Jumlah bonus yang diberikan dari hasil patungan pejabat di lingkungan Pemprov Jawa Barat untuk Persib Bandung tidak sesuai perkiraan di awal. Dari semula ditargetkan Rp1 miliar, bonus yang diberikan hanya Rp365 juta.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara. Ia mengatakan bonus yang diberikan sebagai apresiasi atas keberhasilan Persib menjadi juara Liga 1 bersifat sukarela.
Karena itu, meski jumlahnya jauh di bawah Rp1 miliar namun Dedi menegaskan uang yang terkumpul itu bukan berasal dari dana APBD, melainkan dari saku pribadi para pejabat di Pemprov Jabar.
“Ya mampunya segitu ya sudah segitu aja,” kata Dedi, Rabu (4/6/2025).
Dedi mengakui awalnya ia meminta ASN Pemprov Jabar untuk patungan memberi bonus kepada Persib dengan target senilai Rp1 miliar. Meski hanya terkumpul Rp365 juta, yang terpenting adalah uang itu bukan hasil dari korupsi.
“Kan saya memintanya Rp1 miliar, tapi kalau mampunya Rp365 juta ya sudah. Kan nggak boleh nanti yang menimbulkan korupsi,” tegasnya.
Namun Dedi menuturkan, secara pribadi dirinya telah memenuhi janji memberi bonus senilai Rp1 miliar untuk Persib. Bonus itu diberikan dari hasil Dedi menguras tabungan dan menjual 4 ekor sapi miliknya.
“Kalau saya kan sudah terpenuhi Rp1 miliar. Kalau ASN harus berdasarkan kemampuan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekda Jabar Herman Suryatman menyerahkan bonus senilai Rp356 juta kepada Persib Bandung hasil dari patungan ASN. Adapun bonus itu senilai Rp365.525.000.
“Sesuai dengan komitmen dari pak Gubernur dan tentu jajaran ASN Pemprov Jabar tempo hari, Pak Gubernur sudah memberikan bonus untuk Persib, dan kini kami mewakili ASN Pemprov Jabar akan menyerahkan secara simbolis ada di tabungan BJB, hasil patungan sekali lagi hasil patungan dari ASN Pemrov Jabar,” kata Herman, Selasa (3/6/2025).
“Alhamdulillah, sampai hari ini terkumpul Rp. 356.525 hasil patungan ASN. Memang tidak besar, tapi ini ikhtiar maksimal dari kami, sebagai bentuk bahwa kami Bobotoh Persib,” lanjutnya.
Herman mengakui jumlah itu di bawah apa yang sempat ditargetkan di awal. Meski begitu, dia menyebut bonus yang diberikan diharapkan dapat memberi motivasi bagi Persib untuk terus berprestasi.
“Mudah-mudahan, meksipun terbatas bisa memberikan motivasi untuk Persib tercinta. Ini bentuk rasa memiliki dari kami ASN Pemprov Jabar,” ujarnya.
Herman juga menegaskan, bonus yang terkumpul bukan berasal dari APBD, melainkan dari uang pribadi masing-masing ASN.
“Perlu digaris bawahi, sebagaimana arahan Pak Gubernur, sumbangan atau support tidak boleh dari kedinasan. Demi Allah bahkan, ini adalah menyisihkan dari gaji TPP kami, Insya Allah halal bagi Persib,” tegas Herman.