Desa Wisata Malasari Disiapkan Jadi Pusat Ekowisata Kelas Dunia

Posted on

Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayahnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan pembahasan laporan pendahuluan mengenai penyusunan masterplan Desa Wisata Malasari di Kecamatan Nanggung.

Kegiatan itu dibuka oleh Sekretaris Disbudpar Kabupaten Bogor Budi Cahyadi Wiryadi yang menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mengangkat potensi ‘The Hidden Gem’ Kabupaten Bogor ke panggung nasional hingga internasional. Dalam sambutannya, Budi menilai FGD ini sebagai bukti nyata kolaborasi lintas pihak dalam mengembangkan Desa Wisata Malasari.

“Penyusunan masterplan ini bukan sekadar dokumen perencanaan, tetapi peta jalan kita bersama untuk memastikan Malasari berkembang tanpa merusak identitas alam dan budayanya. Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh dari PT. Sumi Asih dan TNGHS yang berkomitmen menjaga kelestarian kawasan ini bersama masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).

Senada, Direktur PT. Sumi Asih dan pihak TNGHS pun menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dalam implementasi masterplan, mengingat posisi Desa Wisata Malasari yang strategis di dalam kawasan konservasi dan perkebunan. Adapun visi besar dalam diskusi tersebut adalah untuk menjadikan Desa Wisata Malasari sebagai pusat ekowisata Indonesia karena wilayah ini memiliki berbagai potensi, mulai dari kekayaan biodiversitas hutan hujan tropis, lanskap perkebunan teh, hingga situs sejarah dan kearifan lokal yang masih terjaga.

Setelah sesi diskusi, seluruh rombongan peserta FGD bertolak menuju Desa Wisata Malasari untuk melakukan survei lapangan. Peninjauan tersebut bertujuan untuk memverifikasi data sekaligus melihat langsung potensi atraksi dan infrastruktur pendukung yang akan dituangkan dalam masterplan.

Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri oleh akademisi dari sejumlah perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Podomoro University, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bogor, dan Universitas Pradita. Selain itu, turut hadir Direktur Utama PT. Sumi Asih selaku pengelola perkebunan Teh Nirmala, perwakilan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), serta pemerintah desa dan kelompok masyarakat Desa Malasari.