Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat terkait adanya kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus Covid-19.
Meskipun belum ada lonjakan kasus di Kota Bandung, pihaknya menegaskan pentingnya kesiapsiagaan sebagai langkah antisipatif. Hal ini menyusul dikeluarkannya Surat Edaran Dirjen P2 Kemneterian Kesehatan tentang kewaspadaan peningkatan kasus Covid-19 yang dirilis pada 28 Mei 2025.
“Kita memang sudah menghadapi bahwa ada peningkatan (kasus Covid-19), tetapi pada saat bersamaan, sehari setelah surat itu keluar, dapat lagi data dari Kemenkes, sudah turun lagi. Kita mah waspada,” ujar Farhan, Senin (2/6/2025).
Menurutnya, situasi di Kota Bandung saat ini masih dalam kondisi terkendali, dan hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai lonjakan kasus yang signifikan. Meski demikian, ia mengatakan pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menanggapi isu peningkatan kasus di beberapa daerah.
“Untuk di Kota Bandung belum ada data dan belum ada lonjakan,” tegas Farhan.
Meskipun kasus belum meningkat, Pemkot Bandung tetap menyoroti kesiapan fasilitas kesehatan, terutama rumah sakit yang menangani penyakit menular dan infeksi. Farhan mengakui bahwa Kota Bandung saat ini belum memiliki rumah sakit dengan keunggulan khusus dalam penanganan infeksi seperti Covid-19.
“Problemnya dengan Kota Bandung, kita memang tidak punya rumah sakit khusus atau rumah sakit dengan keunggulan penanganan infeksi dan penyakit penular. Nah itu yang sedang kita pelajari sekarang,” kata Farhan.
Ia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah kota tengah mempertimbangkan arah pengembangan salah satu rumah sakit yang sedang dibangun ulang di kawasan Ujungberung. Rumah sakit tersebut sedang dalam tahap peninjauan ulang terkait spesialisasi layanannya, apakah akan difokuskan pada bidang bedah atau penanganan penyakit menular.
“Ada satu rumah sakit kan yang sedang kita bangun ulang ya, di Ujungberung. Sekarang masih dipertimbangkan apakah tetap fokus kepada keunggulan masalah bedah atau keunggulan penyakit menular dan infeksi lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Ia menyebutkan bahwa pola hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit, baik Covid-19 maupun penyakit musiman seperti influenza.
“Bicara soal penyakit sejenis influenza ini tidak lepas dari masalah higienisme. Maka tolong warga agar menjaga higienisme perorangan,” ujarnya mengimbau.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca yang saat ini sedang memasuki musim hujan berkepanjangan. Kondisi cuaca yang tidak menentu, menurutnya, bisa memengaruhi daya tahan tubuh sehingga membuat seseorang lebih rentan terserang penyakit.
“Sekarang musim hujannya tidak berhenti-berhenti. Hati-hati juga terhadap perubahan cuaca, jangan lupa minum suplemen, jangan lupa menjaga keseimbangan gizi, jangan kepentok oleh jajanan terus,” tambahnya.