Cerita Sukses Eks Kasir Minimarket Jual Kue Beromzet Puluhan Juta

Posted on

Dari dapur rumahnya, Puri Anggraeni menuai berkah bagi keluarga. Berawal dari jualan kue ulang tahun, kini sukses menjadi pebisnis cake di Pangandaran.

Hobi Puri membuat kue rupanya malah membuka gerbang usaha yang menghidupi keluarga. Ia mengatakan jika awalnya membuat kue hanya coba-coba di dapur dan belajar secara otodidak lewat YouTube dan media sosial.

Namun, berkat usahanya, Puri kini menjadi pelaku usaha kuliner yang cukup dikenal di Kabupaten Pangandaran. Usaha kue miliknya sudah ada sejak tahun 2016, tepatnya dua tahun setelah ia menikah.

Kuenya yang kini dikenal dengan nama Surya Medals Cake. Di balik penerapan brand tersebut rupanya ada cerita menarik.

Nama merk kue Puri diambil dari sosok sang ayah yang merupakan seorang dalang dengan nama Wayang Surya Medal. Menurut Puri, nama itu menjadi bentuk penghormatan sekaligus semangat untuk meneruskan warisan nama baik keluarga.

Puri bercerita jika memulai usaha dari nol dan menghadapi berbagai keterbatasan. Bahkan, alat-alat seperti mixer, loyang, dan oven awalnya hanya bisa ia pinjam dari mertua dan kerabat.

“Untuk modal pun masih tertanam di usaha baju yang sebelumnya saya jalani. Akhirnya saya nekat mulai jualan kue dengan peralatan seadanya,” kata Puri kepada infoJabar di sela-sela melayani pembeli, belum lama ini.

Ia mengatakan kendala lainnya datang dari keterbatasan bahan baku. Puri menyebutkan jika banyak bahan penting untuk membuat kue tidak tersedia di Pangandaran. “Sehingga saya harus belanja ke luar kota dengan ongkos dan waktu yang tidak sedikit,” terangnya.

Namun perlahan, satu per satu hambatan itu teratasi. Puri bahkan sempat mengakses bantuan keuangan dari BRI sebesar Rp 20 juta untuk modal usaha. “Uang itu saya gunakan untuk membeli kendaraan operasional,” ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, usaha Puri makin dikenal lewat beragam sajian kue ulang tahun, bahkan ada yang terbuat dari puding hingga buah-buahan.

Kini, Puri tak hanya melayani pesanan kue ulang tahun dan pernikahan, tapi juga menerima pesanan kue basah, kue tradisional, snack box, hingga nasi box.

Pemesanan dilakukan Puri secara online melalui WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Sementara itu, kata Puri, pemasaran dari mulut ke mulut terus memperluas jangkauan konsumennya.

“Kalau ditotal, omzet per bulan bisa mencapai Rp 10-15 juta. Bahkan sejak ikut jualan di Car Free Day (CFD), omzet bisa bertambah hingga Rp 20 juta lebih per bulan,” ungkapnya.

“Di CFD, produk andalan seperti kue slice, mille crepes, cheesecake, dan mochi Daifuku dengan harga mulai dari Rp 5.000 per porsi selalu laris manis. Kita pernah bawa 10 kg tepung ketan buat mochi, dan itu habis hanya dalam 3 jam,” katanya.

Sebelum menekuni usaha kue, Puri mengaku sempat bekerja di mini market dari tahun 2012 hingga 2015. Setelah menikah, Puri pun sempat mencoba berjualan baju selama satu tahun, lalu sempat berjualan ayam goreng dan ayam bakar di depan rumah. Namun usaha tersebut bertahan sebulan karena kelelahan.

Ia mengatakan puncak tantangan datang saat pandemi COVID-19. Menurutnya, usaha menurun drastis, suami kehilangan pekerjaan, dan kondisi sedang hamil anak kedua.

“Namun, dari situ saya mulai ikhlas dengan kondisi dan kembali bangkit. Dengan modal nekat, suami saya membeli komputer dan printer lalu membuka usaha percetakan kartu vaksin yang saat itu sedang banyak dicari,” ucapnya.

Harga kue ulang tahun di Surya Medal’s Cake dibanderol mulai dari Rp 50.000, tergantung desain dan permintaan pelanggan. Untuk wedding cake, harga bisa mencapai Rp 3,5 juta. Meski begitu, mereka juga menyediakan pilihan yang terjangkau.

Transaksi pun dipermudah dengan berbagai metode pembayaran, mulai dari tunai, transfer bank, hingga QRIS.

“Kalauo pembayaran di event-event atau kaya CFG gitu pembayaran digital pun ada, tapi banyakan ya cash juga,” ucapnya.

Senentara itu, Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan tahun 2024, total bantuan usaha yang disalurkan BRI untuk mencapai Rp1.354,64 triliun. Dari jumlah tersebut, 81,97% atau sekitar Rp1.110,37 triliun dialokasikan khusus untuk sektor UMKM.

“BRI tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga membangun ekosistem pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan. Berbagai program telah dihadirkan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM,” kata Sadmiadi.

Awal yang Penuh Tantangan

Usaha Bertumbuh, Omzet Meningkat

Mengenang Pekerjaan Sebagai Kasir Toko

Harga Kue di Surya Medals


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *