Butuh 30 Tahun Bagi Jalal Sulap Pohon Beringin Jadi Rumah Idaman

Posted on

Di Dusun Nganting, Sidoarjo, berdiri sebuah rumah yang membuat siapa pun terpukau. Bukan dari bata, bukan pula dari kayu, melainkan dari akar hidup pohon beringin yang dirawat selama 30 tahun.

Jalal (56), sosok di balik karya unik ini, dengan sabar menata akar demi akar hingga membentuk hunian teduh yang seolah muncul dari dongeng

Dikutip dari infoJatim, rumah pohon ini berdiri di satu batang beringin yang tumbuh berdekatan dengan pohon lainnya. Penempatan itu dirancang untuk menciptakan naungan maksimal, sehingga memberikan kesejukan alami pada siang hari.

“Beringin ini akarnya cepat menjalar, makanya saya atur biar nggak mengganggu tanah pekarangan tapi tetap bisa dipakai untuk struktur rumah,” tambahnya.

Tidak seperti rumah pohon kebanyakan yang menggunakan struktur tambahan di atas pohon, Jalal justru memanfaatkan akar-akar hidup layaknya jembatan akar alami hingga membentuk bangunan rumah. Ia menegaskan tidak ada maksud muluk dalam membangun tempat tinggal itu.

“Bayangin aja kalau pagi, oksigennya segar, cahaya matahari nyusup di antara daun-daun, adem banget. Ini bukan cuma rumah, tapi tempat menenangkan diri,” ujarnya sambil tersenyum.

Jalal bercerita, pohon beringin yang kini menjelma hunian rindang itu sudah dia tanam sejak 30 tahun lalu. Bersama teman-temannya Jalal menanam 5 pohon beringin sekaligus untuk menggantikan pohon kepuh yang sebelumnya tumbang.

“Awalnya dulu tahun 90-an lah, pohon kepuh di sini tumbang. Saya sama teman-teman berinisiatif nanem beringin biar tetap rindang dan nggak panas. Ada lima pohon beringin yang kita tanem berdekatan,” kata Jalal saat ditemui infoJatim, Senin (8/9/2025).

Jalal menjelaskan ia merawat pohon beringin itu dengan cara yang unik. Akarnya yang menjalar ke berbagai sisi justru ia tata rapi hingga membentuk bangunan mirip rumah. Bahkan di bagian dalam, Jalal memasang banner transparan agar akar-akar beringin terlihat jelas.

“Kalau beringin itu kan akarnya banyak, cepat menjalar. Saya takut pekarangan sini penuh akar. Akhirnya saya bentuk biar bagus, saya rakit, saya susun. Jadi akarnya kelihatan, tapi pekarangannya tetap utuh,” jelasnya.

Kini, rumah beringin buatan Jalal telah berusia lebih dari 15 tahun. Ia sering beristirahat di pendopo kecil di bagian depan rumah itu. Dari luar tampak seperti bangunan biasa, namun saat masuk ke dalam pemandangan akar beringin asli membentuk dinding alami akan menyapa siapa saja yang datang.

“Tujuan saya sederhana saja, biar teduh, rindang, dan akar-akarnya bisa tertata rapi. Nggak neko-neko, yang penting manfaat,” pungkas Jalal.

Artikel ini telah tayang di

Tanam Beringin 30 Tahun Lalu

Gambar ilustrasi

Jalal menjelaskan ia merawat pohon beringin itu dengan cara yang unik. Akarnya yang menjalar ke berbagai sisi justru ia tata rapi hingga membentuk bangunan mirip rumah. Bahkan di bagian dalam, Jalal memasang banner transparan agar akar-akar beringin terlihat jelas.

“Kalau beringin itu kan akarnya banyak, cepat menjalar. Saya takut pekarangan sini penuh akar. Akhirnya saya bentuk biar bagus, saya rakit, saya susun. Jadi akarnya kelihatan, tapi pekarangannya tetap utuh,” jelasnya.

Kini, rumah beringin buatan Jalal telah berusia lebih dari 15 tahun. Ia sering beristirahat di pendopo kecil di bagian depan rumah itu. Dari luar tampak seperti bangunan biasa, namun saat masuk ke dalam pemandangan akar beringin asli membentuk dinding alami akan menyapa siapa saja yang datang.

“Tujuan saya sederhana saja, biar teduh, rindang, dan akar-akarnya bisa tertata rapi. Nggak neko-neko, yang penting manfaat,” pungkas Jalal.

Artikel ini telah tayang di

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *