Tak hanya Bu Guru Leni Sumarni yang harus bertaruh keselamatan menyeberangi Sungai Cikaso. Sejumlah pelajar dari Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, juga harus menghadapi arus sungai setiap hari demi bisa bersekolah.
Salah satunya adalah Fitri, siswi kelas 5 Madrasah Miftahul Falah, Kampung Pamoyanan, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah. Setiap hari, Fitri bersama teman-temannya berjalan kaki menyebrangi sungai, terkadang dipandu oleh warga setempat untuk menjaga keselamatan.
“Jembatan putusnya bulan kemarin, sudah dua kali jembatan dibangun. Kalau hujan saya tidak sekolah, kalau cerah baru berani menyebrangi sungai,” kata Fitri saat ditemui infoJabar, Jumat (25/4/2025).
Fitri menuturkan, ada kalanya para guru menyarankan mereka tidak berangkat sekolah demi keselamatan.
“Ada bu guru yang meminta kita tidak sekolah, takut kalau air naik pas kita berangkat ke sekolah, pulangnya bingung,” ujarnya.
Fitri yang kini duduk di bangku kelas 5 itu menambahkan, teman-temannya dari kelas III dan kelas II juga mengalami nasib serupa.
Di rumah, kekhawatiran orang tua setiap hari membayangi. “Orang tua setiap hari khawatir. Bapak pemerintah mohon bantuan untuk membangun kembali jembatan biar sekolah lancar,” pintanya polos.
Sementara itu, Ibu Guru Leni Sumarni mengungkapkan, jembatan darurat yang dibangun oleh para relawan sudah tiga kali hanyut diterjang banjir.
“Jembatan itu sudah dibikin sebanyak tiga kali, namun semuanya hanyut ketika aliran sungai meluap,” kata Leni kepada infoJabar.
Leni bercerita, sebelumnya ada rencana pembangunan jembatan permanen yang dijanjikan pemerintah pada November 2024, namun hingga kini belum terealisasi.
“Kabarnya kan katanya mau dibangun November jembatan permanen, namun kan tidak pernah ada. Jembatan darurat waktu itu juga banyak yang menyumbang sampai Willie Salim, konten kreator juga menyumbang, namun hanyut lagi-hanyut lagi,” ucapnya.
Hingga saat ini, warga dan para pelajar di Desa Neglasari dan sekitarnya hanya bisa berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk membangun kembali akses vital yang menghubungkan kampung mereka.