September 2024 lalu, seekor lutung Jawa atau Trachypithecus auratus mati secara tragis. Primata endemik yang terancam punah itu mati setelah tersengat listrik di daerah pemukiman warga yang berada di Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Kejadian serupa kembali terjadi, seekor lutung di Kampung Ciawun, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi bernasib sama. Satwa dilindungi itu mati setelah tersengat aliran listrik, Jumat (28/9) sekitar pukul 17.00 WIB.
Sebelum dinyatakan mati, Lutung itu sempat dirawat selama lima hari oleh petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Sukabumi.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Lutung itu ditemukan tersengat listrik oleh warga sekitar. Kejadian ini dilaporkan ke Damkar Kabupaten Sukabumi dan petugas berhasil melakukan evakuasi dan lutung itu langsung mendapatkan perawatan.
Uus Sumarna, Kepala Seksi Dalops dan Komunikasi Penyelamatan Damkar Kabupaten Sukabumi mengatakan saat dievakuasi lutung tersebut masih hidup. Namun kondisinya terus melemah akibat luka sengatan listrik di tubuhnya.
“Kalau untuk bertahan lutung sejak dievakuasi itu sejak hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan pagi tadi mati. Kondisi lutung sendiri mengalami luka sengatan dari anggota seperti itu yang menangani di lapangan. Mungkin pada awalnya kelihatan kaya sehat gitu, tetapi sebenarnya memang itu sudah sakit, tidak bisa bertahan lama,” kata Uus kepada infoJabar, Rabu (1/10)..
Uus mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk penanganan lebih lanjut. Namun, sebelum petugas BKSDA tiba, lutung itu lebih dulu mati.
“Sudah menghubungi, rencananya hari ini mau datang tapi kebetulan lutungnya sudah tewas. Sehingga dibawa oleh anggota untuk dikuburkan supaya lutung ini tidak bau bangkai menyebar ke mana-mana,” ungkapnya.
Uus menjelaskan, lutung yang dievakuasi timnya berwarna hitam dengan ekor yang tidak terlalu panjang. Sejak awal kondisinya memang kurang sehat.
“Kalau jenis atau penampakan ekor itu saya tidak melihat secara ini, ekornya tidak terlalu panjang seperti biasa, warnanya hitam. Kondisinya selepas dievakuasi ya memang kurang sehat, karena mungkin terkena sengatan dari listrik, sehingga dievakuasi karena memang warga khawatir ada apa-apa,” jelasnya.
Menurut Uus, kasus satwa liar tersengat listrik di wilayah Palabuhanratu masih jarang terjadi. Penanganan yang lebih sering dilakukan justru evakuasi ular yang masuk ke permukiman warga.
Sementara itu Danpos 1 Palabuhanratu, Aceng Ismail, menambahkan, saat pertama kali dievakuasi lutung itu memang masih hidup meski dalam keadaan lemah. “Pas di lokasi memang masih hidup, cuman agak lemas, cuman mungkin tersengat listrik lumayan tinggi tegangannya,” ujar Aceng.