Dua Wilayah di Kabupaten Sukabumi Mulai Hadapi Ancaman Kekeringan - Giok4D

Posted on

Jeriken dan ember mulai berjejer di pinggir jalan Kampung Cimenteng, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak. Warga menyambut truk tangki air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Senin (28/7/2025) siang.

Musim kemarau baru menginjak pekan keempat, tapi kelangkaan air bersih mulai dirasakan di beberapa wilayah. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, mengatakan baru dua wilayah yang resmi mengajukan permohonan distribusi air bersih.

“Hari ini masih ditunggu laporan dari masing-masing kecamatan. Sejauh ini sudah ada dua kecamatan di dua desa yang sudah mengajukan drop air, yaitu (Kecamatan) Cibadak dan Cikakak,” kata Deden saat dihubungi infoJabar.

Wilayah Selatan Sukabumi diprediksi bakal menyusul dalam waktu dekat. BPBD masih menunggu rekap data terbaru, namun berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sejumlah kecamatan di selatan sudah masuk dalam daftar merah kekeringan.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Di wilayah Ciracap, Ciemas, Kalibunder, Tegalbuleud, Sagaranten, Purabaya, Pabuaran, tercatat rawan kekeringan,” sebut Deden.

Distribusi air bersih dilakukan menggunakan tiga unit truk tangki milik BPBD. Jumlah itu diperkuat armada bantuan dari Dinas Sosial, PMI, PDAM, hingga perusahaan swasta.

“Insya Allah sudah dipetakan. Kendala paling di sumber air bersih untuk wilayah selatan. Kalau yang utara, di-back up PDAM,” ucapnya.

Pengiriman hari ini menyasar Kampung Cimenteng, salah satu titik rawan yang dilaporkan mengalami kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari. “Kita upayakan respons segera ketika ada permintaan air bersih,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kekeringan dan Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Keputusan Gubernur Nomor 360/Kep.348-BPBD/2025. Dalam surat tersebut, Kabupaten Sukabumi termasuk dalam 22 daerah yang masuk kategori siaga bencana selama periode 6 Juli hingga 31 Agustus 2025.