Dinkes KBB Pastikan Siswi SMK Meninggal Keracunan Bukan Akibat MBG

Posted on

Kabar duka datang dari SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) usai seorang siswinya meninggal dunia pada Selasa (30/9/2025) siang.

Meninggalnya siswi kelas XII itu mengundang penasaran dan menyisakan tanya, sebab ia meninggal dengan gejala mirip keracunan seperti mual. Ia lalu ditemukan tak bernyawa oleh adiknya dalam keadaan mulut berbusa.

Kabar meninggalnya siswi atas nama Bunga Rahmawati itu sebelumnya ramai di media sosial. Dalam unggahan salah satu akun Facebook, ia membubuhkan keterangan ‘Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Selamat jalan ponakan ku (anak adik) semoga husnul khotimah. Allah berikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan’.

‘sebab meninggal setelah muntah-muntah dan kejang-kejang, muka biru dan bibir membiru. Keluar juga busa dari mulutnya.
Yang meninggal siswi SMK 1 Cihampelas KBB, kelas 12′.

‘semoga dia meninggal bukan karena MBG’.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, Lia Nurliana Sukandar memastikan jika yang bersangkutan tidak meninggal karena keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Bukan, bukan. Enggak ada kaitannya dengan itu (MBG),” kata Lia saat dikonfirmasi, Rabu (1/10/2025).

Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah, mengatakan yang bersangkutan sempat bersekolah pada Senin (30/9/2025). Namun pada Selasa yang bersangkutan tiba-tiba ngedrop dengan keluhan mual.

“Jadi Senin masih sekolah, pulang sekolah itu baru mengeluh mual. Ngedrop sampai Selasa, sementara keluarga mengira masuk angin biasa. Sekitar jam 1 siang dibawa ke bidan lalu dirujuk ke RSUD Cililin. Ternyata enggak lama dari situ meninggal,” kata Edah.

Edah mengatakan pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian siswa tersebut. Dari gejalanya, memang disinyalir yang bersangkutan mengalami keracunan namun kemungkinan dari makanan lain.

“Bisa jadi keracunan, cuma sepertinya bukan dari MBG. Karena jarak waktu dari makan MBG jauh, kemungkinan juga sudah mengonsumsi makanan lain selain MBG yang menyebabkan keracunan,” ujar Edah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *