Atim Suhara (42) tewas ditembak saat berupaya menggagalkan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Rekan sesama hansip, menceritakan info-info menggagalkan curanmor bersama korban.
Bima mengatakan awalnya, pukul 03.00 WIB, dia beristirahat setelah meronda keliling kampung di pos. Saat dia istirahat, korban memberi tahu adanya pergerakan pelaku curanmor dari CCTV.
“Tiba-tiba itu si korban ini bilang ke saya ‘Bang Bima, kayaknya ada maling di depan’. Nah, tanpa sadar itu saya langsung naik ke motor, ikut sama korban. Nah, pas di tengah jalanan, ini saya bilang, Bang Ruin, naik belakang,” ujar Bima kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11/2025).
Bima, Ruin, dan Atim pun berboncengan menggunakan satu motor. Karena berkecepatan tinggi mengejar pelaku, Ruin terjatuh. Dia dan korban pun menuju lokasi dan berduel dengan pelaku.
“Nah, saya menuju lokasi TKP itu berdua. Nah, si korban ini langsung nabrak pelaku. Nah, setelah kita sempat duel, saya duel yang satu, si korban duel yang satu. Nah, setelah itu, pas denger suara letusan, itu saya refleks. Saya langsung melompat, kabur,” jelasnya.
Setelah kabur, Bima pun berteriak meminta tolong setelah tembakan diletuskan pelaku. Ia meminta pertolongan Ketua RT setempat setelah korban terkena tembakan.
“Saya sempat minta tolong sama Bang Ruin. Cuman saya udah langsung menuju ke rumah RT, minta bantuan. Pas RT nyampe, ternyata korban itu udah meninggal,” jelasnya.
Saksi lainnya, Ruin, mengatakan awalnya memantau CCTV ada pelaku yang mencurigakan. Singkatnya, pelaku itu pun dikejar oleh ketiganya.
“Sampai terjadilah, sampai bentrok lah akhirnya itu. Nih, adik saya (Bima) ini yang sempat duel lah, ini sama almarhum. Sampai akhirnya ada orang itu menggunakan senjata api,” jelasnya.
Dia mendengar suara letusan tembakan sebanyak dua kali. Ruin menemukan korban dalam kondisi tergeletak dan korban juga sempat meminta tolong hingga akhirnya meregang nyawa.
“Ada suara letusan dua kali. Sampai di situ saya lihat korban ini masih ada, bisa bicara sama saya. Sempat saya angkat, saya dudukin, nggak taunya ini darah keluar, saya rebahkan lagi. Setelah itu saya sempat mencari dia. Setelah dia ada, baru saya cari bantuan sama warga-warga setempat. Akhirnya almarhum udah nggak ketolong lagi,” jelasnya.
“Dia (korban) juga sempat minta tolong, ya saya tolong. Cuman dia bicara ‘Bapak tolong saya, Bapak tolong saya’ tiga kali seperti itu. Ya udah, seterusnya dia cuman minta tolong ‘Tolong, tolong, tolong’. Nah akhirnya saya keluar nyari bantuan, saya nyari RT ke 8. Saya balik lagi ke tempat, dia udah nggak ada,” tutupnya.
Setelah penyelidikan, polisi menangkap pelaku menangkap pelaku saat hendak kabur ke Lampung dalam waktu kurang dari 24 jam.
“Dalam kurun waktu 12 jam, pelaku penembakan di Cakung dibekuk polisi. Pelaku diamankan saat akan kabur ke Lampung,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Minggu (9/11/2025).
Penangkapan dilakukan oleh tim Subdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya. Dia mengatakan ada satu orang yang ditangkap dan polisi masih mengejar pelaku lain.
“Diamankan saat menyeberang di Bakauheni. Saat ini Tim dari Resmob dan Polres Jakarta Timur mengejar pelaku lainnya dan senpi yang digunakan,” ujarnya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pun hadir langsung di rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan kepada keluarga korban.
Dalam kesempatan itu, ia turut memanjatkan doa agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Saya datang untuk berbela sungkawa dan berdoa bersama keluarga. Mudah-mudahan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Kami yakin beliau sedang menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, hingga rela mengorbankan nyawanya demi keamanan lingkungan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2025).
Ia menyebut almarhum Atim Suhara sebagai pahlawan masa kini. Menurutnya, pengorbanan Atim menjadi teladan nyata tentang arti tanggung jawab sosial dan keberanian dalam menjaga kepentingan bersama.
“Beliau tidak sedang menjaga aset pribadi, tetapi menjaga keamanan dan ketertiban untuk kepentingan orang banyak. Dalam momen Hari Pahlawan ini, almarhum adalah contoh pahlawan hari ini yang berbuat bukan untuk diri sendiri, tapi untuk sesama,” tegasnya.
Selain santunan duka bagi keluarga, Kemensos juga akan melakukan asesmen lanjutan untuk memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi. Pendampingan akan meliputi rehabilitasi sosial, perlindungan psikologis, dan pemberdayaan ekonomi.
“Kami tidak hanya berhenti pada santunan. Kami akan dampingi keluarga hingga benar-benar pulih. Termasuk dua rekan almarhum, Bima dan Ruin, yang juga kami anggap pahlawan karena berani melawan pelaku,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kemensos juga akan memfasilitasi dukungan psikososial serta kemungkinan bantuan modal usaha agar keluarga dan para saksi dapat kembali beraktivitas secara normal.
“Kami ingin memastikan ahli waris bisa melanjutkan perjuangan almarhum dan kembali bangkit,” imbuhnya.
Menjelang Hari Pahlawan pada 10 November mendatang, Gus Ipul mengajak masyarakat untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan nasional sekaligus mereka yang berbuat di lingkungannya masing-masing.
“Almarhum Atim adalah pahlawan kecil di lingkungannya. Beliau berbuat lebih untuk kepentingan bersama. Inilah semangat kepahlawanan yang harus kita hidupkan kembali,” terangnya.
Ia pun mengingatkan masyarakat untuk mengheningkan cipta selama 60 info pukul 08.15 WIB sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan dan syuhada.
“Besok Presiden Prabowo akan memimpin upacara Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata. Mari kita semua berdoa bagi para pahlawan, termasuk mereka yang menjaga kehidupan sosial di sekitar kita,” ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di
