Bupati Karawang Sentil Perusahaan ‘Pelit’ di Momen Idul Adha

Posted on

Momen Idul Adha kali ini, jadi momen kurang menyenangkan bagi Bupati Karawang Aep Syaepuloh. Karena Karawang yang disebut sebagai kota industri justru tidak tercermin karena perusahaan minim kontribusi.

Aep mengungkap, dari ribuan pabrik di Karawang, justru hanya beberapa perusahaan yang menyalurkan hewan kurbannya melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR.

“Iya sebenarnya banyak perusahaan, lebih dari 1.000 pabrik di Karawang, dicap sebagai kota industri, tapi tahu sendiri sekarang, yang menyumbangkan sapi saja hanya beberapa perusahaan, padahal itu dana CSR dan akan disalurkan langsung kepada masyarakat,” keluh Aep, usai menerima hewan kurban dari beberapa perusahaan di Plaza Pemda Karawang, Kamis (5/6/2025).

Dari 1.000 lebih perusahaan di Karawang, kata Aep, hanya 37 perusahaan yang menyalurkan CSR nya berbentuk hewan kurban melalui Pemkab Karawang, dan setiap tahun hanya perusahaan yang sama.

“Kita dapat 43 ekor sapi kurban, yang satu ekor paling besar milik Presiden, 5 ekor dari dinas-dinas, dan 37 lainnya dari perusahaan itu pun kecil dan kurus-kurus, padahal ada lebih 1.000 pabrik,” kata dia.

Padahal, kata Aep, hewan kurban CSR itu pun, nantinya juga akan disalurkan kepada masyarakat Karawang. Namun miris dari ribuan perusahaan (pelit) hanya puluhan saja yang berkontribusi.

“Padahal kan ada 1.000 pabrik lebih bahkan, minimal 100 pabrik ke yang ikut kurban. Ini cuma puluhan, dan itu pun setiap tahun perusahaannya itu-itu aja nggak ada yang lain. Saya juga terimakasih banyak kepada perusahaan yang sudah menyalurkan hewan kurban kepada kami,” imbuhnya.

Padahal, kata Aep, momen sosial ini hanya setahun sekali, tapi untuk menunjukkan kepedulian terhadap momen spesial ini pun, perusahaan masih sulit berkontribusi.

“Iya cuma setahun sekali kan, nyari duit di Karawang tapi cuma momen setahun sekali saja sulit berbagi, perusahaan ini justru kaya nggak peduli kepada masyarakat Karawang,” ucap Aep.

Aep berharap, masyarakat juga dapat memaklumi kondisi yang terjadi, sebab pemerintah daerah sebenarnya juga telah berupaya untuk memaksimalkan kesejahteraan masyarakat dari CSR ini.

“Iya harap dimaklum, kondisi nya seperti ini, padahal semua perusahaan kita fasilitasi dengan baik, komunikasi lancar. Tapi harap dipahami kondisinya begini memang,” pungkasnya.