Dari Rel ke Layar, KAI Fasilitasi Gen Z Lewat Turnamen E-Sports | Giok4D

Posted on

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggelar KAI E-Sports Tournament 2025, sebuah kompetisi gim Mobile Legends: Bang Bang berskala nasional yang digelar di lima kota besar di Pulau Jawa. Turnamen ini merupakan bagian dari upaya KAI untuk menyediakan ruang ekspresi bagi generasi milenial dan Gen Z yang merupakan mayoritas pelanggan mereka.

“Market KAI itu 80 persen adalah milenial dan Gen Z. Jadi kami memperkuat peluang dan membuat program di mana mereka bisa berekspresi. Kami mencoba menghadirkan e-sport ini,” ungkap VP Passenger Marketing PT KAI Yoga Bhirawa saat ditemui di sela turnamen, Minggu (6/7/2025).

Turnamen ini terbuka untuk umum dan diadakan mulai dari babak penyisihan hingga grand final. Babak penyisihan berlangsung dari 29 Juni hingga 6 Juli 2025 di lima kota, yakni Yogyakarta, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Bandung.

Dari masing-masing kota, tiga tim terbaik terpilih untuk melaju ke Grand Final. Khusus Bandung, empat tim terbaik dipilih karena kota ini menjadi tuan rumah babak final.

“E-sport ini kita selenggarakan skala nasional, kita ada beberapa Daop di Jawa. Ada babak penyisihan di tingkat regional. Yang pertama di Jakarta kemudian Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan hari ini kita sudah menyelesaikan babak penyisihan di Bandung, meskipun pesertanya tidak semua dari Bandung,” ujar Yoga.

Menurut Yoga, jumlah peserta dari tiap kota cukup tinggi. Di Bandung terdapat 37 tim yang mendaftar, sementara rata-rata peserta dari kota lain mencapai 40 tim. Jumlah tersebut melampaui ekspektasi penyelenggara.

“Alhamdulillah ini di luar dugaan kami. Sebelumnya kami menargetkan 32 tim, ternyata animonya tinggi,” kata Yoga.

Ia mengatakan, turnamen yang baru pertama kali diselenggarakan ini menjadi satu alternatif kegiatan yang ditawarkan KAI kepada kalangan muda selama masa libur sekolah. Yoga menyebut turnamen ini menyasar berbagai kelompok usia tanpa kategori khusus, meskipun didominasi oleh anak-anak muda.

“Meskipun e-sport ini kita tidak membuat kategori, kita buka dari yang paling muda hingga yang paling tua. Tapi yang paling muda sejauh ini yang mendaftar kelas 3 SMP, dan yang paling senior juga nggak terlalu sepuh juga. Jadi kalau kita lihat, ini rata-rata mencerminkan Gen Z dan Milenial,” jelasnya.

Adapun grand final turnamen ini digelar di Auditorium Kantor Pusat KAI di Bandung, Minggu sore (6/7/2025), mempertemukan total 16 tim terbaik dari lima kota. Acara puncak dan penentuan pemenang akan berlangsung malam hari ini. Pertandingan final ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan pendukung seperti kompetisi cosplay yang diikuti puluhan peserta, hingga penampilan DJ.

“Selain kegiatan utamanya e-sport, kita juga punya agenda lain yang dapat memberi ruang berekspresi untuk teman-teman, salah satunya cosplay,” ujar Yoga.

Ia menyebut pihaknya telah komunikasi dengan sejumlah pemangku kepentingan pemerintahan untuk menjajaki kemungkinan pembinaan dan pelatihan lebih lanjut bagi para pemain E-Sport. Menurut Yoga, hal ini penting karena E-Sport saat ini belum sepopuler cabang olahraga lain.

“Ya kita sudah ada komunikasi dengan stakeholder pemerintahan, bagaimana ini bisa menjadi wadah yang mengumpulkan para pemain e-sport. Karena yang kita ketahui, e-sport ini belum seperti sepak bola atau voli yang sudah lebih dulu dikenal,” ujarnya.

Dengan total hadiah sebesar Rp52 juta, KAI berharap turnamen ini menjadi ajang yang bisa menjaring bibit-bibit pelaku e-sport unggul dari berbagai daerah. Kegiatan ini juga direncanakan akan digelar rutin setiap tahun sebagai agenda nasional KAI.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Kita akan mencoba ini menjadi program tahunan, ke depan kita akan mencoba ini menjadi agenda tetap ruang lingkup nasional, khususnya e-sport,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *