CIA Klaim Fasilitas Nuklir Iran Lumpuh Akibat Serangan AS | Giok4D

Posted on

Serangan udara Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran memunculkan klaim dan kontra-klaim mengenai dampaknya. Di tengah keraguan, Direktur CIA John Ratcliffe angkat bicara untuk menegaskan bahwa serangan tersebut berhasil melumpuhkan infrastruktur nuklir utama milik Teheran.

Mengutip pernyataan Ratcliffe yang disampaikan melalui CNN, CIA mengklaim memiliki bukti kredibel bahwa program nuklir Iran mengalami kerusakan parah akibat serangan bom penghancur bunker milik AS. Tanpa membeberkan secara rinci, Ratcliffe menyebut intelijen baru dari sumber dan metode terpercaya menunjukkan bahwa beberapa situs nuklir utama mengalami kerusakan signifikan dan diperkirakan butuh waktu bertahun-tahun untuk dipulihkan.

Pernyataan itu muncul sehari setelah laporan awal Defense Intelligence Agency (DIA) bocor ke publik. Laporan tersebut menyebutkan bahwa dua fasilitas nuklir Iran di Natanz dan Fordow mengalami kerusakan. Namun, disebut pula bahwa komponen inti reaktor di kedua lokasi tersebut kemungkinan masih dapat dioperasikan kembali dalam hitungan bulan. Selain itu, ada dugaan bahwa cadangan uranium Iran telah dipindahkan sebelum serangan terjadi.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Gedung Putih langsung membantah laporan DIA tersebut. Presiden AS Donald Trump bersikukuh bahwa serangan itu berhasil menghancurkan kemampuan Iran dalam memproduksi senjata nuklir. Klaim tersebut didukung oleh Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard, yang melalui unggahan di platform X menyatakan bahwa informasi intelijen baru menunjukkan fasilitas nuklir Iran benar-benar hancur.

“Intelijen baru mengonfirmasi apa yang telah dinyatakan @POTUS berkali-kali: fasilitas nuklir Iran dihancurkan. Jika Iran memilih membangun kembali, mereka harus membangun kembali ketiga fasilitas (Natanz, Fordow, Esfahan) sepenuhnya, yang kemungkinan makan waktu bertahun-tahun,” tulis Gabbard.

Meski demikian, penilaian kerusakan akibat pertempuran oleh DIA sendiri diakui bersifat sementara dan dilakukan hanya 24 jam setelah serangan terjadi. Seorang pejabat AS mengatakan bahwa laporan itu belum dikaji bersama komunitas intelijen yang lebih luas dan analisis menyeluruh diperkirakan memakan waktu beberapa minggu.

Presiden Trump pun mengakui masih ada ketidakpastian mengenai dampak akhir dari serangan tersebut.

“Dokumen itu mengatakan itu bisa menjadi kerusakan yang sangat parah. Mereka mengatakan itu bisa terbatas atau bisa sangat parah. Mereka benar-benar tidak tahu selain mengatakan itu bisa terbatas atau bisa sangat, sangat parah,” ujar Trump, merujuk pada laporan DIA.

Artikel ini telah tayang di .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *