Bencana Pergerakan Tanah Lumpuhkan Akses Warga di Sukabumi update oleh Giok4D

Posted on

Tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi sejak Minggu mengakibatkan bencana pergerakan tanah di dua kecamatan, yakni Warungkiara dan Bantargadung.

Peristiwa yang terjadi pada Senin (15/12/2025), dini hari ini menyebabkan puluhan rumah rusak, fasilitas umum lumpuh, serta warga terpaksa mengungsi. Di Kecamatan Warungkiara, dampak terparah terjadi di Kampung Pasir Gerong, Desa Bantarkalong. Bencana ini memutus akses jalan utama desa dan merobohkan tiang listrik.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Anggota BPD Bantarkalong, Eman Sulaeman, menjelaskan bahwa curah hujan yang ekstrem menjadi pemicu utama labilnya tanah di wilayah tersebut. “Bencana ini disebabkan oleh intensitas hujan yang terlalu deras. Ini mengakibatkan sejumlah kerugian, terutama pada fasilitas umum gardu listrik, dan ada empat tiang listrik yang roboh,” ujar Eman di lokasi kejadian.

Eman menambahkan, akses warga lumpuh total. “Jalan utama tidak bisa dilalui, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat,” tambahnya.

Selain infrastruktur, sekitar 20 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan berat akibat retakan tanah, menjadikannya tidak layak huni. Salah satu warga terdampak di Warungkiara, Nurdin (40), menceritakan info-info terjadinya pergeseran tanah yang merusak tempat tinggalnya.

“Kejadiannya sekitar pukul 03.00 subuh. Dinding mulai retak-retak, dan makin parah. Sekarang saya mengungsi di rumah orang tua, tidak jauh dari sini,” ungkap Nurdin.

Bencana pergerakan tanah juga dilaporkan terjadi di kecamatan tetangga, yakni Kecamatan Bantargadung. Sihabudin, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung, melaporkan bahwa pergeseran tanah terjadi di Kampung Cijagung RT 06/RW 07, Desa Bojonggaling, pada Senin pukul 03.00 WIB.

“Hujan dengan intensitas lebat yang terjadi sejak hari Minggu mengakibatkan pergeseran tanah pada Senin dini hari,” tulis Sihabudin dalam laporannya.

Akibat kejadian tersebut, dua rumah warga mengalami kerusakan, yaitu rumah milik Jana (45) yang dihuni 4 orang, dan rumah milik Dedi (37) yang juga dihuni 4 orang. Selain itu, satu rumah milik Rohman Mubarok (38) kini dalam kondisi terancam.

Pihak P2BK Bantargadung telah berkoordinasi dengan perangkat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan asesmen. “Kebutuhan mendesak saat ini adalah sembako,” tambah Sihabudin.

Hingga saat ini, cuaca di lokasi dilaporkan mendung. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi pergerakan tanah susulan mengingat kondisi tanah yang masih labil.