Cerita Pilu Remaja Perempuan yang Berubah Kelamin di Karawang

Posted on

Hidup tidak selalu ramah bagi RSM, remaja perempuan 16 tahun asal Kecamatan Tempuran, Karawang. Mengidap Differences in Sex Development (DSD), RSM yang kini berganti kelamin menjadi laki-laki dan mengubah namanya jadi inisial AP harus menjalani hidup penuh ujian.

Sejak kecil, ia sudah ditinggal kedua orang tuanya. Ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya di sebuah gubuk sederhana yang kondisinya memprihatinkan. Meski hidup dalam serba kekurangan, RSM tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri.

Saat ditemui infoJabar pada Kamis (22/5/2025), RSM bercerita bagaimana hidupnya berubah sejak usia 12 tahun.

“Jadi sejak lulus SD, saya memang cenderung tidak bermain dengan teman perempuan, itu juga karena waktu saya tersita harus membantu emak (nenek) sama abah (kakek),” ujarnya.

Sejak kecil, ia sudah terbiasa membantu nenek berdagang dan kakek bekerja di sawah. Semua dijalaninya tanpa keluhan, hanya dengan niat untuk bertahan hidup.

“Dari kecil biasa kok saya bantu emak dagang, bantu abah kerja di sawah karena kerjaannya kan cuma kuli di sawah atau dagang kue, hasil itu yang menghidupi kami selama ini,” katanya.

Hubungan dengan orang tua kandung pun sangat terbatas. RSM hanya pernah dua kali bertemu ibunya dan sekali dengan ayahnya.

“Mamah saya katanya di Subang, bapak di Cilamaya, tapi mamah dan bapak sudah berpisah sejak saya lahir. Jadi sampai sekarang ini saya memang tidak pernah tinggal sama mamah atau pun bapak, mamah ke sini baru hanya 2 kali seumur hidup saya. Dan saya ke bapak di Cilamaya baru satu kali seumur hidup saya,” kata dia.

Meski begitu, RSM tak pernah merasa rendah diri. Ia tetap percaya diri, bahkan saat harus menjalani proses peralihan identitas akibat DSD.

“Secara pribadi mungkin saya merasa agak bingung aja ini harus gimana, tapi kalau jadi malu atau minder sih nggak. Sekarang saja masih biasa saya kerja di sawah pikul padi, dan tetap jualan kue keliling usai pulang sekolah,” imbuhnya.

Kini, RSM berharap ada perhatian dari pemerintah. Ia ingin difasilitasi dalam hal pengurusan identitas baru dan mendapatkan penanganan medis yang lebih intensif.

“Harapan saya sebenarnya ingin dibantu soal administrasi kan harus dirubah identitas, saya juga ingin bisa ditangani intensif dalam perawatan medis yang akan dijalani ini,” ucap RSM.

Meski sudah berganti nama dan identitas, perjuangan RSM belum selesai. Ia mengungkapkan bahwa alat kelaminnya masih ganda, dan fungsi dasar tubuhnya masih bergantung pada organ perempuan.

“Yang berfungsi (alat kelamin) untuk kencing, itu masih yang perempuan, pas di-USG katanya ada alat kelamin lelaki yah, cuma kan posisinya masih di dalam dan kecil, jadi mungkin perlu dioperasi untuk bisa berfungsi,” pungkasnya.