Libur panjang telah usai, dan pagi pertama tahun ajaran baru pun tiba, Senin (14/7/2025). Di berbagai sudut rumah, terdengar suara riuh. Mulai dari alarm yang bersahutan, langkah tergesa, dan panggilan para ibu membangunkan anak atau menyuruh segera mandi.
Berbarengan dengan itu, para ibu juga sibuk menyiapkan sarapan serta bekal. Sementara para ayah tak kalah sibuk memastikan barang bawaan seperti alat tulis hingga botol minum tak tertinggal.
Pagi yang biasanya tenang mendadak berubah riuh penuh aktivitas. Mencari kaos kaki yang tidak juga ketemu, hingga sarapan yang penuh drama.
“Ada-ada aja drama hari pertama sekolah. Sibuk cari kaos kaki sampai menyiapkan sarapan pun jadi salah karena kurang fokus,” tutur Eka (38), ibu dua anak yang anaknya kini menginjak kelas 4 SD di salah satu sekolah swasta di Cimahi.
Meminta dibuatkan sarapan telur ceplok dengan tambahan kecap, Eka malah menambahkan saus tiram karena letak dan bentuk botolnya yang sama.
Kesibukan yang sama juga dialami Erna (44) yang harus mengantar 3 anaknya dengan 2 lokasi yang berbeda. Berangkat dari rumahnya di daerah Giri Mekar Bandung Timur, Erna mengantar dua anaknya bersekolah di SD yang berada di kawasan Cisaranten, Arcamanik, Kota Bandung.
Setelah itu ia melanjutkan mengantar anak sulungnya yang kini menginjak jenjang SMA di Jalan Gatot Subroto Bandung.
“Tadi udah mau pergi jam 6 kurang 10, eh lupa ada tugas ngejilid. Jadi kita pergi jam 6 lebih 15. Eh di antapani macet banget. Yang SD sih enggak telat, malah kepagian. Kakaknya yang SMA terlambat 18 menit,” tutur Erna.
Tak hanya di rumah, suasana ramai juga merembet ke jalanan. Lalu lintas di sekitar sekolah mulai padat sejak pukul 5 pagi. Orang tua berlomba tiba tepat waktu, tak ingin anaknya terlambat di hari pertama.
Jalanan di Bandung juga mulai ramai sejak pukul 05.00 pagi. Ini karena imbas kebijakan sekolah di Jabar yang menerapkan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB.
Salah satu warga, William (45) harus bangun pagi-pagi untuk antarkan anaknya ke sekolah.
“Ya tadi jam 5 sudah siap-siap, langsung berangkat, takut kesiangan, kan sekarang masuknya jam 6.30 WIB. Ya malam tadi anak saya tidurnya gak terlalu malam, dia juga sadar takut kesiangan. Tapi duh ini masih gelap banget, kasihan ke anaknya,” ujar Wiliam.
Begitu juga dengan Febby (39) yang anaknya berangkat pukul 5.45 WIB karena takut terlambat. Dari rumahnya di Cingised menuju ke Jalan Belitung jalanan pun cukup padat.
“Jam 5 pagi udah sarapan. Sudah bawa bekal untuk makan siang juga,” tutur Feby.
Drama dan riuh bersiap berangkat sekolah seperti ini akan kembali mewarnai rumah-rumah karena sekolah mulai kembali.