Hujan deras mengguyur Kabupaten Pangandaran. Kondisi itu membuat sejumlah sungai meluap hingga membanjiri permukiman warga.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran Nana Suryana menuturkan, satu desa di wilayah Kecamatan Cimerak, yakni Desa Ciparanti tergenang banjir. Sebanyak 22 warga terdampak bencana tersebut.
“Anggota kami mencatat ada 22 jiwa yang terdampak banjir di Desa Ciparanti,” ucapnya, Rabu (21/5/2025).
Selain itu, Nana menyebut, angin kencang juga menerjang wilayah. Pohon tumbang hingga menimpa rumah warga akibat kuatnya terjangan angin.
“Satu rumah di wilayah Desa Cibenda tertimpa pohon kelapa roboh, sehingga mengalami kerusakan bagian atap,” ujarnya.
Kemudian satu pohon mangga juga tumbang dan menimpa rumah warga di Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran. Selain itu, pohon tumbang juga terjadi di Jalan Nasional Cijulang.
“Alhamdulillah juga baru selesai penanganan karena menghalangi akses jalan utama,” katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Supiatno mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, telah memprediksikan empat hari ke depan akan mengalami cuaca ekstrem.
“Intensitas hujan disertai angin bakalan tinggi di Pangandaran,” ucapnya.
Ia mengimbau agar masyarakat Pangandaran, pelaku wisata, dan nelayan untuk tetap hati-hati.
“Kami imbau seluruh masyarakat di cuaca ekstrem ini selalu waspada, dan segera melapor jika ada kedaruratan,” ungkapnya.