Banyak faktor yang kerap tidak disadari dapat memengaruhi kualitas sperma pria. Bahkan, aktivitas harian seperti mengendarai sepeda motor pun disebut bisa berdampak buruk terhadap kesuburan, khususnya jika dilakukan dengan cara yang kurang tepat.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Melansir infoHelth, Spesialis urologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof dr Ponco Birowo, SpU(K), PhD, menjelaskan bahwa peningkatan suhu pada area testis dapat merusak produksi sperma. Hal ini bisa terjadi ketika posisi testis terlalu dekat dengan bagian motor yang panas, seperti tangki bahan bakar.
“Kalau dia naik motor, testisnya ada (nempel) di tangki, tangki kan panas. Jadi dia (testis) kepanasan,” ujar dr Ponco.
“Agar sperma sehat, testis harus lebih dingin dua sampai empat derajat (Celsius). Nggak boleh kepanasan testis itu,” sambungnya.
Menurut dr Ponco, suhu testis yang terlalu tinggi dapat menghentikan produksi sperma. Pasalnya, ada protein tertentu dalam tubuh yang hanya bekerja optimal pada suhu rendah. Idealnya, suhu testis untuk memproduksi sperma yang baik berada di kisaran 32 hingga 34 derajat Celsius.
Dikutip dari Mayo Clinic, terdapat beberapa langkah lain yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas sperma tetap sehat:
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa peningkatan indeks massa tubuh (BMI) berhubungan dengan penurunan jumlah dan pergerakan sperma. Oleh karena itu, menjaga berat badan tetap ideal merupakan langkah penting dalam mendukung kesuburan pria.
Infeksi seperti klamidia dan gonore dapat menyebabkan kemandulan. Untuk menurunkan risiko tertular IMS, disarankan untuk tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual, serta membina hubungan monogami dengan pasangan yang tidak mengidap IMS.
Tingkat stres yang tinggi dapat menurunkan kemampuan seseorang untuk melakukan hubungan seksual, serta mengganggu hormon-hormon yang berperan dalam produksi sperma sehat. Mengelola stres melalui olahraga, meditasi, atau konseling bisa menjadi solusi efektif.
Menjaga kesehatan sperma tidak hanya bergantung pada faktor genetik atau pola makan, tetapi juga dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari. Termasuk dalam hal ini adalah posisi saat berkendara motor dan cara menjaga suhu testis tetap stabil. Pemeriksaan dan konsultasi medis secara berkala dianjurkan, terutama bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan.
Artikel ini sudah tayang di infoHealth Kesimpulan