Cirebon Raya Sepekan: Dari Kakak Bacok Adik hingga Patung Soekarno Miring

Posted on

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di wilayah Cirebon Raya dalam sepekan terakhir. Mulai dari insiden kakak bacok adik di Majalengka gegera rebutan benih padi, hingga viral kepala patung Soekarno di Indramayu miring.

Berikut rangkuman Cirebon Raya Sepekan:

Pertikaian kakak beradik di Kabupaten Majalengka berujung tragis. Seorang perempuan berusia 65 tahun mengalami luka serius di bagian kepala setelah dibacok kakaknya sendiri di sebuah kebun di Blok Saptu, Dusun Mekarsari, Desa Kawunggirang, Kecamatan Majalengka, pada Senin (17/11) pagi.

Kasat Reskrim Polres Majalengka AKP Udiyanto membenarkan, kejadian tersebut. Ia menjelaskan, kejadian itu berawal dari cekcok soal benih padi.

Pelaku bernama Sobari (70) mendatangi kebun tempat sang adik, Tini, beraktivitas. Ia menanyakan, keberadaan benih padi. Namun jawaban Tini yang menyebut, benih itu sudah diberikan kepada orang lain memicu emosi pelaku.

“Pelaku menanyakan benih padi. Korban menjawab benih tersebut sudah diberikan kepada orang lain. Dari situ pelaku emosi,” kata Udiyanto kepada infoJabar, Rabu (19/11/2025).

Cekcok kecil itu berubah menjadi tindak kekerasan brutal. Sobari disebut membacok korban menggunakan golok sebanyak delapan kali.

“Pelaku membacok korban sebanyak delapan kali dan mengenai bagian kepala,” ujar Udiyanto.

Serangan bertubi-tubi itu membuat Tini roboh bersimbah darah. Beruntung aksinya itu diketahui oleh warga, dan akhirnya korban di bawa ke rumah sakit.

“Atas kejadian tersebut korban mengalami luka sobek pada bagian kepala dan membutuhkan sekitar 40 jahitan. Tangan kanannya juga memar saat mencoba menangkis serangan” jelasnya.

Warga juga melaporkan kejadian ini ke Polsek Majalengka Kota. Polisi segera menuju lokasi dan mengamankan sebilah golok bergagang kayu yang diduga digunakan pelaku.

“Barang bukti sudah diamankan. Pelaku juga telah kami tangkap dan sedang menjalani pemeriksaan,” pungkas Udiyanto.

Puting beliung yang disertai hujan ringan menerjang wilayah Desa Ciledug Kulon, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon pada Senin (17/11/2025) sore. Bencana yang terjadi dalam hitungan menit ini menyebabkan kerusakan parah pada sebuah klinik kesehatan setempat.

Koordinator BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan, mengatakan angin puting beliung terjadi secara tiba-tiba dan sempat membuat warga panik.

“Kejadiannya sangat cepat tadi pas sore hari,” ujarnya singkat.

Kerusakan terparah terjadi pada bagian atap klinik kesehatan tersebut. Lebih mengkhawatirkan, saat kejadian terdapat sembilan pasien yang sedang menjalani perawatan inap di dalam gedung. Beruntung, seluruh pasien berhasil dievakuasi dengan selamat.

“Tadi ada sembilan pasien yang sedang menjalani rawat inap di klinik. Alhamdulillah semuanya berhasil dievakuasi,” katanya.

Menurut data yang diterima infoJabar, tiga dari sembilan pasien tersebut telah diperbolehkan pulang. Sementara sisanya dialihkan ke fasilitas kesehatan terdekat yang lebih aman.

Saat ini, tim gabungan dari BPBD, aparat desa, dan unsur lintas instansi lainnya tengah melakukan asesmen untuk mendata dan memetakan kerusakan yang ditimbulkan oleh angin puting beliung.

Warga setempat, Sunadi (46), menyebut angin kencang datang setelah hujan ringan mengguyur wilayah tersebut. “Sebelum kejadian emang hujan dulu dan tiba-tiba angin kencang,” katanya.

Sunadi mengaku, ini adalah kejadian angin paling kencang yang pernah dialami warga Ciledug. Banyak warga sempat panik dan berlarian mencari tempat aman.

BPBD Kabupaten Cirebon mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang terjadi di tengah musim pancaroba. Peringatan dini terhadap angin puting beliung dan hujan lebat diharapkan dapat menjadi perhatian seluruh warga di daerah rawan bencana.

Polres Kuningan menangkap tiga pria berinisial ES (55), IA (32), dan EH (52) terkait kasus pencurian kendaraan bermotor yang terjadi sepanjang Oktober dan November 2025. Mereka menyasar kendaraan milik petani.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Kuningan AKBP Muhammad Ali Akbar dalam konferensi pers, Selasa (18/11/2025). Akbar menjelaskan, ES merupakan pelaku utama sekaligus residivis kasus serupa, sementara IA dan EH berperan sebagai penadah. Ketiganya diketahui warga Kabupaten Cirebon.

“Penyidik berhasil menangkap 3 orang pelaku. Di mana dari 3 orang pelaku ini satu berinisial ES (55) warga Kabupaten Cirebon adalah pelaku utama. Yang merupakan residivis dengan kasus yang sama. Kemudian kita mengamankan dua pelaku lainnya sebagai penadah hasil curian IA (32) dan EH (52),” tutur Akbar.

ES disebut kerap menargetkan kendaraan milik petani yang diparkir di pinggir sawah. Pelaku berpura-pura menjadi petani dengan membawa rumput agar tidak dicurigai, kemudian mencuri motor ketika situasi sepi.

Dalam pemeriksaan, ES mengaku sudah 16 kali melakukan pencurian, meliputi 13 kejadian di Kuningan dan 3 lainnya di Cirebon. Untuk membobol motor, ia menggunakan kunci letter T dan mata kunci yang telah dimodifikasi.

“Bahwa modus yang dilakukan tersangka dengan mengincar kendaraan milik korban yang di pinggir jalan. Kemudian si pelaku menyamar sebagai petani berpura-pura membawa rumput. Lalu memantau situasi lapangan kemudian membawa kabur motor milik korban. Tersangka ES melakukan curanmor 16 kali, 13 TKP di Kuningan dan 3 lainnya di luar Kuningan,” jelas Akbar.

Pengungkapan kasus bermula dari laporan pencurian sepeda motor Honda Kharisma di Desa Linggaindah, Kecamatan Cilimus. Penyelidikan mengarah pada aktivitas transaksi motor yang diduga hasil curian, melibatkan ES, IA, dan EH. Polisi kemudian berhasil mengamankan para pelaku.

EH mengaku membeli motor hasil curian dari ES melalui perantara IA, dengan komunikasi dilakukan lewat Facebook. Ketiganya akhirnya mengakui perbuatannya.

Polisi menyita barang bukti berupa satu kunci letter T, dua mata kunci, tiga telepon genggam, dan satu unit sepeda motor.

ES dijerat Pasal 363 KUHP jo Pasal 65 KUHP dengan ancaman maksimal sembilan tahun penjara. Sementara IA dan EH dikenakan Pasal 480 KUHP yang mengatur pidana penadahan dengan ancaman empat tahun penjara.

Sempat menjadi ikon baru di wilayah Cirebon Timur, jembatan gantung penghubung Jawa Barat-Jawa Tengah yang baru diresmikan Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) itu mendadak roboh tanpa penyebab pasti. Video runtuhnya jembatan tersebut pun viral di berbagai platform media sosial dan menjadi perbincangan masyarakat.

Padahal, usia jembatan ini belum genap empat bulan. Kini fasilitas penghubung yang berada di Desa Losari Lor, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon itu tidak lagi dapat digunakan warga perbatasan. Pemerintah desa dari kedua wilayah bahkan telah sepakat memasang batang bambu dan kayu sebagai penanda bahwa jembatan tidak boleh dilalui demi keselamatan.

Muslih (48), warga setempat, mengatakan jembatan tersebut sebelumnya menjadi ikon baru desa dan kerap dijadikan tempat warga bersantai pada sore hari. Namun hal itu kini tidak bisa dilakukan lagi setelah fondasi jembatan ambrol, membuat penopang jembatan gantung tidak kokoh.

“Jembatan ini padahal baru banget dibangun. Tapi enggak tahu apa sebabnya, tiba-tiba ambrol begitu saja, seperti susunan batu penyangganya roboh,” ujarnya, Senin (17/11/2025).

Muslih mengaku keberadaan jembatan sangat membantu mobilitas warga dua provinsi. “Dulu kalau mau ke kampung seberang (Jawa Tengah) jaraknya 8 kilometer, jalan kaki bisa 30 menit. Setelah ada jembatan ini cuma butuh 5 menit,” tuturnya.

Jembatan tersebut memiliki panjang 230 meter dan lebar 1,8 meter. Pembangunannya menggunakan APBN dengan nilai sekitar Rp13,8 miliar, dan rampung pada Agustus 2025.

Kini, perbaikan Jembatan Gantung Losari Lor sedang dikebut. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jabar melalui PPK 1.4 Satker PJN Wilayah I Jawa Barat memastikan pengerjaan sedang dilakukan setelah jembatan itu rusak berat pada bagian jalan pendekat.

“Saat ini pekerjaan yang sedang kami laksanakan adalah mengevaluasi longsornya jalan pendekat Jembatan Gantung Babakan Losari Lor bersama tim Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Barat (P2JN), yang kemudian akan dilakukan rencana desain perbaikan pekerjaan,” kata Yudi Harto, Manager Ruas sekaligus PPK 1.4 Satker PJN Wilayah I Jawa Barat dalam keterangannya, Kamis (20/11/2025).

Yudi menyatakan, jembatan sepanjang 100 meter dengan lebar 1,8 meter yang menghubungkan Desa Babakan Losari Lor, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, dengan Desa Babakan Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ini menjadi salah satu infrastruktur vital bagi mobilitas masyarakat sekitar. Setelah ambruk, BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat memastikan segera menurunkan Tim Tanggap Darurat dan peralatan berat untuk melakukan tindakan darurat di lokasi kejadian.

Penanganan darurat yang dilakukan BBPJN merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan konektivitas masyarakat tetap terjaga, terutama pada infrastruktur yang memiliki peran vital dalam kegiatan ekonomi, pendidikan, dan kehidupan sosial warga. Melalui langkah ini, pihaknya berharap akses masyarakat dapat pulih dalam waktu dekat sehingga aktivitas antarwilayah dapat kembali berjalan normal.

“Pekerjaan yang saat ini sedang dilaksanakan antara lain adalah clearing area longsoran jalan pendekat, pemasangan bekisting sebagai penopang struktur, pemotongan besi, dan selanjutnya akan dilakukan pengecoran struktur dinding penahan tanah (DPT),” ungkapnya.

“Kemudian dinding penahan tanah akan diisi menggunakan beton siklop agar air yang masuk dari luar maupun dari atas (air hujan) tidak menimbulkan tekanan pada struktur dinding Penahan tanah (DPT) tersebut. Rencana perbaikan jalan pendekat Jembatan Gantung Babakan Losari LOR akan dilaksanakan kurang lebih 4 minggu,” pungkasnya.

Patung Presiden Pertama RI Soekarno yang berdiri di kawasan Alun-alun Indramayu mendadak menjadi pusat perhatian publik. Sebuah video yang menunjukkan bagian leher patung itu rusak dan tampak miring beredar luas di media sosial.

Dalam video yang beredar, terlihat patung Soekarno yang biasanya tegak berdampingan dengan patung Mohammad Hatta kini tampak tidak sempurna. Bagian lehernya mengalami kerusakan dan kemiringan.

Plt Kabid Perumahan dan Permukiman Diskimrum Kabupaten Indramayu Krisdiantoro angkat bicara soal kerusakan patung tersebut. Ia menjelaskan patung Soekarno mengalami kerusakan sejak Kamis (13/11) sore.

Menurut Krisdiantoro, kerusakan tersebut terjadi setelah patung tertimpa tenda yang digunakan pada acara penyerahan SK PPPK Paruh Waktu di alun-alun. Ia menjelaskan, tenda tersebut roboh karena terpaan angin kencang dan akhirnya mengenai patung Soekarno.

“Waktu itu ada pelantikan PPPK Paruh Waktu. Kita tidak tahu kenapa sampai hari kamis sore tenda belum dilepas. Sampai hari Kamis sore itu ada kejadian angin dan akhirnya roboh kena patung,” kata dia, Selasa (18/11/2025).

Krisdiantoro menerangkan patung tersebut dibangun oleh Dinas Kimrum Kabupaten Indramayu pada 2023. Ia menyebut, patung Soekarno itu dibuat menggunakan bahan tembaga.

“Bahannya dari tembaga. Dulu memang dibangun oleh Dinas Kimrum tahun 2023,” ungkap dia.

Menurut Krisdiantoro, menanggapi kerusakan pada patung tersebut, pihaknya akan segera melakukan perbaikan. Saat ini, patung Soekarno untuk sementara dicopot, begitu pula patung Mohammad Hatta.

“Sementara dicopot dulu dua-duanya. Karena itu kan sepasang Soekarno-Hatta,” ujarnya.

Dalam hal ini, pihaknya akan menelusuri kembali perajin yang dulu membuat patung tersebut. Krisdiantoro menilai, perbaikan sebaiknya dilakukan oleh perajin yang sama agar hasilnya sesuai dengan bentuk awal.

“Kita sedang menelusuri siapa yang dulu membuatnya,” ucap Krisdiantoro.

Kakak Bacok Adik di Majalengka gegara Rebutan Benih Padi

Klinik di Cirebon Diterjang Puting Beliung

Curanmor Berkedok Petani di Kuningan

Jembatan Gantung Losari Lor Ambrol

Viral Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Sempat menjadi ikon baru di wilayah Cirebon Timur, jembatan gantung penghubung Jawa Barat-Jawa Tengah yang baru diresmikan Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) itu mendadak roboh tanpa penyebab pasti. Video runtuhnya jembatan tersebut pun viral di berbagai platform media sosial dan menjadi perbincangan masyarakat.

Padahal, usia jembatan ini belum genap empat bulan. Kini fasilitas penghubung yang berada di Desa Losari Lor, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon itu tidak lagi dapat digunakan warga perbatasan. Pemerintah desa dari kedua wilayah bahkan telah sepakat memasang batang bambu dan kayu sebagai penanda bahwa jembatan tidak boleh dilalui demi keselamatan.

Muslih (48), warga setempat, mengatakan jembatan tersebut sebelumnya menjadi ikon baru desa dan kerap dijadikan tempat warga bersantai pada sore hari. Namun hal itu kini tidak bisa dilakukan lagi setelah fondasi jembatan ambrol, membuat penopang jembatan gantung tidak kokoh.

“Jembatan ini padahal baru banget dibangun. Tapi enggak tahu apa sebabnya, tiba-tiba ambrol begitu saja, seperti susunan batu penyangganya roboh,” ujarnya, Senin (17/11/2025).

Muslih mengaku keberadaan jembatan sangat membantu mobilitas warga dua provinsi. “Dulu kalau mau ke kampung seberang (Jawa Tengah) jaraknya 8 kilometer, jalan kaki bisa 30 menit. Setelah ada jembatan ini cuma butuh 5 menit,” tuturnya.

Jembatan tersebut memiliki panjang 230 meter dan lebar 1,8 meter. Pembangunannya menggunakan APBN dengan nilai sekitar Rp13,8 miliar, dan rampung pada Agustus 2025.

Kini, perbaikan Jembatan Gantung Losari Lor sedang dikebut. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jabar melalui PPK 1.4 Satker PJN Wilayah I Jawa Barat memastikan pengerjaan sedang dilakukan setelah jembatan itu rusak berat pada bagian jalan pendekat.

“Saat ini pekerjaan yang sedang kami laksanakan adalah mengevaluasi longsornya jalan pendekat Jembatan Gantung Babakan Losari Lor bersama tim Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Barat (P2JN), yang kemudian akan dilakukan rencana desain perbaikan pekerjaan,” kata Yudi Harto, Manager Ruas sekaligus PPK 1.4 Satker PJN Wilayah I Jawa Barat dalam keterangannya, Kamis (20/11/2025).

Yudi menyatakan, jembatan sepanjang 100 meter dengan lebar 1,8 meter yang menghubungkan Desa Babakan Losari Lor, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, dengan Desa Babakan Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ini menjadi salah satu infrastruktur vital bagi mobilitas masyarakat sekitar. Setelah ambruk, BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat memastikan segera menurunkan Tim Tanggap Darurat dan peralatan berat untuk melakukan tindakan darurat di lokasi kejadian.

Penanganan darurat yang dilakukan BBPJN merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan konektivitas masyarakat tetap terjaga, terutama pada infrastruktur yang memiliki peran vital dalam kegiatan ekonomi, pendidikan, dan kehidupan sosial warga. Melalui langkah ini, pihaknya berharap akses masyarakat dapat pulih dalam waktu dekat sehingga aktivitas antarwilayah dapat kembali berjalan normal.

“Pekerjaan yang saat ini sedang dilaksanakan antara lain adalah clearing area longsoran jalan pendekat, pemasangan bekisting sebagai penopang struktur, pemotongan besi, dan selanjutnya akan dilakukan pengecoran struktur dinding penahan tanah (DPT),” ungkapnya.

“Kemudian dinding penahan tanah akan diisi menggunakan beton siklop agar air yang masuk dari luar maupun dari atas (air hujan) tidak menimbulkan tekanan pada struktur dinding Penahan tanah (DPT) tersebut. Rencana perbaikan jalan pendekat Jembatan Gantung Babakan Losari LOR akan dilaksanakan kurang lebih 4 minggu,” pungkasnya.

Patung Presiden Pertama RI Soekarno yang berdiri di kawasan Alun-alun Indramayu mendadak menjadi pusat perhatian publik. Sebuah video yang menunjukkan bagian leher patung itu rusak dan tampak miring beredar luas di media sosial.

Dalam video yang beredar, terlihat patung Soekarno yang biasanya tegak berdampingan dengan patung Mohammad Hatta kini tampak tidak sempurna. Bagian lehernya mengalami kerusakan dan kemiringan.

Plt Kabid Perumahan dan Permukiman Diskimrum Kabupaten Indramayu Krisdiantoro angkat bicara soal kerusakan patung tersebut. Ia menjelaskan patung Soekarno mengalami kerusakan sejak Kamis (13/11) sore.

Menurut Krisdiantoro, kerusakan tersebut terjadi setelah patung tertimpa tenda yang digunakan pada acara penyerahan SK PPPK Paruh Waktu di alun-alun. Ia menjelaskan, tenda tersebut roboh karena terpaan angin kencang dan akhirnya mengenai patung Soekarno.

“Waktu itu ada pelantikan PPPK Paruh Waktu. Kita tidak tahu kenapa sampai hari kamis sore tenda belum dilepas. Sampai hari Kamis sore itu ada kejadian angin dan akhirnya roboh kena patung,” kata dia, Selasa (18/11/2025).

Krisdiantoro menerangkan patung tersebut dibangun oleh Dinas Kimrum Kabupaten Indramayu pada 2023. Ia menyebut, patung Soekarno itu dibuat menggunakan bahan tembaga.

“Bahannya dari tembaga. Dulu memang dibangun oleh Dinas Kimrum tahun 2023,” ungkap dia.

Menurut Krisdiantoro, menanggapi kerusakan pada patung tersebut, pihaknya akan segera melakukan perbaikan. Saat ini, patung Soekarno untuk sementara dicopot, begitu pula patung Mohammad Hatta.

“Sementara dicopot dulu dua-duanya. Karena itu kan sepasang Soekarno-Hatta,” ujarnya.

Dalam hal ini, pihaknya akan menelusuri kembali perajin yang dulu membuat patung tersebut. Krisdiantoro menilai, perbaikan sebaiknya dilakukan oleh perajin yang sama agar hasilnya sesuai dengan bentuk awal.

“Kita sedang menelusuri siapa yang dulu membuatnya,” ucap Krisdiantoro.

Jembatan Gantung Losari Lor Ambrol

Viral Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring

Gambar ilustrasi