Chemistry Belum Terbangun, Permainan Persib Belum Padu

Posted on

Persib Bandung sukses meraih kemenangan tipis 1-0 atas Persebaya Surabaya dalam lanjutan Super League 2025/26 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (12/9/2025).

Gol tunggal Uilliam Barros membawa Maung Bandung mengamankan tiga poin. Namun secara permainan tim, masih banyak catatan yang harus dievaluasi tim pelatih Persib.

Kemenangan Persib ditentukan oleh gol pada menit ke-54. Berawal dari situasi transisi cepat, Berguinho mengirim umpan ke dalam kotak penalti yang langsung disambar Uilliam Barros. Bola meluncur deras tanpa bisa dibendung kiper.

Gol ini lahir dari skema serangan balik, bukan alur permainan yang dibangun secara konstruktif dari lini belakang ke tengah lalu depan. Kondisi lapangan yang diguyur hujan deras juga membuat permainan lebih mengandalkan transisi cepat ketimbang penguasaan bola.

Meski keluar sebagai pemenang, statistik menunjukkan Persib tak sepenuhnya menguasai jalannya pertandingan. Marc Klok cs kalah dalam penguasaan bola yakni 47% berbanding 53% milik Persebaya.

Persebaya juga mencatatkan lebih banyak umpan sukses yakni 310, sementara Persib hanya 283. Data tersebut memperlihatkan Persebaya lebih unggul dalam mengalirkan bola dan akurasi umpan

Pengamat Persib Indra Jaya menilai permainan Maung Bandung belum berjalan mulus karena chemistry antarpemain yang belum terbangun. Banyaknya pemain baru kata dia membuat hal itu masih butuh waktu.

“Kalau memang dari chemistry yang pasti masih butuh waktu dengan skuad yang hampir baru bergabung di skuad inti,” kata Indra, Sabtu (13/9/2025).

“Karena gol yang tercipta pun dari skema counter attack yang melibatkan 3 pemain, bukan skema permainan konstruktif yang dibangun dari lini belakang ke tengah dan depan dengan penguasaan bola,” lanjutnya.

Indra menyebut faktor pengalaman juga berpengaruh. Dia beranggapan, banyaknya pemain-pemain yang punya nama besar membuat proses adaptasi hingga membangun chemistry menjadi lebih membutuhkan waktu.

“Apalagi kalau pemainnya punya nama besar. Berbeda dengan pemain muda, tapi kalau pelatih punya cara buat bikin chemistry makin kuat bisa aja lebih cepat. Bisa jadi, tapi belum tentu juga karena situasi internal belum tahu,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *