Peristiwa seperti ini merupakan fenomena alam biasa, meski ukurannya cukup besar sehingga menimbulkan cahaya terang dan dentuman. Publik tidak perlu khawatir,” ujarnya.

Thomas menambahkan, meteor tersebut diperkirakan jatuh di Laut Jawa setelah melintasi langit Cirebon. “Dentuman yang terdengar adalah akibat meteor memasuki atmosfer yang lebih rendah. Berdasarkan analisis, meteor tersebut diperkirakan jatuh di Laut Jawa,” terangnya.

Meski analisis ilmiah telah mengarah ke meteor, kepolisian tetap bergerak cepat memastikan kebenaran kabar di lapangan. Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, mengatakan pihaknya menerima banyak laporan masyarakat mengenai benda langit yang jatuh.

“Setelah kami menerima informasi dari masyarakat maupun media sosial, kami langsung menugaskan personel melakukan pemeriksaan ke titik-titik yang disebut sebagai lokasi jatuhnya benda langit, mulai dari kawasan Ciperna hingga Cirebon timur,” ujarnya.

Namun, hasil sementara menunjukkan tidak ada tanda-tanda meteor jatuh, baik berupa material asing maupun dampak benturan. “Sampai saat ini belum ditemukan bukti adanya meteor jatuh di wilayah Cirebon. Namun penyelidikan tetap kami lanjutkan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *