Peristiwa tak terduga dialami Ustaz Cucu di Tasikmalaya. Ia mengalami malam menegangkan. Ia berduel dengan pria berpenampilan ala anak punk yang sedang mabuk.
Duel itu berlangsung di tengah jalan. Sial, Ustaz Cucu terkena sabetan taring babi. Ia bahkan harus mendapatkan penanganan di puskesmas akibat luka yang dideritanya.
Insiden ini terjadi di daerah Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (2/7/2025) malam. Korban diketahui bernama Syamsul Romli atau dikenal Ustaz Cucu, Kepala MDTA Bina Anak Soleh di Kampung Cikole Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti Ciamis.
“Iya tadi malam saya mengantar anak belanja ke toko serba Rp 35 ribu di Jamanis, ikut juga Ecep saudara saya,” kata Cucu, Kamis (3/7/2025).
Sambil menunggu anaknya berbelanja, Cucu duduk di warung dekat parkiran. Saat itu ada seorang pemuda yang mulai bertindak meresahkan karena mabuk. Sang pemuda masuk ke toko, lalu keluar sambil menarik seorang perempuan, kemudian berjalan ke pinggir jalan.
Selanjutnya, entah apa yang terjadi, pemuda mabuk itu tergeletak di tengah jalan. Karena membahayakan, mengingat itu jalan utama Tasik-Bandung, Cucu akhirnya menyuruh saudaranya untuk mengajak pria itu menepi.
“Saya hanya berniat menyelamatkan, tidak ada niat menasehati. Lagi pula percuma menasehati orang yang sedang mabuk parah seperti itu. Maksudnya jangan tergeletak di tengah jalan, kalau mau rebahan di parkiran saja,” jelas Cucu.
Akan tetapi, saat ditegur saudaranya, pemuda itu malah marah dan mengajak ribut. Akhirnya, Cucu turun tangan turut menghampiri. Si pemuda itu malah semakin mengamuk.
“Ditegur baik-baik, saya bilang jangan di jalan takutnya tertabrak. Eh dia malah ngajak ribut, langsung ‘masang’ (pasang kuda-kuda),” kata Cucu.
Kontak fisik pun tak terhindarkan, Cucu akhirnya terkena sabetan taring babi yang dibawa pemuda itu. Beruntung perkelahian tak berlanjut karena dilerai warga.
Atas luka sabetan itu, Cucu kemudian dibawa ke Puskesmas Jamanis. Kabar ini pun sampai ke santri-santri Cucu, mereka berdatangan dan meringkus pemuda itu. Tak lama berselang polisi dari Polsek Jamanis pun datang, sehingga pemuda yang dikenal sebagai anak punk itu langsung diamankan.
“Iya santri-santri berdatangan, tapi tidak sampai berbuat anarkis. Saya wanti-wanti agar tidak main hakim sendiri,” ucap Cucu.
Atas insiden ini, Cucu berharap menjadi pelajaran bagi semua pihak. Termasuk kaitannya dengan peredaran minuman keras di wilayah Tasikmalaya.
“Proses hukum silakan berjalan, tapi ini jadi pelajaran bagi semua, jangan sampai anak-anak muda kita terjerumus hal-hal negatif seperti itu. Peredaran miras harus terus diberantas,” ujar Cucu.
Dihubungi terpisah Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Herman Saputra membenarkan adanya kejadian tersebut. “Tersangka sudah diamankan tadi malam, sekarang sedang diperiksa anggota kami. Informasi sementara si pelaku ini anak punk,” tuturnya.
Aksi kekerasan yang dilakukan pelaku menyebabkan korban mengalami luka di bagian kepala. “Penyelidikan sementara, si pelaku ini pakai taring babi, bukan pisau atau golok,” kata Herman.
Herman membenarkan bahwa kronologi kejadian ini akibat pelaku tak terima ditegur oleh korban. “Si pelaku ini mabuk, ditegur malah marah,” ucap Herman.
Terkait identitas dan rekam jejak pelaku ini, Herman masih melakukan pemeriksaan. “Masih diperiksa, nanti kami update perkembangannya,” pungkas Herman.