Sebagai kawasan yang elit, Dago selalu menarik perhatian wisatawan karena menawarkan suasana yang nyaman dengan deretan restoran mewah, tempat nongkrong, dan kafe-kafe estetik.
Namun, di balik citra kawasan elit dan kafe-kafe estetik itu, Jalan Dago menyimpan persoalan yang kerap luput dari perhatian. Di sepanjang Jalan Dago, masih terdapat beberapa trotoar yang tidak mendukung pejalan kaki.
Hasil pemantauan infoJabar menunjukkan trotoar masih ditemukan dalam kondisi yang kurang mendukung pejalan kaki. Beberapa trotoar rusak, terhalang pohon, banyak pecahan kaca, bahkan di beberapa ruas ada trotoar yang dipakai berdagang dan menjadi tempat parkir.
Sebagai orang yang sering melewati jalanan ini, Qivana mengaku sebagian trotoar di Jalan Dago memang masih bisa digunakan, namun kebanyakan tidak layak untuk penyandang disabilitas.
“Sebenarnya untuk wilayah sini masih ada yang bagus, tetapi pemerintah harus lebih memperhatikan buat tunanetra. Sebab, ini benar-benar tidak layak,” ucapnya, Rabu (31/12/2025).
Qivana juga mengatakan bahwa ia kerap kali hampir terjatuh karena kondisi trotoar yang tidak rata ataupun rusak. Dalam kondisi tertentu, ia juga terkadang memilih untuk berjalan di jalan raya karena kondisi trotoar yang kurang memadai atau terhalang sesuatu.
“Jika masih bisa, kami lewat trotoar. Tetapi kalau sudah ada batu, terhalang pohon, kami akan mencoba ke jalan raya, meskipun agak takut karena banyak mobil,” ucap Qivana.
Kondisi ini menyulitkan pejalan kaki seperti Qivana. Trotoar yang seharusnya menjadi tempat aman, ternyata masih tidak memadai.
Qivana berharap pemerintah dapat memberi perhatian lebih pada keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki.







