Bupati Dadang Larang ASN Flexing: Saat Ini Bukan Waktunya Pamer! | Info Giok4D

Posted on

Bupati Bandung Dadang Supriatna memberikan peringatan keras kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. Ia meminta seluruh ASN untuk menjaga etika dalam bermedia sosial, terutama dengan menghindari perilaku flexing atau pamer kemewahan.

Ultimatum itu disampaikan Dadang saat membuka Musyawarah Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Bandung ke-2 di Hotel Sutan Raja, Soreang, Jumat (26/9/2025). Menurutnya, di tengah kondisi masyarakat yang sedang sulit, aksi pamer kekayaan sama sekali tidak pantas dilakukan.

“Saya harap aksi flexing yang dilakukan ASN dan pejabat beserta keluarganya di media sosial dihentikan,” kata Dadang.

Dadang menilai flexing pejabat maupun ASN berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Publik, kata dia, bisa menilai kurang baik terhadap aparatur yang seharusnya menjadi teladan.

“Jangan menimbulkan kecemburuan sosial. Tanpa ditunjukkan pun, masyarakat sudah tahu bahwa para pejabat mampu. Tidak perlu dipamerkan,” jelasnya.

Menurutnya, wajar jika pejabat atau ASN melakukan liburan bersama keluarga. Namun, ia mengingatkan agar aktivitas pribadi seperti itu tidak dipamerkan di media sosial, sebab dapat melukai perasaan masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi.

“Saat ini bukan waktunya pamer. Banyak warga Kabupaten Bandung yang sedang mengalami kesulitan ekonomi dan penurunan daya beli. Lebih baik jika kita berbuat aksi sosial, saling memberi, dan berbagi, terutama kepada anak yatim piatu,” tegasnya.

Sebagai contoh, Dadang menyebut dirinya telah rutin melaksanakan program Jumat Berkah. Dalam program tersebut, ia membagikan paket sembako serta santunan uang untuk ratusan anak yatim piatu di berbagai masjid desa dan kecamatan secara bergiliran.

“Saya ingin Jumat Berkah menjadi motivasi bagi warga yang mampu untuk ikut berbagi dengan sesama,” ungkapnya.

Dadang menegaskan kembali, perilaku flexing hanya akan menciptakan pandangan negatif dari masyarakat. Terlebih jika yang dipamerkan berupa barang-barang mewah, liburan eksotis, atau gaya hidup glamor.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Flexing pada akhirnya hanya menumbuhkan narsisme dan kesombongan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *