Dokter Kandungan di Garut Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pasien

Posted on

Seorang oknum dokter kandungan di Garut, berinisial MSF alias Dokter I membuat geger karena diduga kuat melakukan aksi pelecehan seksual terhadap pasien. Kejadian tersebut berlangsung saat Dokter I praktik di sebuah klinik di Garut.

Dari hasil penelusuran polisi diketahui, jika aksi dugaan pelecehan seksual itu berlangsung pada 2024 lalu, tepatnya pada tanggal 20 Juni, di sebuah klinik kesehatan swasta, yang berlokasi di Kecamatan Garut Kota.

Lokasi klinik tersebut, berada di kawasan Pengkolan, Garut. Letaknya tak jauh dari Lapangan Otista, atau Alun-alun Garut. Dokter I, diduga melakukan perbuatan cabul itu saat sedang memeriksa seorang wanita hamil di ruangannya saat itu.

Dewi Sri Fitriani, sebagai pengelola klinik angkat bicara mengenai kasus tersebut. Jauh sebelum kasusnya ramai diperbincangkan saat ini, kata Dewi, pihaknya banyak menerima aduan dari pasien terkait dugaan aksi pelecehan seksual yang dilakukan Dokter I.

“Sempat ada keluhan dari pasien,” kata Dewi kepada wartawan di lokasi.

Atas laporan pasien tersebut, informasinya, pihak klinik kemudian memasang CCTV di ruangan pemeriksaan. Hasilnya, ditemukan fakta jika Dokter I diduga kuat melakukan aksi pelecehan seksual kepada pasien.

Menurut Dewi, Dokter I sudah berdinas sejak tahun 2023 lalu. Namun, saat ini, dipastikan sudah tidak berdinas lagi di klinik tersebut. “Dari tahun ini sudah mulai tidak praktik dan tidak ada praktik khusus di sini. Karena memang beliau juga sudah tidak praktik di rumah sakit manapun di Garut,” kata Dewi.

Terkait kejadian ini, pihak klinik mengaku sangat murka dan dirugikan. Tidak hanya mencoreng nama baik klinik, tapi juga mencoreng nama baik dokter, kata Dewi.

“Jujur sangat dirugikan sekali, apalagi bukan hanya klinik saja secara pribadi, tapi kepada seluruh dokter-dokter di Indonesia, karena dengan adanya satu oknum ini jadi mencoreng seolah-olah dokter itu sama,” katanya.

Dewi menambahkan, pihaknya saat ini menyerahkan tindak lanjut kasus ini ke pihak kepolisian. Pihak klinik juga bersedia untuk memberikan informasi selengkapnya kepada penyidik.

“Saya sudah koordinasi dengan pihak kepolisian. Untuk selanjutnya, kami serahkan kepada kepolisian,” pungkas Dewi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *