Dari Louvre ke Green Vault, Jejak Perampokan Seni yang Guncang Dunia

Posted on

Dunia seni kembali diguncang. Sebuah perampokan berani terjadi di Museum Louvre, rumah bagi ribuan karya seni paling berharga di dunia. Jaksa Paris Laure Beccuau menyebut, para pelaku menggunakan derek untuk memecahkan jendela di lantai atas demi mengakses koleksi langka milik museum ikonik itu.

Melansir infoTravel, peristiwa tersebut langsung mengingatkan publik pada sederet perampokan museum spektakuler yang pernah mengguncang dunia dengan penuh perencanaan matang, eksekusi cepat, dan hasil curian bernilai fantastis, seolah diambil langsung dari naskah film Hollywood.

Berikut beberapa kasus terkenal yang memiliki kemiripan dengan peristiwa di Louvre, seperti dilansir dari ABC News, Rabu (22/10/2025).

Dini hari, 25 November 2019, udara dingin di kota Dresden, Jerman, berubah tegang. Sebuah bom molotov meledak di Jembatan Augustus, memutus aliran listrik dan melumpuhkan sistem keamanan Green Vault, museum harta karun terbesar di Eropa.

Dalam kegelapan, dua pria menyusup melalui jendela yang telah dimodifikasi sebelumnya. Menggunakan kapak, mereka memecahkan tiga etalase kaca berisi perhiasan kerajaan Saxony, dan dalam hitungan menit, menjarah 4.300
berlian senilai lebih dari 113,8 juta euro (sekitar Rp2 triliun).

Petugas keamanan hanya bisa menyaksikan lewat layar CCTV, terikat aturan yang melarang konfrontasi langsung dengan pelaku bersenjata. Para pencuri melarikan diri menggunakan mobil Audi yang kemudian dibakar untuk menghapus jejak.

Satu tahun kemudian, kepolisian Jerman melakukan penggerebekan besar-besaran di Berlin. Sebanyak 1.700 polisi dikerahkan dan tiga pelaku berhasil ditangkap. Penyelidikan mengungkap bahwa mereka adalah anggota klan kriminal Remmo, salah satu kelompok kejahatan paling terkenal di Jerman.

Pada 16 Mei 2023, lima anggota keluarga Remmo dijatuhi vonis bersalah. Dua di antaranya diketahui pernah mencuri koin emas Kanada seberat 100 kilogram senilai 3,75 juta euro (sekitar Rp72,2 miliar).

Setelah hampir lima tahun tertutup, Green Vault kembali dibuka pada 2024, menampilkan sebagian besar koleksi yang berhasil diselamatkan dan dipulihkan dari tangan para penjahat.

Tak kalah dramatis, Inggris pernah menjadi saksi rencana perampokan berlian terbesar dalam sejarahnya. Targetnya adalah Millennium Star, berlian berbentuk buah pir seberat 203,04 karat, bersama 11 berlian biru lain yang nilainya tak terhingga.

Pada 7 November 2000, kubah ikonik Millennium Dome di Greenwich menjadi arena aksi. Geng pencuri yang dipimpin Lee Wenham, Raymond Betson, dan William Cockram telah memantau area itu selama berminggu-minggu, bahkan menunda dua kali karena faktor cuaca dan pasang surut sungai.

Aksi mereka disusun bak skenario film, menggunakan eskavator untuk menjebol dinding kubah, mengenakan pelindung tubuh dan masker gas, serta menebar bom asap guna menciptakan kepanikan. Dengan palu godam, mereka menghantam etalase kaca tempat berlian disimpan.

Namun, tanpa mereka ketahui, berlian asli telah diganti dengan replika. Kepolisian Inggris sudah lebih dulu mencium rencana mereka melalui operasi rahasia bertajuk ‘Magician Operation’, di mana para petugas menyamar sebagai pekerja di lokasi pameran.

Ketika aksi berlangsung, polisi langsung bergerak dan menangkap seluruh pelaku di tempat. Dari tujuh orang, enam diadili dan dijatuhi hukuman, sementara satu anggota, Terry Millman, meninggal dunia sebelum persidangan.

Kisah spektakuler ini kemudian diangkat ke layar dokumenter garapan sutradara Guy Ritchie berjudul Diamond Heist, yang menyoroti bagaimana kejahatan terencana bisa berbalik menjadi kegagalan total.

Artikel ini sudah tayang di infoTravel

Green Vault, Jerman: 4.300 Berlian Raib dalam Hitungan Menit

Perampokan Gagal di Millennium Dome, Inggris

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *