Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kabupaten Cianjur menyiagakan ratusan relawan hingga alat berat untuk mengantisipasi potensi bencana longsor dan banjir. Para wisatawan juga diminta meningkatkan kewaspadaan ketika melintasi jalur-jalur rawan bencana.
Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, menegaskan bahwa Cianjur termasuk salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di Indonesia. Kondisi cuaca ekstrem jelang akhir tahun membuat risiko tersebut semakin meningkat.
Oleh karena itu, pihaknya mempersiapkan langkah dalam mengantisipasi dampak bencana di akhir tahun. Wahyu menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan para camat dan perangkat daerah untuk memperkuat kesiapsiagaan.
“Saya sudah berkoordinasi dengan camat, berbagai perangkat daerah terkait, akhir tahun ini curah hujan tinggi maka itu saya instruksikan agar mengambil langkah pencegahan untuk mengantisipasi bencana,” kata Wahyu, Selasa (9/12/2025).
Ia menambahkan, perangkat daerah diminta menurunkan relawan serta menyiapkan alat berat di titik-titik rawan bencana.
“Terutama di daerah-daerah yang rawan bencana banjir dan longsor. Selain relawan, alat berat juga disiagakan,” ujarnya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, menjelaskan bahwa sejumlah titik rawan perlu menjadi perhatian utama, terutama bagi pengendara dan wisatawan yang melintas di jalur wisata.
“Ada beberapa titik yang rawan bencana. Tidak hanya pemukiman, tapi juga jalur menuju akses wisata. Sehingga perlu diwaspadai semua pihak terutama saat libur panjang Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya.
Asep menuturkan bahwa alat berat telah ditempatkan di beberapa lokasi strategis, termasuk kawasan Puncak dan jalur selatan Cianjur.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR Cianjur untuk penanganan wilayah Utara dan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat untuk menempatkan alat berat di sepanjang jalur Selatan, seperti Kecamatan Sukanagara, Cibinong, Naringgul, Sindangbarang,” tuturnya.
Selain itu, BPBD juga menyiagakan ratusan relawan yang tersebar di berbagai desa dan kecamatan untuk mempercepat respons ketika bencana terjadi.
“Ratusan relawan nanti akan melakukan pengawasan, penanganan cepat jika terjadi bencana. Mereka juga bakal mengimbau masyarakat terutama pengendara dan wisatawan agar berhati-hati, apalagi saat hujan turun lebat yang harus diwaspadai,” pungkasnya.







