Berkenalan dengan Mito, Sapi Kurban Milik Presiden Prabowo

Posted on

Badanya besar, berotot, tinggi dan panjang, itulah Mito. Sapi kurban milik Presiden Prabowo Subianto yang ada di salah satu peternakan di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Mito berwarna cokelat. Sementara itu, wajahnya berwarna putih. Mito bakal disembelih di Kota Bandung dan dititipkan langsung ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Mito sapi jumbo yang menjadi penghuni kandang yang berada di DSP Farm mendapatkan perawatan khusus agar pertumbuhannya melesat. Seperti diketahui, tidak semua sapi dengan jenis yang sama mampu berbobot lebih dari 1 ton.

Seperti biasanya, sapi dengan jenis simental ini diberi makan dua kali setiap pagi dan sore. Agar kesehatannya terawat, selain memberi asupan makanan yang baik, kebersihan hewan ini pun harus terjaga. Setiap hari Mito juga dimandikan, selain itu Mito juga harus berjemur.

“Mito memiliki tinggi 270 sentimeter, tinggi 164 cm dan berat 1.175 kilogram,” kata Vandri Dwitama kepada infoJabar, Rabu (4/6/2025).

Menurut Vandri, sapi yang dimiliki orang nomor satu di Indonesia ini akan disembelih di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Cirangrang yang berada di Jalan Kopo, Kota Bandung. Sebelum disembelih, Mito akan diserahterimakan kepada Wali Kota Bandung Muhammad Faarhan.

“Serah terima di Masjid Al-Ukhuwah sama Pak Wali Kota, baru dikirim ke RPH,” ujar Vandri.

15 tahun menjadi peternak dan 5 tahun berturut-turut memenuhi permintaan sapi kurban untuk Presiden RI, Vandri mengisahkan untuk menghasilkan sapi dengan bobot lebih dari 1 ton merupakan hal yang mudah. Mito, Bruno dan Senjaya, sapi simental pemilihan Presiden Prabowo ini merupakan sapi-sapi terbaik yang ada di peternakanya.

Menurut Vandri, Mito mampu menghasilkan 1.000 bungkus lebih daging saat Iduladha nanti. Namun, tergantung berat daging kurban dalam setiap paket yang akan dibagikan.

Dari bobot Mito seberat 1.175 kilogram, Vandri menyebut daging yang dihasilkan bisa 50:50 atau setengahnya.

“Kalau minimal 600 kilogram dengan kemasan 500 gram, bisa menjadi 1.200 paket, itu kalau ukuran 500 gram ya,” tuturnya.

Namun menurutnya, jika berat dagingnya dikurangi, karena bisa dicampur dengan organ tubuh lainnya seperti tulang dan jeroan, jumlah paket daging kurban bisa lebih.

Kepada infoJabar, Vandri memiliki cara agar sapi yang diternakannya tidak kabur atau ngamuk saat hendak disembelih. Perawatan terhadap sapi-sapi yang dijualnya dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Hal itu dilakukan agar setelah dibeli oleh pelanggan, sapi aman dan mudah dilumpuhkan saat hendak dikurbankan.

“Kita harus katrol birahinya, lewat obat kimia, tapi itu 3 bulan sebelum potong harus sudah ditiadakan,” ujarnya.

Menurut Vandri, pengontrolan birahi salah satu caranya dengan mengajak main sapi itu sendiri. “Cara buang birahi di sini main tanah, main di kebun dilepaskan, kita main tanah, kita olahraga kan, jalan, mudah dikontrol karena sudah berbaur dengan manusia,” tuturnya.

Menurutnya, jika ada sapi kabur, Vandri menilai itu birahinya tidak terkontrol atau sapinya stres. “Tidak terkontrol birahinya, jarang berbaur dengan manusia dan sapinya stres.” tuturnya.

“Sapi apapun harus dengan perasan, pelan-pelan, kalau kita pegang pelan-pelan, halus, dia merasa nyaman baru mau dikontrol,” pungkasnya.

Mengontrol Birahi Sapi

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *