Begini Cara Astronaut Mengobrol di Ruang Hampa Udara Luar Angkasa

Posted on

Luar angkasa masih menyimpan banyak misteri, salah satunya pertanyaan tentang apakah suara kita terdengar di sana ? atau hanya menghilang begitu saja di ruang hampa.

Untuk memahami mengapa suara tidak terdengar di luar angkasa, kita perlu memahami bagaimana suara bekerja. Suara adalah gelombang mekanik, artinya ia memerlukan medium (perantara) untuk merambat. Di Bumi, medium ini adalah udara.

Ketika berbicara, pita suara kita bergetar, menciptakan getaran pada molekul-molekul udara di sekitar. Getaran ini kemudian merambat dari satu molekul ke molekul lainnya hingga akhirnya mencapai telinga pendengar.

Luar angkasa adalah ruang hampa, yang berarti tidak ada udara atau medium lain untuk menghantarkan gelombang suara. Menurut NASA, ruang hampa di luar angkasa membuat komunikasi verbal tanpa alat bantu menjadi mustahil.

Hal ini sejalan dengan pandangan pakar otak dari Washington State University yakni Allison Coffin, Dia mengatakan bahwa semua jenis suara bergerak lewat udara, air, dan benda lainnya. Adanya molekul-molekul tersebut menyusun benda sehingga membantu perjalanan suara.

Coffin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana suara bergerak. Ia menyelidiki pendengaran dan gangguan pendengaran. Dia menjelaskan bahwa saat seseorang mendengar, maka di sekitar tempat orang itu berada ada benda yang bergerak.

Molekul-molekul yang menyusun air atau udara saling bertabrakan saat bergetar. Mereka meneruskan gerakan mereka ke molekul tetangga.

Walaupun suara tidak merambat lewat ruang kosong, tetapi ada tempat lain di luar planet kita tempat para ilmuwan mendeteksi gelombang suara. Sebagai contoh, beberapa ilmuwan telah menggunakan mesin yang berbeda untuk menangkap gelombang suara dari awan gas di luar atmosfer kita.

“Secara umum, suaranya mungkin berfrekuensi sangat rendah, mega bass, sehingga telinga kita tidak dapat mendengarnya,” kata Coffin, dikutip dari laman Washington State University.

Jadi, jika seorang astronot melepas helmnya dan mencoba berteriak di luar angkasa (yang tentu saja sangat berbahaya dan mematikan), tidak akan ada suara yang terdengar, bahkan oleh dirinya sendiri.

Meski suara tidak bisa merambat di luar angkasa, para astronot tetap bisa berkomunikasi menggunakan radio. Radio tidak bergantung pada udara, karena ia menggunakan gelombang elektromagnetik, yang bisa merambat di ruang hampa.

Radio bekerja dengan mengubah suara menjadi sinyal elektronik, mengirimkannya sebagai gelombang, lalu mengubahnya kembali menjadi suara di ujung penerima. Itulah mengapa astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bisa berbicara satu sama lain, meskipun berada di lingkungan tanpa udara.

Dalam beberapa eksperimen simulasi dan visualisasi, para ilmuwan dan pembuat film sering menggambarkan bagaimana objek meledak atau bertabrakan di luar angkasa tanpa suara. Film seperti Gravity dan 2001: A Space Odyssey cukup akurat menunjukkan keheningan luar angkasa saat terjadi peristiwa besar.

Namun, banyak film lain menambahkan efek suara dramatis, padahal dalam kenyataan, sebuah ledakan besar di luar angkasa akan terjadi dalam keheningan yang total.

Artikel ini telah tayang di

Tapi Bagaimana dengan Komunikasi di Luar Angkasa?

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *