Pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, yang menjadi beban APBD mendapat respons dari Bupati Majalengka Eman Suherman. Eman memahami kondisi tersebut, namun perlu strategi bersama agar bandara kebanggaan warga Jabar itu bisa lebih ramai digunakan masyarakat.
“Kita tahu bahwa BIJB ini miliknya Pemprov Jawa Barat. Dan hari ini keberadaannya belum memberikan dampak yang maksimal terhadap ekspektasi yang kita harapkan,” kata Eman kepada infoJabar, Selasa (10/6/2025).
Menurutnya, wajar jika Gubernur mengeluhkan soal beban APBD yang mencapai Rp60 miliar per tahun untuk operasional bandara. Eman menyebut, biaya operasional bandara memang sangat besar.
“Biaya operasional untuk bandara itu besar banget. Untuk listrik, untuk pegawai, untuk pajak dan yang lain-lain. Saya sangat memahami itu,” ujarnya.
Meski demikian, Eman optimistis bahwa BIJB bisa berkembang asalkan ada langkah konkret dari semua pihak. Ia mengaku sudah berbincang langsung dengan Gubernur Jabar untuk membahas komitmen meramaikan Kertajati.
“Saya sebagai Bupati juga berkeinginan dan berupaya, bagaimana ruang kewenangan kami bisa dilaksanakan agar apa yang kita lakukan memberikan dorongan untuk ramainya BIJB,” ucapnya.
Menurutnya, upaya pemerintah daerah bisa dimaksimalkan di luar kawasan bandara. Salah satu caranya adalah mengembangkan empat sektor yang mendorong masyarakat datang dan pergi melalui bandara, yakni bisnis, keluarga, wisata, dan kegiatan dinas.
“Dari sisi wisata, kami punya kewajiban bagaimana Majalengka harus ditata. Kita punya destinasi wisata alam yang luar biasa. Kita ramaikan, ini mudah-mudahan menjadi daya tarik,” kata Eman.
Selain wisata, Eman juga menyebut pengembangan pendidikan tinggi bisa menjadi pendorong kunjungan keluarga. Ia mencontohkan Politeknik Manufaktur Negeri (Polman) yang kini ada di Majalengka. Ia berharap Universitas Majalengka juga bisa naik status menjadi universitas negeri agar aktivitas akademik makin meningkat.
“Bandung ramai karena banyak perguruan tinggi. Kami pun sedang berupaya ke arah itu,” jelasnya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Lebih jauh, Eman juga mendorong melalui kebijakan khusus untuk memaksimalkan penggunaan BIJB, terutama untuk perjalanan dinas ASN. “Bagaimana kegiatan-kegiatan dinas dari Jawa Barat, ketika mau keluar Jawa, ke luar negeri, diwajibkan menggunakan fasilitas BIJB. Harus ada kebijakan ke sana,” ucapnya.
Eman menegaskan bahwa kesuksesan BIJB adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah provinsi tapi juga kabupaten dan seluruh masyarakat Jawa Barat. “Ini wajah kita bersama. Kalau ini bisa dimaksimalkan, saya yakin BIJB bisa menjadi kebanggaan dan kekuatan ekonomi baru untuk Jawa Barat,” pungkasnya.