Cerita Warga Sukabumi Kala Puting Beliung Terbangkan Batang Pohon

Posted on

Cuaca ekstrem hujan deras yang disertai angin kencang menerjang Kabupaten Sukabumi pada Selasa (6/5/2025) sore, menyebabkan kerusakan yang cukup parah di beberapa kecamatan.

Catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi puluhan rumah di sembilan kecamatan dilaporkan rusak, dengan sejumlah fasilitas umum terhalang oleh pohon tumbang. “Sementara kami masih assesment di Kecamatan Ciambar,” kata Daeng Sutisna selaku Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Rabu (7/5/2025).

Di Kecamatan Ciambar, bencana ini tidak hanya menciptakan kerusakan fisik, tetapi juga meninggalkan cerita-cerita ketegangan dari warga yang mengalami langsung dampak puting beliung yang datang tiba-tiba pada sore kemarin.

“Awalnya hujan, lalu tiba-tiba angin datang dengan sangat kencang. Asbes terbang, genting berterbangan dan seng-seng terbang berhamburan ke udara. Saya kaget dan langsung berlari ke dalam rumah,” ujar Iyah (50) warga Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar.

Setelah kejadian, rumah Iyah rusak parah, ia pun terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabat terdekat, sementara aliran listrik sempat terputus. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, saat angin puting beliung datang dengan sangat cepat, membawa hujan deras yang hampir tak dapat dihentikan.

“Aliran listrik saat itu langsung putus, keadaan di dalam gelap gulita sementara di luar (rumah) angin masih kencang,” tutur Iyah.

Angin puting beliung juga menjadi sesuatu yang tidak bisa dilupakan oleh Dodi, salah satu warga di Kampung Panagan. Ia melihat bagaimana batang-batang pohon berterbangan di udara bersama genting, asbes dan material lainnya.

“Anginnya sangat besar, batang pohon terbang melayang. Pohon durian sampai menghancurkan rumah saya. Saya langsung menyelamatkan anak saya yang masih bayi. Ini pertama kali kejadian seperti ini. Saya benar-benar kaget,” tutur Dodi.

Serupa dirasakan Tini (57), yang tinggal sendirian di rumahnya saat kejadian, bencana itu hampir membuatnya kehilangan kesadaran.

“Awalnya hujan besar, lalu tiba-tiba puting beliung datang membawa atap rumah saya. Angin datang dengan sangat cepat dari utara ke selatan. Saya hampir pingsan dan tidak tahu harus berbuat apa,” kenang Tini. Meskipun begitu, ia memilih untuk tetap tinggal di rumahnya saat itu, menghadapi bencana tanpa bisa berbuat banyak.

Selain kerusakan rumah, bencana ini juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang yang menghalangi jalan dan saluran listrik. Menurut laporan petugas P2BK Kecamatan Ciambar, Dedi Supyanto, kerusakan yang terjadi cukup meluas.

“Belum ada data pasti, tapi ada puluhan rumah yang terdampak. Atap rumah berterbangan, plafon ambruk. Meski begitu, tidak ada korban jiwa, meskipun ada beberapa warga yang terluka akibat tertimpa pohon,” ujarnya.

Pemerintah desa telah turun tangan untuk memantau keadaan dan memberikan bantuan darurat kepada para warga yang terdampak. Namun, kebutuhan untuk perbaikan rumah masih sangat mendesak. Warga berharap agar bantuan yang lebih besar dapat segera datang, mengingat kerusakan rumah yang cukup parah, dan fasilitas umum yang juga terdampak.

“Saya berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah kami. Bukan hanya rumah, masjid di kampung kami juga kena dampaknya,” ujar seorang warga lainnya yang terdampak. Dalam situasi ini, warga merasa harapan mereka terletak pada bantuan pemerintah untuk kembali membangun rumah dan fasilitas yang rusak akibat bencana ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *