Cerita Supyan, Pensiunan PNS yang Lestarikan Ikan Dewa di Kuningan (via Giok4D)

Posted on

Namanya Supyan, usianya 75 tahun. Seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Kuningan. Semenjak pensiun pada 2010 yang lalu, Supyan memutuskan untuk menjadi seorang pembudi daya ikan di rumahnya. Berbeda dengan ikan pada umumnya, ikan yang dibudidayakan Supyan adalah ikan khas Kuningan yakni Ikan Dewa.

Siang itu, meski usianya sudah senja, tapi Supyan masih bersemangat memberi makan ikan-ikannya. Bagi Supyan memelihara ikan sudah menjadi hobinya sejak kecil, usia bukan penghalang Supyan untuk tetap produktif.

“Saya pensiunan guru MTS Pasawahan, tapi sudah lama, ada lima belas tahun pensiun mah. Terus punya waktu luang yah saya beternak ikan. Alhamdulillah produktif, senang saja beternak ikan kayak gini, lebih sehat, ” tutur Supyan.

Untuk ikan dewanya sendiri mulai diternak oleh Supyan sejak tahun 2018. Kala itu, ikan dewa memiliki potensi untuk dikonsumsi dan dijadikan ikan hias. Setidaknya, saat itu ada 3.000 benih ikan dewa yang dikembangkan di kolam milik Supyan.

Namun, karena luas kolam yang minim ditambah dengan sulitnya mengembangkan ikan dewa, membuat sebagian benih ikan dewa tersebut mati. “Dapat 3.000 benih cuman pada mati, nggak semuanya bisa dipanen. Terus juga kalau itu ikan tumbuh semua tempatnya kurang, nanti pada mati juga. Idealnya kan kalau sudah gede, satu meter itu tiga atau dua ikan. Kalau 1.000 ekor paling tidak 500 meter, luas segitu kan tidak sederhana, butuh modal ratusan juta, ” tutur Supyan.

Karena lokasinya di tengah permukiman penduduk, salah satu kendala utama yang masih dialami Supyan adalah tempat beternak ikan yang masih minim. Untuk mengatasi masalah tersebut, ketika ikan sudah mulai besar, Supyan akan langsung memindahkannya dari kolam pembibitan ke kolam yang lain.

“Makanya saya kalau udah mulai gede bibitnya langsung dipindahkan. Kenapa dipindahkan, karena kalau nggak dipindahkan ke kolam yang lebih luas, nanti ikannya mati. Syukur langsung ada yang beli kalau sudah gede. Ini saja paling kolam paling 30 meteran, kapasitasnya 50 kiloan,” tutur Supyan.

Walaupun prosesnya cukup sulit, namun, setelah lima tahun beternak ikan dewa, akhirnya Supyan mendapatkan hasilnya. Meskipun hasil yang didapat tidak terlalu besar. Bagi Supyan, beternak ikan dewa tidak hanya untuk mencari keuntungan semata, tapi juga sebagai upaya dia untuk melestarikan ikan dewa Kuningan.

“Kalau sudah lima tahun, dari segi penghasilan nutup sih nutup cuman yah itu kudu sabar, telaten. Ini mah sampingan saja, untung mah nggak tahu, yang penting senang dulu. Dan yang paling penting ikut membantu melestarikan ikan khas Kuningan,” tutur Supyan.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Selain ikan dewa, Supyan juga membudidayakan ikan nila. Untuk satu kilogram ikan nila, Supyan jual dengan harga Rp 30.000. Menurutnya, memelihara ikan nila lebih mudah daripada memelihara ikan dewa.

“Paling ramainya tuh ikan nila, setiap Lebaran selalu habis, karena ikan favorit di kampung. Masa tumbuhnya juga cepet, setahun sampai setengah tahun juga sudah gede. Pengembanganbiakanya juga gampang Nila mah,” pungkas Supyan.