Badan Gizi Nasional (BGN) angkat bicara soal sejumlah kasus keracunan yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kasus ini mencuat setelah ratusan warga dilaporkan mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan, penyebab insiden tersebut bukan karena sistem program yang keliru, melainkan akibat kelalaian teknis di lapangan.
“Saya melihat yang di Bandung Barat, semuanya itu kesalahan teknis. Semua tidak taat aturan SOP, lebih banyak ke arah situ,” kata Dadan di Trans Hotel Bandung, Sabtu (18/10/2025).
Ia tidak menampik bahwa penyebab utama kasus tersebut adalah makanan yang basi. “Iya murni basi,” tambahnya singkat.
Isu tentang adanya dapur penyedia SPPG fiktif pun sempat mencuat di tengah masyarakat. Namun Dadan membantah hal itu dengan pasti.
“Kalau fiktif gak ada, tapi kalau kesalahan teknis, masak harusnya jam 1, udah masak jam 9 malam. Yang terakhir kemarin itu bahan bakunya kurang baik dan juga kesalahan teknis di dalam menyiapkan yang harusnya untuk jam 12 siang, dia sudah kemas untuk yang pagi, sehingga terlalu cepat ditutup,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dapur penyedia makanan (SPPG) yang kedapatan lalai dalam proses produksi langsung dievaluasi dan ditutup sementara waktu.
“Iya itu jadi bahan evaluasi saya, dan oleh sebab itu SPPG yang lalai seperti itu ditutup untuk sementara, untuk perbaikan, dan sekarang ada 106 yang ditutup sementara, baru akan 12 dirilis lagi setelah diselesaikan,” jelasnya.
Meski demikian, Dadan memastikan bahwa pengawasan terhadap dapur penyedia terus diperketat. Hingga saat ini, lebih dari 300 dapur SPPG telah mengantongi Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS).
“Per hari ini ada 361 dari total. Terbanyak di daerah Jawa, terutama tadinya basisnya SPPG berbasis restoran, kafe, sama katering. Tapi kita akan percepat semua untuk SLHS, tapi dengan demikian praktiknya kita terapkan, dari awal kan untuk lolos ke verifikasi memang standar-standar itu dipunyai,” tuturnya.
Ke depan, Dadan menegaskan setiap dapur baru yang akan beroperasi harus lebih dulu diverifikasi oleh dinas kesehatan.
“Kami akan percepat, karena dapur SPPG baru yang akan operasional harus mendapatkan verifikasi dari Dinas Kesehatan, apakah sudah laik jalan atau belum,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, kasus keracunan MBG terjadi di Bandung Barat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan korban keracunan MBG pernah sampai 1.000 lebih orang.
Belum lama ini, kasus keracunan MBG kembali muncul. Lebih dari 502 orang disebut jadi korban.