Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Suasana tak seperti biasanya terlihat di lingkungan SMPN 1 Ciamis, Selasa (5/8/2025). Ruang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) nampak ramai dipenuhi oleh para murid yang antre dan ada juga petugas kesehatan. Diketahui mereka tengah mengikuti pemeriksaan atau cek kesehatan gratis (CKG) untuk anak sekolah yang telah dimulai serentak sejak kemarin.
Sejumlah anak mengaku gelisah dan gugup ketika akan menjalani pemeriksaan kesehatan gratis. Satu per satu bagian pemeriksaan dilalui dari mulai tensi, tes buta warna, cek darah, tes mata, pemeriksaan asap rokok, telinga, mulut, gigi, rambut hingga kuku.
Meski merasa gugup, nampaknya para murid tetap antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis. Ada juga yang harus diajak ngobrol lama ketika akan diambil darah karena takut jarum suntik. Untuk kali ini pemeriksaan dilakukan terhadap murid kelas 7 SMPN 1 Ciamis. Pemeriksaan dilaksanakan secara terjadwal dan kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
Abrisam Abbay Aydin (13), mudik kelas 7 mengaku gelisah saat diperiksa. Ia mengaku sempat juga mengikuti pemeriksaan kesehatan sewaktu di sekolah dasar.
“Deg degan takut ada penyakitnya, tapi tadi hasilnya bagus semua. Di cek gigi, rambut, telinga, darah, melihat angka-angka (tes buta warna). Pemeriksaan seperti ini pernah juga di SD,” ujar Abrisam.
Murid kelas 7 lainnya, Ayla (13), juga mengaku deg degan meski tak mengetahui alasannya. Ia menjalani semua tes dengan lancar dan tidak mengalami masalah kesehatan. Ayla mengaku baru pertama kali mengikuti cek kesehatan seperti ini.
“Pemeriksaan ini bagus ya untuk mengetahui kondisi kesehatan kita, tadi lancar meski lumayan deg degan aja. Pemeriksaan dari mata, telinga, mulut, gigi, ditanya merokok atau tidak,” ucapnya.
Sementara itu Alesha (13), mengaku gelisah saat pemeriksaan kesehatan gratis ini karena takut jarum suntik. Meski demikian, Alesha tetap mampu melalui semua tahapan pemeriksaan, terutama saat diambil darah yang memang jarinya harus ditusuk terlebih dulu menggunakan jarum.
“Deg degan karena takut disuntik, tapi dibantu ibu dari kesehatan diajak ngobrol akhirnya bisa dicek. Kalau yang lainnya biasa saja dari tes mata, bura warna, dan lainnya. Hasilnya semuanya bagus sehat tapi katanya giginya harus ditambal karena ada lubang,” pungkasnya.
Program cek kesehatan gratis (CKG) untuk anak sekolah telah berjalan dilaksanakan secara serentak. Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, CKG telah berlangsung sejak bulan Juli dengan sasaran 203.402 siswa dari seluruh jenjang pendidikan.
“Untuk pemeriksaan kesehatan gratis di Ciamis telah dilaksanakan sejak bulan Juli. Sasarannya 203.402 siswa. Jadi lumayan banyak. SD sederajat jumlahnya 900 sekolah, kemudian SMP sebanyak 169 sekolah dan SMA sebanyak 200 sekolah lebih, jadi bertahap. Untuk yang sekarang kelas 1, 7 dan 10 untuk ajaran baru, nanti selanjutnya kelas lain,” ujar Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Ciamis Eni Rochaeni saat memantau pemeriksaan kesehatan gratis di SMPN 1 Ciamis, Selasa (5/8/2025).
Eni, mengungkapkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) sementara, kesehatan anak di Kabupaten Ciamis secara umum masih dalam kondisi normal. Namun hasil pemeriksaan, banyak anak yang terdeteksi terpapar asap rokok. Hal ini tentunya perlu disikapi karena paparan asap rokok dapat menyebabkan masalah kesehatan.
“Pemeriksaan asap rokok menunjukkan banyak anak yang terdeteksi terpapar rokok. Pada tahap skrining awal, umumnya tingkat paparan berada di kategori 1-2. Jika sudah masuk kategori kecanduan, akan ada bunyi peringatan dari alat,” jelas Eni, Senin (4/8/2025).
Menurutnya, paparan asap kemungkinan besar bukan berasal dari lingkungan sekolah karena adanya Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR) yang mewajibkan sekolah bebas asap rokok.
“Anak-anak mungkin terpapar di rumah atau di angkutan umum,” ucapnya.
Selain paparan asap, Eni menyebut ada sejumlah siswa yang mengalami gangguan kesehatan lain, seperti gangguan penglihatan (mata minus). Hasil pemeriksaan ini akan direkap dan disampaikan kepada sekolah serta Dinas Pendidikan.
“Langkah intervensi juga akan dilakukan, misalnya penanganan hipertensi, anemia, atau kondisi kesehatan lain agar dapat dikelola secara berkelanjutan,” ujarnya.
Eni menegaskan program pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan wujud amanah Presiden untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Program ini juga sejalan dengan visi misi Bupati Ciamis.
“Kami ingin generasi sejak dini sudah terpetakan kondisi kesehatannya. Ini juga selaras dengan visi dan misi Kabupaten Ciamis, khususnya misi pertama, yaitu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Anak-anak yang sehat akan dipertahankan kesehatannya, sementara yang memiliki masalah kesehatan akan kami kawal hingga pulih,” tegasnya.
Kepala SMPN 1 Ciamis, Asep Surur Mulyadi, mengapresiasi kerja sama antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan pihak sekolah dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 860 siswa yang dilakukan secara bertahap.
“Pemeriksaan mencakup pengecekan tensi, mata, telinga, THT, mulut, pemeriksaan asap rokok, hemoglobin, tinggi badan, berat badan, dan lainnya. Hasilnya nanti akan kami tindak lanjuti. Pihak sekolah akan membimbing siswa jika ada temuan yang harus segera ditangani, khususnya dengan melibatkan orang tua,” ujar Asep.
Terkait temuan paparan asap rokok, Asep menegaskan sesuai edaran Bupati tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), lingkungan sekolah bebas rokok.
“Kalau ada siswa yang terdeteksi terpapar asap rokok, kemungkinan besar sumbernya dari luar, seperti di rumah atau angkutan umum. Kami tidak bisa langsung memvonis anak tersebut merokok aktif atau pasif,” jelasnya.
Asep menyebut pihak sekolah juga melibatkan tim UKS untuk membantu tenaga medis agar pemeriksaan kesehatan gratis ini dapat berjalan lancar.