Capek Bolak-Balik, Jemaah Haji Minta Asrama Dekat BIJB Kertajati

Posted on

Sebanyak 445 jemaah haji asal Kabupaten Majalengka diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, pada Kamis (8/5/2025) sore. Namun, salah seorang jemaah haji yang tergabung dalam Kloter 6, Dodo Haryanto, mengeluhkan jauhnya jarak asrama haji dari bandara.

Asrama haji yang berlokasi di Indramayu dinilai cukup merepotkan, karena para jemaah dari Majalengka harus bolak-balik menempuh perjalanan jauh sebelum akhirnya terbang ke Arab Saudi.

“Alhamdulillah pelayanannya baik ya, makan juga terjadwal. Cuma memang jaraknya aja yang cukup melelahkan,” kata Dodo saat diwawancarai infoJabar sebelum keberangkatan.

Dodo berharap, ke depan bisa dibangun asrama haji yang lebih dekat, khususnya di wilayah Majalengka.

“Harapan ada ya (asrama haji di Majalengka). Karena apalagi kita orang Majalengka ya, pulang-pergi ke sana,” ujarnya.

Keluhan tersebut juga turut direspon oleh Bupati Majalengka, Eman Suherman. Ia mengakui, kondisi saat ini memang belum ideal karena jemaah harus bolak-balik menempuh perjalanan sebelum terbang dari bandara.

“Karena betul, posisi bandara ada di Majalengka, kemudian embarkasinya di Indramayu, masa orang Majalengka mau ke Indramayu dulu kan pulang-pergi, kasian,” ucap Eman.

Kendati demikian, kata Eman, sejauh ini sudah ada pihak swasta yang tertarik membangun fasilitas setingkat embarkasi di sekitar kawasan BIJB. Rencana ini pun akan ia dorong ke pemerintah pusat agar jadi perhatian serius.

“Mudah-mudahan ke depan, karena ternyata sekarang sudah mulai bermunculan ada pihak swasta yang siap membuat fasilitas tempat penginapan setingkat sama dengan embarkasi, yang akan kita coba nanti sondingkan ke pemerintah pusat, ke kementerian agama, mudah-mudahan ini menjadi sebuah pertimbangan,” jelas dia.

Eman menilai, kawasan di sekitar BIJB Kertajati merupakan lokasi ideal untuk pembangunan fasilitas tersebut, agar menciptakan ekosistem haji yang terintegrasi dan lebih efisien.

“Ekosistem harus terbangun di sini, di lingkungan bandara. Pemberangkatan di sini, kemudian BIJB nya di sini, kemudian juga embarkasi juga harus di sini. Saya yakin tidak akan membuat cape jemaah haji,” pungkasnya.