Dokter Residen Anestesi FK Unpad Memerkosa 3 Wanita di MCHC Bandung

Posted on

Kejahatan yang dilakukan dokter residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) Priguna Anugerah P alias PAP mencoreng wajah dunia kesehatan. Priguna memerkosa tiga wanita di lingkungan rumah sakit.

Dari tiga korban kebejatan Priguna, dua di antaranya merupakan pasien. Seorang lainnya adalah pendamping pasien. Kejahatan Priguna ini terjadi di gedung Maternal & Child Health Center (MCHC) RSHS Bandung pada bulan lalu, yakni tanggal 10, 16, dan 18 Maret.

Seperti diketahui, dalam proses olah TKP yang dilakukan anggota Puslabfor Polri dan Biddokkes Polda Jabar, gedung MCHC dijaga ketat oleh sekuriti. Penjagaan dilakukan di dalam dan luar gedung.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan menduga Priguna telah mempelajar kelemahan keamanan di gedung MCHC. Ia menilai Priguna memahami situasi gedung MCHC, selain itu ruangan yang ada di lantai 7 tak pernah ada yang menggunakan. Situasi sepi di lantai 7 ini dimanfaatkan Priguna.

“Barangkali memang sudah mempelajari situasi, dari rekaman CCTV dia naik lift ke lantai 6 kemudian naik tangga ke lantai 7,” katanya, Sabtu (12/5/2025).

Menurut Surawan, pemerkosaan ketiga yang dilakukan pada tanggal 18 Maret dilakukan di malam hari. Untuk dua korban lainnya terkait waktu kejadian dilakukan di sore hari.

“Sore, (pemerkosaan dilakukan) di tempat yang sama, satu ruangan saja,” katanya.

Saking sudah mengetahui situasi ruangan di lantai 7 gedung MCHC, Priguna juga tahu ruangan itu tak dikunci sehingga dia leluasa menggunakan ruangan tersebut untuk melampiaskan hasratnya itu.

“Ruangan tidak terkunci, rencana akan digunakan untuk perawatan perempuan (fungsi ruangan di waktu mendatang),” paparnya.

Hingga kini, ada tiga orang korban yang diperiksa polisi. Menurut Surawan, belum ada lagi penambahan korban dalam kasus ini. Tapi pihaknya terbuka jika ada korban lain untuk lakukan pelaporan ke Unit PPA Ditreskrimum Polda Jabar.

“Sejauh ini polda belum menerima apakah ada korban lain (di luar 3 korban). Yang kita lakukan pemeriksaan itu yang melapor ke pihak rumah sakit,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *