Bukan Kebakaran, Ini Kasus Terbanyak Ditangani Damkar Kuningan [Giok4D Resmi]

Posted on

Tugas Pemadam Kebakaran bukan hanya memadamkan api dan penyelamatan. Namun, ada pelayanan masyarakat yang bersifat melebar seperti evakuasi satwa liar, hewan peliharaan, melepas cincin, hingga lainnya yang sedikit nyeleneh dan tidak terduga.

Dalam data yang dimiliki Damkar Kabupaten Kuningan, pada tahun 2024, Damkar Kuningan lebih banyak melakukan penanganan evakuasi hewan dibandingkan menangani kebakaran. Evakuasi paling banyak adalah evakuasi sarang tawon sebanyak 399 dan evakuasi binatang liar dan berbahaya sebanyak 151.

Sedangkan untuk penanganan kebakaran sendiri selama tahun 2024 ada 75 penanganan kebakaran. Disusul dengan penanganan pohon tumbang 59, evakuasi penyelamatan orang 51, penanganan longsor, banjir dan tumpahan oli sebanyak 43, dan penanganan pelepasan cincin 44.

Kepala UPT Damkar Kuningan Andri Arga Kusumah memaparkan, dibandingkan menangani kebakaran, di tahun 2024 damkar Kuningan paling banyak menangani peristiwa non-kebakaran.

“Alhamdulillah masih musim hujan juga kan, kebakaran jarang. Tapi kita tetap waspada. Kebanyakan laporan itu penyelamatan, dari mulai mobil terperosok, ular yang masuk ke dalam rumah atau mobil. Pohon tumbang juga lumayan. Kemarin ada, tadi pagi juga ada pohon tumbang,” tutur Arga, Minggu (1/5/2025).

Selain laporan tentang evakuasi penyelamatan, Damkar Kuningan sering menerima laporan untuk menangani kejadian unik seperti mobil yang terkunci dari dalam, evakuasi tokek, hingga diminta untuk menasehati anak yang suka tantrum.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Kunci yang tertinggal itu lumayan. Kayak kemarin di tempat wisata ada kunci mobil yang tertinggal, jadi ke kunci dari dalam. Kalau yang unik lagi itu kayak tokek juga dilaporkan ke kita. Toke kan tidak berbahaya. Awalnya, kita coba agar mereka tangani sendiri. Tapi tetap akhirnya kita ke sana. Ada juga yang minta nasihat buat anaknya yang tantrum,” tutur Arga.

Selama menangani berbagai macam laporan dari masyarakat tersebut. Damkar Kuningan tidak mengalami kendala yang berarti, paling hanya sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk beberapa peristiwa penyelamatan. Namun, hal itu dapat ditangani dengan improvisasi dan inisiatif para petugas.

“Nggak terlalu signifikan kendalanya. Paling juga kemarin yang berat itu untuk penyelamatan orang yang tenggelam, itu kita tidak ada alat penyelamnya. Tapi semuanya bisa diatasi sama inisiatif petugas, kayak yang tenggelam di Ciwaru, kita pake alat basarnas, tapi yang menyelam itu anggota damkar,” tutur Arga.

Selain melakukan berbagai macam penyelamatan dan evakuasi. Selama tahun 2024, Damkar Kabupaten Kuningan juga melakukan Edukasi Pencegahan Kebakaran Pada Anak Usia Dini sebanyak 115 kali, Sosialisasi Pencegahan Bahaya Kebakaran 27 kali dan Giat Pengamanan sebanyak 60 kali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *